Beda Data Positif Corona Antara Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat
Merdeka.com - Pemerintah pusat melalui juru bicara percepatan penanganan virus Corona Covid-19, Achmad Yurianto membeberkan data pasien positif Corona di Indonesia yang kini menjadi 7.135 kasus.
Dari 7.135 kasus itu, terbanyak berada di DKI Jakarta, yakni 3.260 pasien. Data ini merupakan kumulatif hingga 21 April 2020 hingga pukul 12.00 WIB.
Namun data yang dikeluarkan pemerintah pusat ini berbeda dengan data yang dilansir Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Pemprov DKI melalui website corona.jakarta.go.id menyebut pasien positif di DKI Jakarta mencapai 3.279 kasus. Terdapat perbedaan 19 kasus. Data Pemprov DKI lebih banyak dibanding data yang dikeluarkan pusat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
Data pemprov ini dilihat oleh Liputan6.com di hari yang sama pada pukul 11.30 WIB.
Sementara untuk pasien yang dinyatakan sembuh di DKI Jakarta, baik pemprov maupun pemerintah pusat sama-sama menyebut sebanyak 286 kasus.
Sementara untuk kasus meninggal, pemprov DKI menyebut sebanyak 305 kasus. Sementara pusat mengeluarkan data kasus meninggal di DKI Jakarta 298.
Berikut sebaran pasien positif, sembuh dan meninggal berdasarkan data yang dikeluarkan pemerintah pusat yang tersebar di 34 provinsi.
Pasien Positif
1. Aceh 7 orang
2. Bali 150 orang
3. Banten 341 orang
4. Bangka Belitung 8 orang
5. Bengkulu 8 orang
6. Daerah Istimewa Yogyakarta 72 orang
7. DKI Jakarta 3260 orang
8. Jambi 13 orang
9. Jawa Barat 756 orang
10. Jawa Tengah 449 orang
11. Jawa Timur 603 orang
12. Kalimantan Barat 27 orang
13. Kalimantan Timur 68 orang
14. Kalimantan Tengah 67 orang
15. Kalimantan Selatan 98 orang
16. Kalimantan Utara 77 orang
17. Kepulauan Riau 81 orang
18. Nusa Tenggara Barat 93 orang
19. Sumatera Selatan 89 orang
20. Sumatera Barat 76 orang
21. Sulawesi Utara 20 orang
22. Sumatera Utara 84 orang
23. Sulawesi Tenggara 37 orang
24. Sulawesi Selatan 374 orang
25. Sulawesi Tengah 27 orang
26. Lampung 27 orang
27. Riau 35 orang
28. Maluku Utara 4 orang
29. Maluku 17 orang
30. Papua Barat 7 orang
31. Papua 118 orang
32. Sulawesi Barat 7 orang
33. Nusa Tenggara Timur 1 orang
34. Gorontalo 7 orang
Pasien Sembuh
1. Aceh 4 orang
2. Bali 42 orang
3. Banten 17 orang
4. Bangka Belitung 2 orang
5. Bengkulu 1 orang
6. Daerah Istimewa Yogyakarta 30 orang
7. DKI Jakarta 286 orang
8. Jambi 1 orang
9. Jawa Barat 75 orang
10. Jawa Tengah 51 orang
11. Jawa Timur 100 orang
12. Kalimantan Barat 7 orang
13. Kalimantan Timur 11 orang
14. Kalimantan Tengah 9 orang
15. Kalimantan Selatan 9 orang
16. Kalimantan Utara 2 orang
17. Kepulauan Riau 8 orang
18. Nusa Tenggara Barat 11 orang
19. Sumatera Selatan 5 orang
20. Sumatera Barat 13 orang
21. Sulawesi Utara 5 orang
22. Sumatera Utara 13 orang
23. Sulawesi Tenggara 4 orang
24. Sulawesi Selatan 73 orang
25. Sulawesi Tengah 2 orang
26. Lampung 10 orang
27. Riau 9 orang
27. Maluku Utara 2 orang
28. Maluku 10 orang
29. Papua 28 orang
30. Sulawesi Barat 1 orang.
Meninggal Dunia
1. Aceh 1 orang
2. Bali 3 orang
3. Banten 35 orang
4. Bangka Belitung 1 orang
5. Bengkulu 1 orang
6. Daerah Istimewa Yogyakarta 7 orang
7. DKI Jakarta 298 orang
8. Jawa Barat 68 orang
9. Jawa Tengah 44 orang
10. Jawa Timur 56 orang
11. Kalimantan Barat 3 orang
12. Kalimantan Timur 1
13. Kalimantan Tengah 4 orang
14. Kalimantan Selatan 6 orang
15. Kalimantan Utara 1 orang
16. Kepulauan Riau 8 orang
17. Nusa Tenggara Barat 4 orang
18. Sumatera Selatan 3 orang
19. Sumatera Barat 7 orang
20. Sulawesi Utara 3 orang
21. Sumatera Utara 9 orang
22. Sulawesi Tenggara 2 orang
23. Sulawesi Selatan 30 orang
24. Sulawesi Tengah 3 orang
25. Lampung 5 orang
26. Riau 4 orang
27. Papua Barat 1 orang
28. Papua 6 orang
29. Sulawesi Barat 1 orang
30. Gorontalo 1 orang
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaData Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu anak tercatat menderita ISPA hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca SelengkapnyaData itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca Selengkapnya