Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Jakarta Keruk Kali Mookevart

Antisipasi Banjir, Pemprov DKI Jakarta Keruk Kali Mookevart Pengerukan lumpur di kali. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) menggelar program Gerebek Lumpur di Kali Mookevart. Saluran air ini dikeruk sebagai salah satu upaya mengantisipasi ancaman banjir.

Pengerukan Kali Mookevart diharapkan dapat membantu menurunkan tinggi muka air banjir dan mengurangi genangan di wilayah permukiman yang ada di sekitarnya. Daerah yang sangat dipengaruhi kali ini adalah Semanan, Rawa Buaya, Duri Kosambi, dan Kalideres.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, Kali Mookevart saat ini hanya bisa menampung debit maksimal 91,37 m3/detik. Jumlah itu lebih rendah dari debit desain Kali Mookevart, sehingga diperlukan pengerukan untuk mengembalikannya ke rancangan semula yaitu 125 m3/detik.

Orang lain juga bertanya?

"Saat ini Sudin SDA Jakarta Barat menargetkan Kali Mookevart segmen Jalan Semanan hingga Cengkareng Drain untuk dilakukan pengerukan lumpur sedalam 1 meter dengan panjang 4,4 Km dengan volume lumpur diperkirakan 154.000 m3,” kata Yusmada dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (2/10).

Yusmada memaparkan, pengerukan akan dilakukan ke dalam 3 segmen selama 129 hari kerja. Segmen 1 yaitu Jalan Semanan-Daan Mogot City sepanjang 950 m, akan dilakukan selama 28 hari mulai dari 2 Oktober-30 Oktober 2021. Segmen 2 yakni Daan Mogot City-JORR sepanjang 1.600 m, yang akan dilakukan selama 37 hari, mulai dari 31 Oktober-6 Desember 2021. Segmen 3 yakni JORR-Cengkareng Drain sepanjang 1.850 m, akan dilakukan selama 64 hari, mulai dari 7 Desember 2021–6 Februari 2022.

"Program Gerebek Lumpur Kali Mookevart dimulai pada hari Sabtu, 2 Oktober 2021, dengan jumlah personel yang diturunkan sebanyak 415 orang dan menggunakan 10 unit alat berat, serta 30 unit dump truck," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, Gerebek Lumpur di Kali Mookevart ini merupakan kolaborasi antarinstansi di bawah koordinasi Wali Kota Jakarta Barat, seperti Suku Dinas SDA Jakarta Barat dibantu Suku Dinas Lingkungan Hidup (UPK Badan Air), Suku Dinas Bina Marga, Suku Dinas Pertamanan, Suku Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan PPSU kecamatan/kelurahan.

Selain Gerebek Lumpur yang dilakukan di Kali Mookevart, juga dilakukan Gerebek Lumpur/kerja bakti secara manual di Saluran Penghubung (Phb) RW 01 Semanan. Tujuan utama kerja bakti ini adalah melancarkan akses aliran menuju Kolam Olakan Pompa RW 01 Semanan dan mempercepat waktu pengeringan di wilayah RW 01 Semanan.

"Semoga dengan adanya Gerebek Lumpur di Kali Besar (Mookevart) dan kerja bakti di saluran penghubung ini, wilayah Semanan dan Kalideres siap dalam menghadapi musim hujan mendatang. Kolaborasi ini juga diharapkan bisa meningkatkan kesadaran kita semua bahwa permasalahan Jakarta bisa diatasi bersama. Harapannya, Pemprov DKI dan masyarakat tetap aktif bersama-sama menjaga kebersihan Kali Mookevart dan saluran penghubung kali," pungkas Yusmada.

