Bangunan sejarah Kota Tua selain eksotis, bisa jadi peluang bisnis
Merdeka.com - Sebanyak 12 jajaran poster informasi bangunan karya kakak beradik Charles Prosper Wolff Schoemaker dan Richard Leonard Arnold Schoemaker terpajang simetris di lantai satu gedung peninggalan perusahaan asuransi jiwa asal Belanda, Onderlinge Levensverzekering Van Eigen Hulp (OLVEH). Poster tersebut secara detail menjelaskan fungsi gedung, alamat, denah gedung serta foto- foto gedung dari pelbagai sudut. Bisa dibilang juga lantai ini berfungsi sebagai ruang pamer sejarah.
Berpindah ke lantai dua gedung, sebuah ruang kerja nyaman dengan paduan meja dan kursi warna lembut, lukisan besar di sudut ruang dan tembok dengan bata ekspos menjadi ruang kerja perusahaan pewarta seni dan budaya Indonesia, Sarasvati Art Communication and Publication. Tapaki lagi ke lantai selanjutnya, sebuah ruang hampa dibiarkan begitu saja. Lantai tiga gedung ini difungsikan sebagai ruang pertemuan dan diskusi.
Gedung OLVEH begitu bangunan ini biasa disebut. Gedung dengan nuansa khas Kolonial Belanda ternyata sudah tidak digunakan lagi sejak tahun 1980an oleh Jiwasraya setelah OLVEH van 1879 dinasionalisasi pemerintah Indonesia.
-
Kapan permukiman di Jakarta Timur ditinggalkan? Dari keterangan warga setempat, sekitar seratusan rumah di sana sudah ditinggalkan warga sejak pemerintahan Gubernur Sutiyoso puluhan tahun lalu.
-
Apa yang awalnya menjadi Gedung Kesenian Jakarta? Mulanya bernama Municipel Theatre Sebelum menjadi pusat kesenian warga, Gedung Kesenian Jakarta merupakan ruang hiburan sederhana yang terbuat dari gedek bambu yang sudah ada pada 1804.
-
Kapan Kota Tua Jakarta berganti nama? Lalu pada 1942, tepatnya selama pendudukan Jepang, Batavia berganti nama menjadi Jakarta dan masih berperan sebagai ibu kota Indonesia sampai sekarang.
-
Apa yang tersisa dari bangunan tua Semarang? Yang tersisa saat ini hanyalah paviliun pelengkap bangunan utama.
-
Apa nama wilayah Jakarta di masa awal? Siapa sangka jika Ibu Kota Jakarta dulunya hanya sebuah wilayah pelabuhan kecil dengan luas wilayah sekitar 125 KM persegi.
-
Kapan rumah kuno itu ditinggalkan? Rumah kosong ini berada di situs arkeologi Distre, Prancis barat, berasal dari sekitar abad ke-10 sampai ke-12. Menurut para arkeolog, situs ini ditinggalkan para penghuninya ketika epidemi menjangkiti hewan ternak mereka.
Adaptive reuse, membuat gedung OLVEH kini eksis kembali di kawasan Kota Tua Jakarta Barat. Dengan tetap menjaga keaslian arsitektur, gedung ini bisa terkesan unik terutama bagi orang yang menempati.
Gedung Olveh di Jakarta Kota ©2016 merdeka.com/etika
"Justru sangat bagus sangat positif bahwa mereka adalah orang yang menghormati sejarah dan bangunan. Menghargai masa lalu. Itu kan gedung-gedung yang dibuat dengan sangat baik masa lalunya. Justru harus dipertahankan. Di situ eksotismenya. Daya tariknya," jelas Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf kepada Merdeka.com , Kamis (24/3) kemarin.
Lanjut Triawan, dia menceritakan bagaimana negara tetangga Singapore melakukan revitalisasi ruko-ruko lama bergaya khas Tionghoa dengan tetap menjaga kecerahan warna gedung serta keamanan lingkungan sekitar dan kini menjadi daya tarik pariwisata dan bisnis.
