Antisipasi Banjir, Sudin SDA Jaksel Kebut Pengerukan Kali Krukut
Merdeka.com - Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Jakarta Selatan melakukan pengerukan Kali Krukut untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Kepala Sudin SDA Kota Jakarta Selatan, Mustajab, mengatakan pihaknya sedang mengebut pengerjaan pengerukan Kali Krukut hingga satu pekan ke depan.
"Insya Allah satu minggu ini pengerukan Kali Krukut di sekitar Cilandak selesai, kita kerjakan," kata Mustajab. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (29/10).
Dia menyebutkan, pengerukan Kali Krukut di Cilandak ini mulai dikerjakan dari Kamis 8 Oktober dan perkirakan selesai awal November 2020.
-
Kapan penggalian kota dimulai? Rilis tersebut menyatakan, arkeolog awalnya menemukan kota kuno itu pada 2005 dan mulai melakukan penggalian secara sistematis pada 2019.
-
Kapan Jembatan Cikacepit selesai dibangun? Pembangunan rel ini selesai dikerjakan pada 1 Juni 1921.
-
Kapan proyek ini akan berlangsung? Proyek tersebut bertujuan untuk menyempurnakan dan memperkuat sistem dan kebijakan K3 di Indonesia dalam bentuk technical assistance atau bantuan teknis dari pihak KOSHA, dan akan berlangsung selama 3 tahun, yakni dari tahun 2024 sampai tahun 2026.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Kapan Kota Tua Kalianget mulai dibangun? Mengutip dari Instagram @kominfosumenep, kota ini mulai dibangun pada tahun 1705 Masehi.
-
Kapan penggalian dimulai? Penggalian yang telah berlangsung sejak Oktober 2022 masih berlangsung hingga saat ini.
Lokasi pengerukan berada di dekat Perumahan Bangun Cipta Sarana, Kemang Selatan XII dengan panjang aliran gang keruk sepanjang 500 meter.
"Pengerukan kita lakukan di wilayah hilir Kali Krukut di Perumahan Bangun Cipta Sarana sampai perbatasan Jembatan Kemang Selatan XII," kata Mustajab.
Menurut Mustajab, pengerukan awal ini dilakukan di lokasi tersebut karena aksesnya menuju Kali Krukut masih terbuka. Tidak banyak bangunan yang menghambat sehingga alat berat milik Sudin SDA bisa diturunkan ke dasar kali.
Sudin SDA Jakarta Selatan mengerahkan tiga unit alat berat terdiri atas mini amfibi eskavator dua unit dan satu 'spider' eskavator.
"Karena akses di perumahan Bangun Cipta Sarana ini lahannya kosong, ada lahan pertamanan dan akses menurunkan alat mudah, makanya kami awali pengerukan di sini," kata Mustajab.
Menurut Mustajab, sejak dilakukan pengerukan Kali Krukut di segmen Cilandak, terdapat perubahan signifikan, seperti ke dalaman kali yang tadinya 1,5-2 meter kini menjadi tiga meter, begitu juga dengan lebar kali yang tadinya empat meter kini menjadi delapan meter.
Warga setempat merasakan dampak signifikan dengan adanya pengerukan di Kali Krukut kawasan hilir tersebut. Biasanya, ketika ada kiriman air dari kawasan hulu seperti Depok, pemukiman warga di Perumahan Bangun Cipta Sarana sering terendam air setinggi 40 cm.
"Kemarin saya ketemu Pak RW dan tokoh masyarakat setempat, mereka mengatakan setelah dikeruk air kiriman yang masuk pemukiman warga sudah turun, biasanya 40 cm, sekarang 10-15 cm saja," kata Mustajab.
Sedimentasi
Menurut Mustajab, Kali Krukut yang membentang di wilayah Jakarta Selatan kurang lebih sepanjang 16 km membutuhkan pengerukan. Sebab kondisi kali sebagai kali alam sudah mengalami sedimentasi.
Upaya pengerukan Kali Krukut terhalang oleh lokasi, karena sudah banyak bangunan yang berdiri di pinggiran kali sehingga menyulitkan alat berat Sudin SDA untuk masuk ke sungai.
Sejumlah wilayah yang sering tergenang banjir akibat luapan Kali Krukut seperti di Jalan Kemang Raya, Kelurahan Bangka, Jalan Kemang Selatan X, Jalan Pondok Jaya, Jalan Pulo Raya di Kelurahan Petogokan.
"Hampir semua aliran Kali Krukut mulai perbatasan Depok sampai Jakarta Pusat perlu pengerukan terutama di Petogokan, tapi akses terkendala karena banyak bangunan di sepanjang aliran kali," kata Mustajab.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waduk Melati menjadi salah satu infrastruktur pengendali banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAir yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.
Baca SelengkapnyaTanggul beton dengan ketinggian sekitar 2 meter dari permukaan tanah itu dibangun untuk membatasi laut dengan daratan serta mencegah terjadinya banjir rob.
Baca SelengkapnyaPengerukan endapan lumpur ini dilakukan sebagai upaya untuk menambah daya tampung air, terutama ketika musim penghujan.
Baca SelengkapnyaBBPJN mulai memperbaiki kondisi Jalan Pantura Demak-Kudus, yang rusak karena banjir.
Baca SelengkapnyaPembebasan lahan ini dilakukan untuk membangun turap atau beton pembatas di sepanjang sisi sungai untuk menahan debit air.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk yang tinggal dan mendirikan bangunan liar di lokasi pengerjaan tanggul pantai rupanya tak sedikit.
Baca SelengkapnyaPembangunan drainase itu tersebar di Jalan Asem Baris Raya, Jalan KH Abdullah Syafei, Jalan Ciputat Raya-Jalan RA Kartini, dan Jalan Kalibata Timur.
Baca SelengkapnyaPengerjaan saluran air berpotensi membuat Jalan Ciledug Raya sejak 6 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaAncaman banjir masih terus membayangi Ibu Kota Jakarta, terlebih ketika musim penghujan tiba.
Baca SelengkapnyaKanal Banjir Timur menjadi barometer pengendali banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKini rumah hingga masjid di Kampung Sindah hanya tersisa bagian atapnya saja setelah waduk digenangi air
Baca Selengkapnya