Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Awal cerita memanasnya Pemprov DKI vs Pemkot Bekasi

Awal cerita memanasnya Pemprov DKI vs Pemkot Bekasi TPST Bantar Gebang. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Hubungan Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkot Bekasi sempat memanas. Bahkan sempat terjadi penghadangan truk sampah milik Pemprov DKI yang hendak membuang sampah di Bantar Gebang Bekasi.

Di balik penghadangan truk ternyata ada bara. Ada persoalan keuangan yang belum cair. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi berang, begitu juga Gubernur DKI Anies Baswedan. Saling sindir di publik tak terhindarkan.

Sebenarnya bagaimana duduk persoalannya sampai hubungan Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi memanas? Berikut ulasannya:

Dana kompensasi sudah dibayar

Karena ada penghadangan truk sampah milik DKI, Gubernur DKI Anies Baswedan menjelaskan terkait pembayaran dana kompensasi. Anies mengatakan, Jakarta sudah memenuhi kewajibannya terkait dana sampah. Tahun 2018, Anies menegaskan, pihaknya sudah membayar uang kompensasi sampah senilai Rp 138 miliar dengan tambahan juga utang tahun 2017 senilai Rp 64 miliar.

"Itulah kewajiban yang dimiliki oleh DKI kepada pemerintah kota Bekasi. Jadi, dari aspek kewajiban-kewajiban kita sudah selesai, tidak ada kewajiban yang tersisa," tegas Anies.

Dana hibah tak cair

Persoalan penghadangan truk ternyata bukan hanya persoalan dana kompensasi saja. Ada persoalan lain yaitu dana hibah yang selama ini diterima Pemkot Bekasi dari Pemprov DKI pada 2018 belum cair. Dana hibah ini berbeda dengan dana kompensasi sampah.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meradang. Tahun ini daerahnya tak mendapatkan kucuran dana hibah kemitraan dari DKI. Padahal, hibah serupa lancar ketika Gubernur DKI era Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Ini yang terhenti sekarang," kata Rahmat.

Permintaan dana hibah membengkak jadi Rp 2 triliun

Pemprov DKI Jakarta punya alasan mengapa belum mengucurkan dana hibah ke Bekasi. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pemerintah kota Bekasi mengajukan dana hibah ke Pemprov DKI Jakarta senilai Rp 2,09 triliun. Awalnya diajukan sekitar Rp 1 triliun pada awal 2018, kemudian membengkak menjadi Rp 2 triliun pada Oktober. Proposal yang diajukan ke DKI tanpa perincian yang jelas.

"Saya baca proyek yang diminta. Proyek flyover Rawapanjang nilainya Rp 188 miliar, proyek flyover Cipendawa nilainya Rp 372 miliar, pembangunan crossing Buaran Rp 16 miliar, peningkatan fasilitas penerangan jalan umum Kota Bekasi nilainya Rp 5 miliar," kata Anies.

"Ini di luar perjanjian sampah, minta anggaran seperti itu," jelas Anies.

Anies dan Walkot Bekasi berdamai

Setelah ramai di publik, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melakukan pertemuan, Senin (22/10) di Balai Kota DKI. Pertemuan membahas masalah sampah di Bantargebang, Kota Bekasi. Rahmat menyebut permasalahan sampah beberapa hari belakangan yang mencuat terjadi akibat kesalahpahaman saja dan miskomunikasi antara Bekasi dan DKI.

"Kapan saja saya bisa komunikasi dan kapan saja hal-hal yang berkenaan dengan sinergitas, komunikasi kemitraan maupun kerja sama bisa kita selesaikan," kata Pepen, panggilan Rahmat Effendi.

Sementara itu, Anies menyatakan detail kerjasama mengenai sampah Bantargebang akan dilakukan oleh tim dari Pemprov DKI ataupun Pemkot Bekasi. Nantinya, kata dia, kedua tim akan melakukan pertemuan pada 25 Oktober 2018. "Intinya semangat kerja bersama," jelas Anies.

Besaran dana hibah tahun 2017

Pemprov DKI Jakarta memang memberikan dana hibah kepada daerah-daerah penyangga ibu kota, tak hanya pada Kota Bekasi. Pemberian dana hibah sifatnya sukarela bukan hal yang wajib disesuaikan dengan kemampuan APBD Jakarta.

Terhitung sejak tahun 2015, Pemprov memberikan bantuan keuangan yang terdiri dari kemitraan wajib dan kemitraan sukarela. Untuk tahun 2017, dana kewajiban yang disalurkan sebanyak Rp 134.416.992.000. Sedangkan bantuan keuangan sukarela sebesar Rp 248.022.676.000.

