Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Beda sikap Jokowi-Ahok hadapi pelajar calon bajingan

Beda sikap Jokowi-Ahok hadapi pelajar calon bajingan Siswa Tawuran. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Sebanyak 36 siswa SMA 46 Jakarta telah dikeluarkan oleh pihak sekolah sebagai buntut aksi mereka membajak bus Metromini. Mereka dianggap telah melakukan pelanggaran berat karena berencana tawuran.

Pihak sekolah membantah keputusan itu dilakukan terburu-buru karena telah merapatkan dengan melibatkan dewan guru. Sementara para siswa saat mengadu ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan mereka ditelantarkan karena tidak diperbolehkan lagi mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Menurut pengakuan salah satu siswa , mereka tidak membajak bus namun menyewa karena hendak bertanding futsal antarkelas pada 17 Oktober lalu di kawasan Blok M. Namun, dalam perjalanan, bus yang mereka tumpangi dihentikan oleh polisi.

Orang lain juga bertanya?

"Kondisi motor juga enggak cukup, ada 36 anak habis itu kita berhentiin bus itu kita bayar bukan ngebajak, tiba-tiba diberhentiin sama polisi. Ya kita bubar dan nyari bus untuk pulang, akhirnya kita naik Kopaja 615, nah pas mau naik kita digiring digiring ke Polsek Kebayoran Baru," ujar Eris, siswa kelas XI jurusan IPS kepada merdeka.com, di kantor KPAI Jalan Teuku Umar No. 10-12, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).

Sejak kejadian tersebut, 36 langsung siswa diberhentikan pihak SMAN 46. Pemberhentian itu terhitung 25 Oktober lalu, atas tuduhan melakukan tindakan pembajakan terhadap bus kota. "Alasannya pihak sekolah kita tawuran padahal kita enggak tawuran, kita mau ngadu main futsal antara kelas X dan XI di daerah Blok M dekat PTIK," tandasnya.

Menanggapi kasus ini, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membela para siswa dan meminta pihak sekolah membatalkan keputusan itu. "Memang harus didisiplinkan, tapi tidak perlu dikeluarkan," ujarnya di Balai Kota, Rabu (13/11).

Namun sikap berbeda disampaikan Ahok. Dengan nada keras, Ahok mengatakan, para siswa itu sebagai calon bajingan karena doyan tawuran. Apalagi, mereka bersekolah di sekolah negeri yang disubsidi anggaran daerah. Apalagi tindakan membajak bus termasuk kriminal.

"APBD kita terbatas untuk sekolah. Sekolah kita terbatas, masih banyak anak-anak miskin sekolah di sekolah swasta yang jelek dan murah. Kemudian sekolah negeri dipakai oleh orang yang sok-sokan," tegas Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/11).

"Mau lapor Komnas Anak? Boleh. Pertama dikasih boleh, kedua kamu udah bukan anak, kamu calon bajingan," tegasnya.

Untuk menindak calon bajingan, Ahok akan memberikan hukuman awal dengan tidak memberikan kenaikan kelas kepada siswa. Jika hal ini masih tidak berpengaruh maka akan diberikan tindakan keras.

"Kalau kita libatkan polisi suruh ambil tindakan hukum kan kasihan juga. Tapi begitu kita berikan sanksi pindahkan sekolah saja langsung lapor. Kalau seperti itu tidak naik kelas saja. Kalau mau lebih keras lagi pecat. Supaya ada efek jera," tegas dia.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi di Depan Ribuan Guru: Tidak Boleh Ada Lagi Bullying di Sekolah!
Jokowi di Depan Ribuan Guru: Tidak Boleh Ada Lagi Bullying di Sekolah!

Jokowi khawatir dengan kasus bullying yang terjadi akhir-akhir ini

Baca Selengkapnya
Heru Budi Cabut KJP Dua Pelajar Terlibat Tawuran
Heru Budi Cabut KJP Dua Pelajar Terlibat Tawuran

Heru mengancam bakal menindak tegas pelajar terlibat tawuran.

Baca Selengkapnya
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Dua Pemuda Mabuk di Jombang Adang dan Lempari Bus dengan Batu, Berakhir Babak Belur Dihajar Massa
Dua Pemuda Mabuk di Jombang Adang dan Lempari Bus dengan Batu, Berakhir Babak Belur Dihajar Massa

Viral video dua orang pemuda mabuk mabuk mengadang bus berakhir dihajar massa.

Baca Selengkapnya
Kronologi Tawuran Dua Pelajar Berjung KJP Dicabut Heru Budi
Kronologi Tawuran Dua Pelajar Berjung KJP Dicabut Heru Budi

Dua KJP dicabut itu milik siswa yang terlibat tawuran pada 12 Maret dan 16 Juli di Johar Baru, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ide Galak Ahok Tolak Hukuman Mati Koruptor Pilih Dimiskinkan
VIDEO: Ide Galak Ahok Tolak Hukuman Mati Koruptor Pilih Dimiskinkan "Biar Makin Sengsara di Penjara!"

Ahok lebih memilih koruptor dimiskinkan dan dihukum penjara seumur hidup

Baca Selengkapnya
Viral 2 Siswa SMKN Gelut di Jalan Gara-Gara Wanita, Dibanting ke Aspal & Ditinju Berkali-kali
Viral 2 Siswa SMKN Gelut di Jalan Gara-Gara Wanita, Dibanting ke Aspal & Ditinju Berkali-kali

Perkelahian itu tidak menyebabkan luka pada dua pelajar tersebut. Usai berkelahi, mereka kembali masuk kelas seperti biasa.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Minta Tak Ada Lagi Bullying di Sekolah: Siswa Belajar dengan Baik, Turuti Nasihat Guru
Heru Budi Minta Tak Ada Lagi Bullying di Sekolah: Siswa Belajar dengan Baik, Turuti Nasihat Guru

Heru mengimbau siswa fokus belajar serta menaati peraturan sekolah.

Baca Selengkapnya
Beda dengan Sekolah, P2TP2A Tangsel Sebut Siswa Binus School BSD Tak Ada yang di-DO & Belajar Lewat Daring
Beda dengan Sekolah, P2TP2A Tangsel Sebut Siswa Binus School BSD Tak Ada yang di-DO & Belajar Lewat Daring

Dia pastikan pihak sekolah tidak melakukan DO terhadap para siswa terlibat aksi perundungan.

Baca Selengkapnya