Sebagai informasi, Kali Mookervart adalah sebuah saluran di Provinsi DKI Jakarta yang menghubungkan Aliran Sungai Cisadane ke kanal-kanal di Kota Batavia. Saluran dengan lebar 40-45 meter, panjang 13 kilometer (km), dengan Daerah Pengaliran Sungai (DPS) seluas 67 km2 dengan debit puncak 125 m3/detik ini dirancang oleh ahli hidrologi pada tahun 1678-1689. Kali Mookevart merupakan salah satu saluran penting dalam sistem pengendali banjir untuk mengalirkan sepertiga aliran sungai Cisadane dan menambah suplai air di Kota Jakarta. (mdk/yan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Pemprov DKI Keruk Kanal Banjir Barat untuk Antisipasi Banjir
FOTO: Pemprov DKI Keruk Kanal Banjir Barat untuk Antisipasi Banjir

Pengerukan endapan lumpur ini dilakukan sebagai upaya untuk menambah daya tampung air, terutama ketika musim penghujan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mengeruk Lumpur Kali Ciliwung untuk Antisipasi Pendangkalan dan Banjir Jakarta
FOTO: Mengeruk Lumpur Kali Ciliwung untuk Antisipasi Pendangkalan dan Banjir Jakarta

Pemerintah provinsi DKI Jakarta terus melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kerja Bakti Cegah Banjir Jakarta
Kerja Bakti Cegah Banjir Jakarta

Jakarta dan sekitarnya telah masuk musim penghujan. Tak jarang di sejumlah titik ibu kota tergenang banjir.

Baca Selengkapnya
Begini Strategi Pemprov DKI Cegah Kekeringan di Musim Kemarau
Begini Strategi Pemprov DKI Cegah Kekeringan di Musim Kemarau

Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan tangki-tangki air bersih

Baca Selengkapnya
Kondisi Waduk Melati yang Diharapkan Jadi Pengendali Banjir di Jakarta
Kondisi Waduk Melati yang Diharapkan Jadi Pengendali Banjir di Jakarta

Waduk Melati menjadi salah satu infrastruktur pengendali banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya
FOTO: Antisipasi Banjir, Proyek Gorong-Gorong di Rawamangun Dikebut Sebelum Masuk Musim Hujan
FOTO: Antisipasi Banjir, Proyek Gorong-Gorong di Rawamangun Dikebut Sebelum Masuk Musim Hujan

Proyek pengerjaan perbaikan drainase ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman banjir.

Baca Selengkapnya
Memaksimalkan Peran Waduk Jakarta untuk Menampung Luapan Air di Musim Hujan
Memaksimalkan Peran Waduk Jakarta untuk Menampung Luapan Air di Musim Hujan

Waduk Lebak Bulus diharapkan mampu menampung luapan debit air bertambah akibat curah hujan yang tinggi.

Baca Selengkapnya
Ada Proyek Saluran Air, Hindari Jalan Ciledug Raya Bila Tak Ingin Terjebak Macet Mulai Tanggal Ini
Ada Proyek Saluran Air, Hindari Jalan Ciledug Raya Bila Tak Ingin Terjebak Macet Mulai Tanggal Ini

Pengerjaan saluran air berpotensi membuat Jalan Ciledug Raya sejak 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya
Begini Strategi Pemprov DKI Antisipasi Banjir saat Musim Hujan
Begini Strategi Pemprov DKI Antisipasi Banjir saat Musim Hujan

Hendri berujar, sarana dan prasarana juga disiagakan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Luas Eceng Gondok yang Nyaris Menutupi Waduk Pluit
FOTO: Penampakan Luas Eceng Gondok yang Nyaris Menutupi Waduk Pluit

Saat ini sebanyak 50 petugas Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta sedang melakukan pembersihan tumbuhan tersebut.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Tetapkan Waktu Minimal Banjir Surut Kurang dari 2 Jam, Bagaimana Caranya?
Pemprov DKI Tetapkan Waktu Minimal Banjir Surut Kurang dari 2 Jam, Bagaimana Caranya?

Pemprov DKI menetapkan waktu minimal banjir surut di wilayahnya kurang dari dua jam

Baca Selengkapnya
Pemprov Jakarta Diminta Evaluasi Penanganan Banjir saat Cuaca Ekstrem
Pemprov Jakarta Diminta Evaluasi Penanganan Banjir saat Cuaca Ekstrem

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov agar segera mengevaluasi penanganan banjir

Baca Selengkapnya