Ayah Genggam Tangan David: Sabar, Istighfar, Redakan Marah untuk Penyembuhanmu

merdeka.com Sekitar 1 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Kesehatan David Latumahina, korban penganiayaan tersangka Mario Dandy Satriyo semakin membaik. Kabar kesehatan David disampaikan sang ayah Jonathan Latumahina melalui akun Twitternya.

"Saat ini david sedang memasuki fase pemulihan emosional. Kesadarannya lambat laun meningkat, lebih sering membuka mata tapi belum aware dengan siapa dia kontak," kata Jonathan dari keterangan akun Twitter pribadinya @seeksixsuck, dilihat Selasa (7/3).

Jonathan turut mengunggah video kondisi David dalam akun Twitter pribadinya tersebut. Dari video itu terlihat David telah membuka mata dengan sejumlah alat kesehatan masih terpasang di dada. Jonathan juga menyertai kalimat menenangkan sang anak dalam unggahannya tersebut.

Orang lain juga bertanya?

"Kamu harus sabar, harus sabar pokoknya. Istighfar, Istighfar, redakan kemarahanmu terus, nanti tenagamu dipakai untuk penyembuhanmu," kata Jonathan sambil memegang tangan David.

Dalam video itu terdengar suara Jonathan yang terus menenangkan David dan meminta anaknya untuk menahan emosinya demi kesembuhannya.

"Aku tahu kamu lagi marah tapi sudah cukup. Istighfar, Istighfar terus, Istighfar. Istighfar ya sayang, istighfar. Jangan marah-marah, sudah Istighfar," ucap Jonathan.

Kondisi David Belum Sadar Total

Dari unggahan tersebut, kerabat keluarga David, Alto Luger membenarkan kabar dari unggahan ayah David perihal update kondisi kesehatan. Dia mengatakan kesadaran David masih rendah dan belum sadar dengan kondisi sekitar.

"Belum mas (sadar total). Tapi kadang mata terbuka, cuma belum aware situasi," kata Alto saat dikonfirmasi.

Meski demikian, Alto menyampaikan kondisi David saat ini semakin menunjukkan pemulihan yang kian membaik. Dengan perawatan tenaga kesehatan dari RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.

"Perkembangan sangat baik terima kasih atas atensinya ya," ucapnya.

Kasus Penganiayaan

Sekedar informasi, Polda Metro Jaya telah mengkonstruksikan pasal baru terhadap kedua tersangka dan satu pelaku. Penetapan tersebut usai pihak kepolisian mendapatkan fakta baru dan keterangan para saksi.

Untuk tersangka Mario, dijerat dengan pasal 355 KUHP ayat 1, subsider pasal 354 ayat 1 KUHP, subsider 535 ayat 2 KUHP, subsider 351 ayat 2 KUHP. Penyidik juga mengenakan Mario pasal 76c Jo 80 Undang-Undang Perlindungan Anak.

"Dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara," tutur Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi.

Lanjut, untuk tersangka Shane dijerat pasal 355 ayat 1 Jo pasal 56 KUHP, subsider 354 ayat 1 Jo 56 KUHP, subsider 353 ayat 2 Jo 56 KUHP, subsider 351 ayat 2 Jo 76c Und

Sedangkan untuk pelaku AG, pasal 76 c jo pasal 80 UU perlindungan anak dan atau 355 ayat 1 Jo 56 subsider 353 ayat 1 KUHP subsider 351 ayat 2 KUHP.

Mereka bertiga ditetapkan sebagai tersangka, lantaran diduga terlibat dalam aksi penganiayaan kepada David anak pengurus pusat GP Ansor di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

(mdk/gil)