Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak Nakes Terhambat Akibat Warga Mau ke Jakarta Masih Tinggi saat PPKM Darurat

Banyak Nakes Terhambat Akibat Warga Mau ke Jakarta Masih Tinggi saat PPKM Darurat Kemacetan Panjang di Kawasan Tandean. ©2021 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Pemerintah telah memberlakukan kebijakan PPKM Darurat di Jawa dan Bali sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021 mendatang. Hal ini dilakukan demi memutus penyebaran Covid-19 yang masih melanda Indonesia.

Namun, masih adanya sejumlah perusahaan yang berada di Jakarta tetap mempekerjakan karyawannya untuk bekerja di kantor atau Work From Office (WFO) dan warga yang melakukan aktivitas di luar rumah. Sehingga, masih tingginya mobilitas yang akan masuk ke Jakarta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, dengan masih tingginya mobilitas itu membuat para tenaga kesehatan dan pegawai bank menjadi terhambat untuk melakukan aktivitasnya.

"Masih banyak warga yang memaksakan dirinya masih mau jalan-jalan. Padahal sudah kita sampaikan, sudah kita sosialisasikan beberapa penjagaan. 28 titik termasuk jalan tol, yang boleh masuk cuma critical dan esensial," kata Yusri kepada wartawan, Senin (5/7).

"Yang terjadi hari ini, banyak saudara-saudara kita yang di sektor esensial yang 50 persen, kemudian di sektor critical terhambat. Terhambat oleh kendaraan-kendaraan yang sudah jelas tidak boleh untuk kerja atau dikasih libur khususnya non-esensial memaksakan diri untuk keluar, untuk masuk ke dalam Jakarta, untuk bermobilitas," sambungnya.

Masih tingginya mobilitas itulah, yang membuat banyak tenaga kesehatan dan pegawai bank yang terhambat untuk bekerja.

"Sehingga terhambat, banyak saudara-saudara kita sebagai petugas kesehatan yang harus kerja di rumah sakit, juga petugas bank yang diperbolehkan itu terhambat. Sehingga banyak keluhan kepada kami, ini jadi bahan evaluasi kami," ujarnya.

Ia pun menegaskan, untuk masyarakat yang masih bekerja di kantor Jakarta dan tidak melakukan pekerjaan secara Work From Home (WFH) diminta untuk segera laporkan kepada petugas.

"Sekali lagi kami tekankan, dua sektor itu yang diperbolehkan, sektor esensial dan critical. Yang non esensial sebaiknya tidak usah, kalau pun ada pimpinan atau perusahaannya yang memaksakan untuk kerja segera laporkan, kami akan tindak dan juga tim masih bergerak untuk mengecek, kalau masih menemukan yang non-esensial masih buka, kami akan tindak tegas," tegasnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Macet Jabodetabek Kian Parah, Polisi: Indeksnya Sudah 53 Persen, Normal 35
Macet Jabodetabek Kian Parah, Polisi: Indeksnya Sudah 53 Persen, Normal 35

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, bila melihat dari indeks kemacetan, untuk kondisi ideal di Jabodetabek berada pada angka 35 persen.

Baca Selengkapnya
Cara Heru Budi Awasi ASN DKI WFH: Saya Video Call, Kamu di Mana?
Cara Heru Budi Awasi ASN DKI WFH: Saya Video Call, Kamu di Mana?

Menurut Heru, pengawasan terhadap ASN DKI yang sedang WFH telah dilakukan secara maksimal.

Baca Selengkapnya
Hari Kedua KTT ASEAN: Lalin Arah Senayan Macet, Penumpang Transjakarta Numpuk
Hari Kedua KTT ASEAN: Lalin Arah Senayan Macet, Penumpang Transjakarta Numpuk

Kondisi di dalam bus pun penuh seperti di jam pulang kerja.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan
Pemprov DKI Ingatkan Warga Balik Mudik Tak Bawa Saudara ke Jakarta Tanpa Jaminan Pekerjaan

Pemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Banjir Rendam Jalan Kemang Raya, Lalu Lintas Tersendat
FOTO: Penampakan Banjir Rendam Jalan Kemang Raya, Lalu Lintas Tersendat

Guyuran hujan lebat menyebabkan kawasan Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, terendam banjir, pada Kamis (4/1/2024) sore.

Baca Selengkapnya
Macet Horor di Jalan Yos Sudarso Selasa Pagi, Penyebabnya Ternyata dari Dalam Pelabuhan Tanjung Priok
Macet Horor di Jalan Yos Sudarso Selasa Pagi, Penyebabnya Ternyata dari Dalam Pelabuhan Tanjung Priok

Macet Horor di Jalan Yos Sudarso Selasa Pagi, Penyebabnya Ternyata dari Dalam Pelabuhan Tanjung Priok

Baca Selengkapnya
Banjir Semarang Ganggu Arus Mudik Lebaran 2024
Banjir Semarang Ganggu Arus Mudik Lebaran 2024

Selain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre.

Baca Selengkapnya
Menko Muhadjir Akui Lebih Sulit Tangani Arus Balik Mudik
Menko Muhadjir Akui Lebih Sulit Tangani Arus Balik Mudik

Mobilitas kendaraan saat arus balik merujuk pada satu titik menuju Jakarta dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya
Viral Turis Jalan Kaki ke Bandara Bali Akibat Macet Parah, Ini Penjelasan Petugas
Viral Turis Jalan Kaki ke Bandara Bali Akibat Macet Parah, Ini Penjelasan Petugas

Petugas menyebutkan, terkait adanya kemacetan di jalur menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai terus memonitor kecepatan in-out kendaraan.

Baca Selengkapnya
Sekda Imbau Pemudik Tak Ajak Saudara Adu Nasib ke Jakarta Tanpa Skill Memadai
Sekda Imbau Pemudik Tak Ajak Saudara Adu Nasib ke Jakarta Tanpa Skill Memadai

"Agar tidak mengajak sanak keluarga atau tetangga untuk mengadukan nasibnya ke Jakarta," kata Joko

Baca Selengkapnya
Terjebak Macet di Jalan Tol Bali Mandara, Turis Jalan Kaki Menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai
Terjebak Macet di Jalan Tol Bali Mandara, Turis Jalan Kaki Menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai

Tidak hanya turis asing yang berjalan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai ada juga turis domestik.

Baca Selengkapnya
Dishub Sebut ASN WFH pada KTT ASEAN Hanya Kurangi 1,69 Kemacetan Jakarta
Dishub Sebut ASN WFH pada KTT ASEAN Hanya Kurangi 1,69 Kemacetan Jakarta

ASN WFH selama KTT ASEAN tidak terlalu mengurangi volume kemacetan di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya