Bambu dan Styrofoam Dominasi Sampah di Pintu Air Manggarai

Merdeka.com - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta terus melakukan upaya pembersihan Pintu Air Manggarai, usai mendapatkan sampah kiriman dari luar daerah. Adapun sampah yang telah berhasil diangkat lebih dari 322 meter kubik.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan, sampah yang diangkat dari Pintu Air Manggarai langsung dibawa ke TPST Bantargebang. Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan 18 truk.

"Sampah didominasi bambu, ranting pohon, plastik, styrofoam dan material bangunan. Bambu di Jakarta sendiri, sampah begitu sudah sangat sedikit. Jadi kita memperkirakan sampah itu dari luar Jakarta," katanya kepada merdeka.com, Rabu (9/10).

Proses pemindahan sampah dari Pintu Air Manggarai dilakukan dengan menggunakan 1 unit alat berat Liebher dan 2 unit excavator long arm, sehingga memudahkan petugas untuk mengangkat sampah. Dia mengungkapkan, jika sampah di Pintu Air Manggarai tidak segera diangkat, maka pintu air akan tersumbat dan air akan meluap ke permukaan yang bisa mengakibatkan banjir.

"Kami antisipasi dengan menyiagakan petugas di lokasi tersebut selama 24 jam. Sejak semalam, petugas giat melakukan pengangkatan sampah," jelasnya.

Selain di Pintu Air Manggarai, petugas juga bersiaga di Kali Ciliwung BKB Season City. Di lokasi ini sejak semalam berhasil diangkat sampah sebanyak 72 meter kubik sampah dengan menggunakan excavator long arm dan excavator spider. Sampah tersebut dikirim ke TPST Bantargebang menggunakan 3 rit truk sampah typer besar.

Petugas dan armada juga disiagakan 24 jam di Jembatan Kali Ciliwung Kampung Melayu untuk mengantisipasi tumpukan sampah kiriman. Namun, lokasi ini sampai pagi masih kondusif dan belum ada pengangkatan sampah.