Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bamus Betawi Usul Turki Usmani Gantikan Ataturk Jadi Nama Jalan di Jakarta

Bamus Betawi Usul Turki Usmani Gantikan Ataturk Jadi Nama Jalan di Jakarta Haji Lulung diperiksa Bareskrim. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Badan Musyawarah (Bamus) Betawi mengusulkan Turki Usmani sebagai nama alternatif untuk menggantikan rencana Ataturk sebagai salah satu nama jalan di DKI Jakarta.

Ketua Umum Bamus Betawi Abraham Lunggana (Haji Lulung) mengatakan Jalan Turki Usmani bisa menjadi pilihan lantaran memiliki sejarah bagi peradaban dunia, khususnya Islam, ketimbang Ataturk dari nama Mustafa Kemal Pasha yang kontroversial.

"Saya kira, kenapa tidak Turki Utsmani saja, kan banyak juga nama tempat atau daerah jadi nama jalan di Jakarta. Sebagai simbol peradaban Islam terakhir di dunia, penamaan Turki Utsmani akan menjadi doa dan inspirasi bagi generasi ke depan," kata Lulung, dilansir Antara, Kamis (21/10).

Lulung menyebut pihaknya juga keberatan dengan rencana penamaan jalan di Jakarta menggunakan nama Mustafa Kemal Ataturk karena sosok kontroversial terkait dengan paham yang diusung saat dalam memimpin Turki secara sekuler dan dinilai bertanggungjawab mengakhiri era kesultanan Turki Usmani.

"Dia adalah seorang tokoh sekuler sehingga tidak layak namanya dijadikan nama jalan di sini," ucapnya.

Karenanya, Ketua DPW PPP DKI Jakarta itu meminta pemerintah tidak sembarang menempatkan nama jalan di Jakarta sebelum ditinjau semua aspek sejarah dan geografisnya. Jika rencana tersebut dipaksakan, menurutnya akan mencederai perasaan umat Islam di Indonesia.

Lebih jauh, mantan anggota DPR ini mengaku sangat mengapresiasi ide baik pemerintah Indonesia dan Turki yang saling memberikan nama jalan untuk menguatkan hubungan bilateral kedua negara.

Namun, Lulung meminta pemerintah dan Dubes Turki di Indonesia memahami realitas penolakan terhadap rencana penggunaan nama Ataturk yang memicu protes dan kondisi masyarakat Betawi sendiri.

"Kami sepenuhnya mendukung tukar guling usulan nama yang semangatnya adalah untuk menguatkan hubungan bilateral Indonesia-Turki," ucap Haji Lulung.

Lulung menambahkan dalam waktu dekat pihaknya juga akan segera berkirim surat ke Kedutaan Besar (Kedubes) Turki untuk menyampaikan perihal keberatan tersebut.

"Selanjutnya kami akan mengirim surat resmi tentang keberatan kami keluarga besar Bamus Betawi agar sebaiknya usulan Ataturk diganti dengan nama lain saja," ucap Lulung.

Sementara itu, menurut Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal, usulan nama Ataturk oleh Turki karena Mustafa Kemal Pasha dianggap sebagai pahlawan oleh bangsa Turki, termasuk menjadikan turki menjadi negara sekuler sebagai revisi atas kemerosotan wibawa, pengaruh dan sikap kesultanan yang jauh dari nilai-nilai Islam.

Kemal Pasha juga dianggap sebagai pembebas Turki dari cengkraman kekuatan barat yang ingin menguasai bagian-bagian negara Turki sekarang lewat Perjanjian Sevres yang menyatakan menerima kekalahan kesultanan dalam Perang Dunia I pada sekutu, dengan memimpin perlawanan.

"Menilai sosok seseorang tak bisa hanya satu sumber, karena segala kebijakan biasanya mempunyai latar sosiologis dan politik tertentu. Bagi rakyat Turki, Kemal Pasha adalah pembebas negeri itu dari penjajahan barat. Semua mengakui jasanya sebagai pendiri Republik Turki, bahkan fotonya masih dipajang di gedung dan lembaga pemerintahan," tutur Lalu Muhamad Iqbal.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prasetyo Edi hingga Mardani Ali Sera Didorong Maju Pilgub Jakarta 2024
Prasetyo Edi hingga Mardani Ali Sera Didorong Maju Pilgub Jakarta 2024

Prasetyo Edi disebut sudah berbuat banyak untuk Betawi.

