Bantu orangtua, bocah ini kais rezeki dari penggusuran Pasar Ikan
Merdeka.com - Rintik hujan sempat membasahi puing-puing rumah warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, yang dibongkar Pemprov DKI pada Senin kemarin. Meski buat warga kondisi ini mendatangkan duka, namun untuk pemulung, lahan bongkaran tersebut justru mendatangkan rejeki.
Sejak pagi sejumlah pemulung sudah berada di sana. Berbekal karung dan tongkat besi, mereka mencari sesuatu yang bernilai rupiah di balik bongkaran puing-puing itu.
Namun, dikarenakan masih ada alat berat yang bekerja, pemulung diminta tak berada di lokasi untuk mencegah hal tak diinginkan.
-
Bagaimana bocah tersebut bisa keluar? Pria dewasa yang membantu bocah ini menyuruhnya memiringkan kepalanya agar memudahkannya untuk keluar. Dengan memegang kepala dan memutar kepala secara pelan-pelan, alhasil kepala bocah tersebut berhasil keluar dengan kondisi bersih tanpa luka.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa tujuan razia di Jakarta? Ditlantas Polda Metro Jaya memaparkan lokasi-lokasi razia kendaraan di Jakarta dan sekitarnya.
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Bagaimana cara agar anak terbebas? Edukasi tentang bahaya rokok ini harus dimulai sejak dini, dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh anak-anak.
"Itu, pemulung-pemulung tolong suruh minggir, takut kena becko," perintah Kapolsek Penjaringan AKBP Ruddi Setyawan kepada salah satu anggotanya, Selasa (12/4).
Anak buah Ruddi langsung mendekati pemulung dan meminta mereka menjauh dari lokasi. Si pemulung tersebut coba negosiasi.
"Yah pak, nanggung banget pak, saya ambil itu bentar ya pak," ucap Zulkifli (7) yang memakai kaos putih seraya meminta petugas untuk meloloskannya mengambil besi-besi bekas yang berserakan di kawasan pembongkaran tersebut.
"Ngaak, demi keselamatanmu," tegas salah satu anggota kepolisian tersebut.
"Yah pak, cuma bentar aja kok gak boleh," ucap bocah itu kesal.
Saat merdeka.com menghampiri bocah tersebut, Zulkifli menceritakan kesedihannya karena dilarang mengambil besi.
"Itu tadi kak, kita gak boleh ngambilin besi-besi lagi, kan kita niatnya cuma bantuin orangtua," tutur Zulkifli.
Ia menceritakan bahwa saat ini dirinya lebih memilih membantu orangtua daripada belajar di bangku dasar bersama teman-teman sebayanya.
"Satu kilo besi harga jualnya 2.000 rupiah, biasanya sehari cuma bisa bantu 5 kilo aja," terangnya.
Sementara itu, sang ibu Lestari (37) mengaku pembongkaran ini merupakan ladang rejeki bagi ia dan teman-temannya sesama pemulung.
"Biasanya kalau pembongkaran gini bisa dapet 30-40 kilo besi sehari, kalau di Kalijodo kemarin bisa seminggu-an saya ubek-ubek di sana," ujar Lestari.
Sehari-hari ia bersama sang suami menjadi pemulung untuk menghidupi keluarhanya. Dia mengaku sebenarnya tak ingin sang anak membantu perekonomiam keluarga.
"Tau tuh Zulkifli, bilangnya pengen bantu bapak ibu, disuruh sekolah nggak mau, yaudah saya biarin pengennya dia apa," kata Lestari.
"Ya pengennya anak-anak saya sekolah semua, biar jadi orang pinter, biar nggak susah lagi. Tapi mau gimana lagi, kebutuhan makin mahal," pungkas Lestari.
Pemprov DKI Jakarta menyatakan telah menyiapkan sejumlah hunian di Rusun Marunda, Rusun Rawa Bebek, dan Rusun Kapuk Muara untuk warga Pasar Ikan yang terkena dampak revitalisasi. Terdapat 4.929 jiwa atau 1.728 kepala keluarga (KK) yang mendiami kawasan RW 04 Pasar Ikan. Dan terdapat 893 bangunan yang bakal digusur, yakni 347 unit berupa kios, 225 hunian di RT 01, 58 hunian di RT 02, 168 hunian di RT 11, dan 95 hunian di RT 12.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka penyanderaan merupakan ayah dari bocah perempuan tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPria itu terlihat memegang pisau dan ditempelkan ke leher bocah. Sang anak hanya bisa menangis ketakutan
Baca SelengkapnyaYakni terjadi di Pos Polisi di persimpangan lampu merah mal The Park Pejaten, Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaSaat WSU melakukan pencurian ternyata EM tengah berada di luar kota.
Baca SelengkapnyaKorban diculik dari kediaman orangtuanya di daerah Jakarta Timur pada Minggu (27/10).
Baca SelengkapnyaBocah tersebut hampir menerima amukan pengendara motor yang tak terima direkam.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Baca SelengkapnyaPara pelaku dan barang bukti kemudian diserahkan ke Polsek Sawah Besar untuk dilakukan proses hukum
Baca SelengkapnyaBocah tersebut membawa mobil yang sedang parkir di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaSeorang anak hendak berniat membayar tagihan pembelian iPhone Rp 50 ribu di minimarket.
Baca SelengkapnyaHasil jualan anak jalanan itu masuk ke kantong si raja tega.
Baca Selengkapnya