Bacok 6 orang, 14 anggota dari tiga geng motor di Cengkareng diciduk polisi
Merdeka.com - Petugas Polsek Metro Cengkareng meringkus 14 anggota tiga geng sepeda motor yakni Slow, Taniwan, dan Akeo. Geng sepeda motor tersebut membuat masyarakat di Cengkareng, Jakarta Utara, ketakutan. Bahkan, belum lama ini, enam orang terpaksa dirawat di rumah sakit akibat dibacok anggota geng sepeda motor tersebut.
Geng sepeda motor tersebut sudah beraksi selama tiga bulan ini. Mereka mengendarai sepeda motor mengelilingi wilayah sasarannya. "Target korban secara acak, di mana ada sasaran yang empuk mereka langsung bacok dan rampok si korban, kemudian kabur," ucap Kapolsek Metro Cengkareng, Kompol Khoiri, saat press release Kamis (6/9) kemarin seperti dilansir situs humas Polda Metro Jaya.
"Dalam waktu dua jam dalam sehari di tiga lokasi berbeda, mereka itu sudah membuat enam korban kritis masuk ke rumah sakit," imbuh Khoiri.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Kenapa geng motor melakukan tindakan anarkis? Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.
-
Kenapa gerombolan motor itu masuk? Mereka saya usir, tetapi tidak mau pergi. Setelah pemilik kontrakan datang, orang tidak dikenal itu pun baru mau pergi,“ kata Nining.
-
Apa yang dilakukan geng Cendol? Geng Cendol kembali melaksanakan pertemuan arisan mereka yang rutin.
Peristiwa itu terjadi Minggu (2/9) malam, di tiga lokasi yakni di depan Hotel Aston Mutiara Taman Palem, di Jalan Peternakan III, dan di Jembatan Genit.
Keenam korban yakni LL (16 tahun), KU (23 tahun), MD (22 tahun), MR (27 tahun) dan MA (19 tahun), serta AD (19 tahun). "Keenam korban ini dibacok di bagian punggung, kepala, tangan, serta di bagian tubuh lainnya," jelas Kapolsek.
Dia menjelaskan, geng sepeda motor beraksi saat korbannya sedang berjalan kaki. Pelaku langsung mengayunkan senjata tajamnya, lalu merampok barang-barang korban seperti uang, ponsel dan tas. Setelah itu, pelaku kabur. Setelah satu lokasi selesai, mereka beraksi di tempat lain.
Menurut Kapolsek, perampokan dengan kekerasan itu dilakukan anggota geng motor sebagai uji nyali, serta agar korban tidak melawan.
"Sebenarnya, mereka-mereka ini beringas juga cuma mengetes nyali mereka. Geng motor ini, ternyata dipimpin oleh pemuda yang terbilang sudah berumur di atas 17 tahun," ucapnya.
"Cukup berikan perintah, para anggota kegirangan untuk dapat melukai korbannya dan merampoknya," kata Kapolsek kembali.
Tindak kejahatan jalanan yang dilakukan anggota geng motor itu menjadi target Polsek Cengkareng. Setelah mendapat laporan warga tentang geng motor yang melukai enam orang dan sedang kritis di RSCM Jakarta Pusat, polisi langsung memburu pelakunya. Setelah itu, petugas membekuk 14 anggota dari dua geng motor dari Slow dan Taniwan.
"Mereka punya basecamp di kawasan Kapuk, Cengkareng," ucapnya.
Pelaku kebanyakan masih anak-anak yakni RA (20 tahun), BS (15 tahun), NS (17 tahun), GF (16 tahun), E (16 tahun), AS (16 tahun), MF (14 tahun), A (22 tahun), R (17 tahun), AR (19 tahun), AG (20 tahun), FR (18 tahun) AB (19 tahun) dan juga FA (22 tahun).
Petugas juga masih memburu 15 pelaku lainnya yang sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). "Ke-15 DPO itu geng motor Akeo. Ketuanya itu berinisial BY," kata Kapolsek.
Selain mengamankan 14 pelaku, petugas juga menyita sejumlah senjata tajam yang digunakan pelaku untuk melukai korbannya.
"Para tersangka, akan kami kenakan Pasal 170 Juncto Pasal 55–56 KUHP dan atau Pasal 358 ke 1e KUHP," ucap Kapolsek.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembacokan itu berawal saat Tim URC Polrestabes Medan mendapatkan informasi adanya geng motor yang akan tawuran dan melintas.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaViral di media sosial aksi gerombolan pemotor diduga gangster menyerang pemotor lain di Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaKorban jadi sasaran keberingasan geng tersebut. Padahal saat kejadian, dia baru saja pulang main game online dengan teman-temannya.
Baca SelengkapnyaKetiganya tertangkap setelah dua kelompok remaja menggelar aksi saling serang di wilayah Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaPria asal Depok mengajak teman-temannya untuk menculik dan menganiaya pekerja bengkel karena tak terima sepeda motornya di bengkel tak kunjung diperbaiki
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku setelah mengantongi identitas.
Baca SelengkapnyaPeristiwa penganiayaan dan pengeroyokan bermula ketika korban APS dan AP sedang duduk-duduk di area masjid.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca Selengkapnya