Baca Selengkapnya
Punya Jasa Besar untuk Bekasi, Begini Kisah Kecamatan Lemah Abang yang Terlupakan
Punya Jasa Besar untuk Bekasi, Begini Kisah Kecamatan Lemah Abang yang Terlupakan

Menurut kisahnya, Kecamatan Lemah Abang memiliki cerita sejarah yang kuat, namun sekarang terlupakan.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Jusuf Hamka, Bos Jalan Tol yang Ingin Bangun 1.000 Masjid
Fakta-Fakta Jusuf Hamka, Bos Jalan Tol yang Ingin Bangun 1.000 Masjid

Ustadz Zaelani membawa Jusuf Hamka untuk bertemu dengan Buya Hamka. Akhirnya, dia mengucap dua kalimat syahadat dan menyatakan dirinya masuk Islam.

Baca Selengkapnya
Melihat Modal Politik Jusuf Hamka Maju Pilkada Jakarta
Melihat Modal Politik Jusuf Hamka Maju Pilkada Jakarta

Golkar kini sedang menjajaki koalisi dengan partai politik demi mengusung Jusuf Hamka.

Baca Selengkapnya
Nama Jakarta Berkali-kali Berubah Sebelum Jadi DKJ, Ini Sejarahnya
Nama Jakarta Berkali-kali Berubah Sebelum Jadi DKJ, Ini Sejarahnya

Jakarta sudah beberapa kali mengalami perubahan nama.

Baca Selengkapnya
Tolak Wacana Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden, Bamus Betawi: Hak Politik Warga Jangan Dikebiri
Tolak Wacana Penunjukkan Gubernur Jakarta oleh Presiden, Bamus Betawi: Hak Politik Warga Jangan Dikebiri

Menurutnya, jika nantinya usulan tersebut dilaksanakan akan berpotensi untuk mencederai cita cita reformasi dan bertentangan dengan sistem demokrasi.

Baca Selengkapnya
Potret Makam Keramat di Samping Mal Besar Surabaya, Sosoknya Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Potret Makam Keramat di Samping Mal Besar Surabaya, Sosoknya Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Hingga kini, makamnya selalu bersih dan rapi karena banyak diziarahi warga lokal

Baca Selengkapnya
Jadi yang Tertua di Kalimantan Barat, Ini Sejarah Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman
Jadi yang Tertua di Kalimantan Barat, Ini Sejarah Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman

Masjid ini merupakan cikal bakal berdirinya Kota Pontianak pada tahun 1771.

Baca Selengkapnya
Sentilan Bos Jalan Tol: Indonesia akan Baik-Baik Saja, Walaupun Parpolnya Tidak Baik-Baik Saja
Sentilan Bos Jalan Tol: Indonesia akan Baik-Baik Saja, Walaupun Parpolnya Tidak Baik-Baik Saja

Hal itu dia sampaikan, merespons pertanyaan siapa yang layak gantikan posisi Airlangga Hartarto sebagai ketua umum partai Golkar.

Baca Selengkapnya
NasDem Ingin Historis Jakarta Dipertimbangkan Dalam Pembahasan RUU DKJ
NasDem Ingin Historis Jakarta Dipertimbangkan Dalam Pembahasan RUU DKJ

NasDem menilai Jakarta tidak bisa lepas dari sejarah sebagai kota perjuangan, kota proklamasi, kota politik.

Baca Selengkapnya
EKSKLUSIF - Jusuf Hamka Maju di Pilkada Jakarta: Enak Kedua, Orang Nomor Satu Angin Gede
EKSKLUSIF - Jusuf Hamka Maju di Pilkada Jakarta: Enak Kedua, Orang Nomor Satu Angin Gede

Nama Jusuf disodorkan berpasangan dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep

Baca Selengkapnya
Ketua Bamus Betawi 1982: Kita yang Usulkan Gubernur dan Wakil Gubernur Ditunjuk Presiden
Ketua Bamus Betawi 1982: Kita yang Usulkan Gubernur dan Wakil Gubernur Ditunjuk Presiden

"Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden," kata Oding

Baca Selengkapnya