"Tahun 2018, dana wajib sebesar Rp 138.549.833.000. Sementara untuk dana sukarelawannya masih kosong karena belum diputuskan," kata Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta Premi Lasari.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Ngeri! Dua Ormas Bentrok di Bekasi Buntut Mobil Ditarik Debt Collector
VIDEO: Ngeri! Dua Ormas Bentrok di Bekasi Buntut Mobil Ditarik Debt Collector

Masyarakat di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi dibuat resah akibat bentrokan dua ormas pada Rabu, 20 September 2023.

Baca Selengkapnya
Dua Ormas Bentrok di Bekasi Diduga Akibat Penarikan Mobil
Dua Ormas Bentrok di Bekasi Diduga Akibat Penarikan Mobil

Polisi menyebut bentrokan dipicu penarikan mobil salah satu pihak debt collector di wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Cekcok Petugas Dishub dengan Sopir Truk Tambang di Parung Panjang
Duduk Perkara Cekcok Petugas Dishub dengan Sopir Truk Tambang di Parung Panjang

Cekcok petugas Dishub dan sopir truk tambang tersbeut viral di mesia sosial.

Baca Selengkapnya
Tensi Tinggi Debat Pilkada Sumut, Bobby Nasution Vs Edy Rahmayadi Saling Serang sampai Emosi
Tensi Tinggi Debat Pilkada Sumut, Bobby Nasution Vs Edy Rahmayadi Saling Serang sampai Emosi

Calon Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi terlibat saling serang mengoreksi kebijakan masing-masing selama menjadi kepala daerah.

Baca Selengkapnya
Tiga Ormas di Bekasi Bentrok Dipicu Penarikan Mobil, Puluhan Orang Ditangkap
Tiga Ormas di Bekasi Bentrok Dipicu Penarikan Mobil, Puluhan Orang Ditangkap

Debt collector dan pemilik mobil merupakan anggota ormas berbeda.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Serobot Antrean BBM di Rest Area, Sopir Truk Ditusuk Kernet Bus
Gara-Gara Serobot Antrean BBM di Rest Area, Sopir Truk Ditusuk Kernet Bus

Kronologi kejadian diawali cekcok karena dua kernet tidak terima antrean BBM diserobot korban.

Baca Selengkapnya
Demo Sopir Batubara Rusak Kantor Gubernur, Pemprov Jambi Lapor ke Polisi
Demo Sopir Batubara Rusak Kantor Gubernur, Pemprov Jambi Lapor ke Polisi

Buntut fasilitas yang dirusak, kerugian diprediksi mencapai Rp500 juta.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Bentrokan Polisi vs Warga di Banyuasin Berujung Warga Terkena Tembakan
Duduk Perkara Bentrokan Polisi vs Warga di Banyuasin Berujung Warga Terkena Tembakan

Warga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.

Baca Selengkapnya
Beredar di Sosmed, Pengemudi Taksi dan Sopir Mobil Pelat Dinas Cek-Cok di Semanggi
Beredar di Sosmed, Pengemudi Taksi dan Sopir Mobil Pelat Dinas Cek-Cok di Semanggi

ejauh ini, belum ada laporan yang diterima oleh kepolisian dari kedua belah pihak.

Baca Selengkapnya
Viral Caleg di Subang Nyalakan Petasan dan Bongkar Jalan karena Kecewa Hasil Pemilu
Viral Caleg di Subang Nyalakan Petasan dan Bongkar Jalan karena Kecewa Hasil Pemilu

Seorang caleg dan beberapa orang lainnya menyalakan petasan di lingkungan masjid hingga membongkar jalan warga viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Pengambilan Nomor Pilkada Pekalongan Ricuh Antarpendukung Paslon, KPU Ingatkan Bisa Dipidana
Pengambilan Nomor Pilkada Pekalongan Ricuh Antarpendukung Paslon, KPU Ingatkan Bisa Dipidana

KPU Jateng menyebut insiden di Pekalongan tersebut akan ditindak lanjuti oleh penegak hukum

Baca Selengkapnya
Anggota TNI Ajudan Bupati Kutai Barat Tendang Wajah Sopir Truk Disanksi, Dandim Minta Korban Melapor
Anggota TNI Ajudan Bupati Kutai Barat Tendang Wajah Sopir Truk Disanksi, Dandim Minta Korban Melapor

Dandim 0912 Kutai Barat Letkol Czi Eko Handoyo mengatakan Ajudan Bupati Kutai Barat Serka Daniel yang menendang truk bakal disanksi.

Baca Selengkapnya