Baru tiga hari menjabat, Jokowi sudah buat bawahan kagum

Merdeka.com - Meski baru tiga hari menjabat sebagai Gubernur DKI, Joko Widodo (Jokowi) langsung membuat warga Jakarta kagum dengan programnya mengunjungi beberapa daerah yang perlu perbaikan. Tidak hanya rakyat biasa, para pasukan Pengamanan Dalam (Pamdal) pun kagum atas sikapnya yang merakyat.

"Saya salut sama beliau, yang beliau janjikan saat kampanye untuk berjalan dari kampung ke kampung itu benar-benar dilakukan," kata komandan Pamdal Balaikota DKI Jakarta yang enggan disebutkan namanya kepada merdeka.com, Kamis (18/10).

Dia kagum dengan sosok Jokowi yang bersahaja dan dekat dengan siapapun terutama wartawan. Ketika diwawancarai atau bepergian ke mana-mana Jokowi berpesan agar pengamanan tidak terlalu ketat.

"Ya, beliau pesan keamanan jangan terlalu ketat. Ya, santai saja," ujar PNS yang sudah dilantik dua tahun lalu ini.

Pria berbadan tegap ini membandingkan sosok Jokowi dengan Foke yang dulu pernah menjabat sebagai gubernur. "Kalau Foke itu harus protokoler dan bedanya, ya, masalah kebebasan. Tadi saja ada yang demo. Pak Jokowi pesan 'biarkan saja yang demo, tampung aspirasinya'," imbuhnya.

Selain itu, dia pun berharap Jokowi dapat memberikan kesejahteraan yang merata di seluruh Jakarta dan menghilangkan kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin. "Kalau bisa, ya, kami naik pangkat," ucapnya sambil tertawa.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Masyarakat Peduli Pembangunan Jakarta, Arman Zakaria menilai, kinerja Jokowi yang mengunjungi kampung demi kampung di Jakarta merupakan hal positif. Dengan meninjau langsung lokasi, Jokowi bisa merasakan bagaimana kekurangan yang dirasakan warga Jakarta.

"Itu bagus. Dengan begitu Jokowi merasakan bagaimana kehidupan warga Jakarta," kata Arman.

Selain itu, Arman juga memberikan kredit kepada Jokowi yang berani untuk mengubah perda pengaturan tugas wakil gubernur dalam memimpin beberapa bidang keislaman. "Perda itu kan bukan kitab suci, bisa diubah. Kalau memang itu bisa membuat masyarakat merasa nyaman, kenapa tidak diubah?" pungkas dia. (mdk/dan)