Bang Yos sarankan Ahok evaluasi gaya kepemimpinannya
Merdeka.com - Rustam Effendi pengunduran diri sebagai wali kota Jakarta Utara. Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menilai Gubernur DKI Jakarta saat ini Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) harus mengevaluasi gaya kepemimpinannya. Sebab, dia mencium di balik keputusan mundur dari Wali kota Jakarta Utara, Rustam gerah dengan gaya kepemimpinan Ahok.
"Ya mestinya kan begitu, kenapa anak buah saya mundur," kata Sutiyoso di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/4).
Sutiyoso mencontohkan apabila dirinya punya masalah dengan anak buahnya maka dia akan melakukan pendekatan dengan cara halus. Dia mencontohkan walaupun merupakan pensiunan militer dan pernah menjabat sebagai pimpinan di Kopassus, dia tak merta-merta menghardik anak buahnya dengan keras ala militer.
-
Siapa yang 'mengolok-olok' perwira tersebut? “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Siapa yang memimpin Kopassus? Saksikan Video ini: Komandan Jenderal Baru Korps baret Merah
-
Siapa Komandan Kopassus ke-13? Agum menjadi Komandan Kopassus ke-13 menggantikan Brigjen Tarub. Dia dilantik oleh Kasad Jenderal Wismoyo Arismunandar tanggal 6 Juli 1993.
-
Kenapa Kolonel Bambang menolak jadi jenderal? Bambang menolak menerima begitu saja pangkat jenderal dari presiden, tanpa prosedur yang berlaku. Itu justru akan membuatnya dicemooh oleh sesama perwira dan merusak sistem yang berlaku.
-
Siapa yang curhat kepada Kopassus? Panglima Perang Moro Kogoya Curhat ada Perang di Mulia, Melalui Video Call Kepada Prajurit Kopassus
-
Siapa yang menolak jadi jenderal? Bambang Widjanarko adalah Seorang Perwira KKO, kini Marinir TNI AL Dia menjadi ajudan presiden Sukarno tahun 1960-1967.
"Kalau saya kan saya dekati hatinya, sebagai anak buah saya itu keluarga saya. Kalau salah saya marahi, tapi kalau benar ya saya harus puji kalau kerjanya baik, itu reward and punishment di mana pun selalu saya terapkan," ujarnya.
"Sekarang di BIN ini apa ada orang yang saya maki-maki? kan nggak pernah itu cara kepemimpinan memang gaya saya seperti itu. Walaupun saya militer dari Kopassus tidak berarti saya sembarang nempeleng orang maki-maki orang aku nggak seperti itu," katanya menambahkan.
Meski demikian, dia tak mau terlampau jauh mengomentari gaya kepemimpinan Ahok tersebut. Dia dapat memaklumi gaya kepemimpinan setiap orang memang berbeda-beda.
"Kalau gaya Ahok seperti itu juga nggak salah, pemimpin punya hak untuk menerapkan gayanya masing-masing. Nah apakah tepat atau tidak nah itu yang menilai bukan saya," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yasonna menilai tak boleh membiarkan ada orang yang menghina Presiden dengan alasan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Angesta Romano Yoyol memberi pesan mendalam ke anak buah.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Kepresidenan Moeldoko memperingati Rocky Gerung.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca SelengkapnyaDia menegaskan bahwa pidatonya tersebut bukan menghina pribadi Jokowi, melainkan memberi kritik terhadap jabatan presiden.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaPanglima Laksamana TNI Yudo Margono memberikan instruksi piting untuk prajuritnya. Hal itu disalahartikan oleh masyarakat hingga ia meminta maaf.
Baca SelengkapnyaKopral Bagyo mengunggah potret membawa sebuah poster yang tulisannya menjadi sorotan.
Baca Selengkapnya