Bantah BPN, Ahok sebut lahan Cengkareng bukan milik Toety Soekarno
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah pernyataan Kepala Badan Pertanahan Nasional wilayah Jakarta Barat Sumanto yang mengatakan sertifikat lahan Cengkareng Barat adalah milik Toety Soekarno. Sebab, berdasarkan informasi mantan Sekretaris Kelurahan Cengkareng Barat Jufrianto Amin, 6 pemilik girik merasa tidak menjual ke Toeti.
Kata Ahok, menurut Jufrianto, 6 orang tersebut adalah Oei, Ayani, Iskandar, H Achayar, Mugeni, dan Oei Pek Liang.
"Mesti lihat saja, orang itu (Toeti) pernah beli enggak tanah itu dari siapa? Saya baca di media, sekretaris lurah bilang, yang punya tanah ini 6 orang," kata Ahok di Balai kota, Jakarta, Kamis (30/6).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Untuk membuktikan dan mengusut kejanggalan ini, Ahok pun akhirnya lapor ke Bareskrim Mabes Polri.
"Makanya Bu Toeti dapat dari siapa? Lapor ke bareskrim saja. Bu Toeti bapaknya pernah beli tanah ini enggak? Karena tercatat di kelurahan kan bilang kan enggak pernah," terangnya.
Ahok juga ingin membuktikan praktik gratifikasi yang dilakukan mantan Lurah Cengkareng Barat karena telah membela Toeti soal status kepemilikan lahan rusun tersebut.
"Mesti cek lurah itu terima duit enggak? Kalau terima duit mesti pidana ini. Terus gratifikasi kemarin dapat duit gitu banyak darimana? Mesti jawab. Kan mau nyogok saya nawarin saya itu duit," jelas dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaAHY menyarankan pada masyarakat bila menemukan indikasi ketidakabsahan pada lahannya, sebaiknya laporkan ke pihak kantor ATR/BPN untuk mencabut akta.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan, proses ganti rugi terhadap lahan itu jadi syarat agar tidak terjadi konflik. Dengan begitu, pihaknya baru bisa mengeluarkan sertifikat.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Menteri AHY 'menggebuk' mafia tanah yang meresahkan.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut KPK memegang banyak kasus korupsi di PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan tersebut, Pramono Anung-Rano Karno membahas dinamika Jakarta bersama Ahok sebagai bekal maju pada Pemilihan Gubernur.
Baca SelengkapnyaAnies diketahui sempat menyindir kepemilikan tanah Prabowo Subianto dalam debat capres pada Minggu (7/1) lalu.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY akan menertibkan kawasan Puncak Bogor dari bangunan liar tak berizin.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung meninjau bantaran kali Krukut di Mampang Prapatan, Jakarta, Selasa (15/10).
Baca Selengkapnya