Bedeng digusur, pengrajin tempe di Tebet susah cari lokasi baru
Merdeka.com - Penertiban bangunan liar dan bedeng-bedeng kumuh di Jalan Tebet Barat Raya, tepatnya di sebelah Rusun Harum, Jakarta Selatan, menargetkan pembersihan lahan yang sebenarnya merupakan industri pembuatan tempe rumahan di wilayah tersebut.
Salah seorang pengrajin tempe, Warsono (65) mengatakan jika dulunya, asal muasal mereka ditempatkan di area tersebut karena tempat asal mereka di sekitar Rusun Berlian di jalan yang sama, mengalami kebakaran.
Warsono mengaku akibat kebakaran, warga dipindah ke lokasi baru oleh wali kota Jakarta Selatan. Dirinya juga menjelaskan sejumlah ketentuan terkait penyediaan lahan, guna keberlangsungan usaha pembuatan tempe yang menjadi sumber nafkah mereka.
-
Bagaimana masa kerja PPS dapat diperpanjang? Namun, jika terjadi situasi seperti pemungutan dan perhitungan suara ulang, Pemilu susulan atau Pemilu lanjutan dan Pemilihan susulan atau Peemilihan lanjutan, maka masa kerja PPS diperpanjang sesuai kebutuhan.
-
Mengapa masa kerja PKD bervariasi? Masa kerja PKD Pilkada 2024 ini dimulai sejak pelantikan dan berlangsung hingga semua tahapan Pemilu 2024 selesai. Biasanya, masa kerja PKD berlangsung selama 7 bulan. Namun, ini dapat bervariasi tergantung pada jadwal Pilkada di masing-masing daerah.
-
Kenapa Pemprov DKI ingin atur jam kerja? Langkah ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
-
Apa dampak buruk kekurangan waktu berkualitas? Menurut, anak yang tidak mendapatkan cukup waktu bersama orang tua menghadapi tantangan dalam mencapai tugas perkembangannya sesuai usia dan mengalami kesulitan dalam membangun hubungan sosial.
-
Kapan buruh mogok kerja? Mogok Nasional Awalan dilakukan di sejumlah daerah. Diantaranya, di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kep. Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, NTT dan Papua.
-
Kapan PKL dilakukan? Biasanya, PKL diberikan pada siswa setelah melewati tahun ketiga di sekolah.
"Abis kebakaran di tempat lama kami itu, kami diberi kompensasi sebesar Rp 300 ribu per-meter, dan direlokasi ke Rusun Harum ini. Tapi kami meminta agar disediakan lahan untuk melanjutkan usaha tempe kami. Karena kan kalau pengolahan tempe itu kita lakukan di bawah rusun bisa mengganggu penghuni lainnya. Maka disediakanlah 14 bedeng pengolahan tempe yang sekarang menjadi bagian yang digusur ini," kata Warsono di lokasi penertiban, Tebet, Rabu (3/12).
Warsono mengaku bahwa sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi oleh pihak wali kota, terkait rencana penertiban lahan ini. Namun ketika pihak koperasi pengrajin tempe ini meminta kelonggaran waktu guna mencari lahan pengganti bagi usahanya, mereka tetap tidak diberikan toleransi sehingga kegiatan produksi tempe mereka berhenti saat ini.
Warsono menyayangkan proses eksekusi lahan yang menurutnya dilakukan dengan terburu-buru. Padahal, hal itu baru disosialisasikan sekitar seminggu lebih yang lalu, sehingga membuat dirinya dan rekan sesama pengrajin tempe lainnya terpaksa harus berhenti berproduksi dan kehilangan pendapatan mereka.
"Jadi memang sejak 22 November kemarin kita sudah disosialisasi bahwa lahan ini akan ditertibkan. Namun ketika pihak koperasi kita mengajukan penangguhan guna mencari lahan pengganti buat usaha tempe ini, ya kita enggak dikasih sampai sekarang dibongkar ini," ujar Warsono.
Warsono dan kawan-kawannya mengaku bingung karena usaha tempenya terancam berhenti, dikarenakan tidak tersedianya lahan untuk melakukan pengolahan. Dirinya juga menjelaskan bahwa pihak koperasi pengrajin tempe mereka itu, sampai saat ini masih belum mendapatkan lahan pengganti untuk mereka melanjutkan usahanya.
"Pihak koperasi sampai saat ini belum menemukan lahan baru untuk pengolahan tempe kita ini. Memang sudah ada di daerah Cikoko, tapi karena enggak terlalu besar, jadi hanya sebagian saja dari kita yang ditampung di sana. Sementara sisanya masih belum bisa berproduksi kembali," kata Warsono.
"Harapannya itu semoga saja kita bisa dapat lahan untuk tempat pengolahan tempe yang baru, dan enggak jauh-jauh dari sini. Karena kan kalau pengolahan tempe itu enggak bisa ditinggal, jadi memang harus berdekatan dengan tempat tinggal kami di Rusun Harum ini," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dampak lain dari proyek itu adalah bangunan masjid yang ikut retak.
Baca SelengkapnyaPerajin tembaga di Desa Tumang sedang mengalami krisis regenerasi. Para pemudanya dinilai tidak mau repot belajar membuat kerajinan dengan kualitas tinggi.
Baca SelengkapnyaSudah lebih dari enam jam lalu lintas di jalan arteri Kabupaten Bekasi tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Baca SelengkapnyaBerbagai tantangan mereka hadapi, mulai dari proyek penambangan hingga serangan hama tikus
Baca SelengkapnyaPedagang membongkar paksa pagar penutup perlintasan sebidang kereta api. Aksi itu mereka lakukan, karena penutupan akses membuat Pasar Rangkasbitung sepi.
Baca SelengkapnyaPengguna jasa permak pakaian meningkat 2-3 kali lipat dibanding hari biasa.
Baca Selengkapnya331 Lapak PKL di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor ditertibkan oleh Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaPutu menyampaikan, kepolisian akan memastikan agar proses relokasi dilakukan dengan adil dan transparan.
Baca SelengkapnyaIndustri tahu di Dusun Kanoman muncul sejak tahun 1956. Kini mereka mengalami masa-masa sulit.
Baca SelengkapnyaSejak awal sebenarnya telah dicapai kesepakatan bahwa Teras Malioboro II hanya ditempati selama dua tahun
Baca SelengkapnyaMereka menggelar demontrasi menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP).
Baca SelengkapnyaSejumlah pedagang mengaku masih diminta untuk membayar retribusi pasar kepada pengelola, yaitu Pasar Jaya.
Baca Selengkapnya