Di kawasan Kota Tua sendiri, tren yang sedang populer pada gedung-gedung seperti OLVEH disewakan kepada perusahaan start up dengan harga yang sangat kompetitif. "Biasanya yang menggunakan tempat tempat yang sedikit adalah start up. Para pemula bisnis. Bisnis pemula yang belum bisa membayar uang sewa yang tinggi. Mereka mencari tempat-tempat seperti ini. Yang di situ juga berkumpul komunitasnya. Ada saling sharing ada saling mengisi. Bisa saling bekerja sama," tambah Triawan.
Selain daya tarik gedung dengan mempertahankan kekuatan sejarah panjang untuk dapat terus berkembang juga harus diimbangi dengan lokasi yang strategis, keberadaan transportasi dan pendukung lainnya seperti tempat berbelanja dan sekolah agar menjadi kawasan yang memiliki tingkat ekonomi tinggi.
"Tapi kembali lagi harus ada infrastruktur yang mendukungnya seperti transportasi yang mudah lalu pendukung lain seperti tempat kos dan apartemen- apartemen murah nah itu. Tempat murah sendiri kalau jauh juga bisa jadi mahal bagi orang lain," papar Triawan.
Tidak adanya kendaraan bermotor lalu lalang di kawasan Kota Tua, masyarakat bisa bebas mengajak kakinya kemana pun yang dimau tanpa takut tertabrak kendaraan. Itulah pandangan yang direncanakan pemerintah tentang 'penataan masa depan' kawasan ini.
Gedung Olveh di Jakarta Kota ©2016 merdeka.com/etika
"Pedestrian area. Ada rencana juga di sana akan dibuat kanal-kanal. Karena tadinya jalan-jalan di situ ada kanal air. Ditutup karena pada zaman Belanda, itu bisnis keluar dari sana mungkin ya ada perubahan. Kalau dijadikan kanal-kanal yang menarik bisa menjadi daerah pariwisata luar biasa," papar Triawan.
Tak hanya itu, adanya MRT serta wacana pindahnya kantor Badan Ekonomi Kreatif ke kawasan tersebut nantinya juga akan timbul secara perlahan sentra untuk musik, film serta seni lainnya. "Akan menarik sekali akan berkumpul di situ. Secara paralel fasilitas akan dibangun dan menjadi magnet jika komunitas ada di sana," jelas Triawan. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ruang tamu, pekarangan, hingga sejumlah ruangan di dalamnya nampak begitu luas.
Baca SelengkapnyaGedung itu terdaftar sebagai situs cagar budaya pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaDi kawasan Kota Tua, terdapat banyak bangunan bersejarah. Salah satu yang paling mencolok adalah Toko Merah.
Baca SelengkapnyaKota Tua, jalur perdagangan strategis dan cukup populer di masa lalu. Kini, daerah tersebut menjelma menjadi destinasi wisata yang penuh dengan sejarah bangsa.
Baca SelengkapnyaKeindahan arsitektur peninggalan Belanda dan berbagai benda bersejarah yang tersimpan rapi di museum-museumnya menawarkan pengalaman wisata yang tak telupakan.
Baca SelengkapnyaSelabintana dulunya merupakan tempat berlibur orang-orang Eropa dari Batavia.
Baca SelengkapnyaAda gedung termegah pada masanya hingga replika mobil Jenderal Mallaby
Baca SelengkapnyaKota Babat punya peranan penting dalam perkembangan sejarah Kabupaten Lamongan.
Baca SelengkapnyaKota Tua Jakarta menawarkan petualangan yang memikat bagi mereka yang ingin menjelajahi kekayaan sejarah dan menikmati arsitektur kolonial.
Baca SelengkapnyaSalah satu bangunan pernah digunakan sebagai tempat penyekapan oleh tentara Belanda.
Baca SelengkapnyaLetak rumah ini berada di pinggir jalan Cirebon-Bandung.
Baca SelengkapnyaAtap bangunan ini telah roboh dan cat kuningnya dibiarkan mengelupas.
Baca Selengkapnya