Begini cerita anak korban eksploitasi dibina di sosial Bambu Apus
Merdeka.com - Di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RSPA) di Bambu Apus, Jakarta Timur, ini anak-anak bernasib kurang beruntung mendapatkan pembina. Anak-anak yang di sini adalah korban eksploitasi, trafficking, dan kekerasan.
Saat ini, ada 31 anak yang mendapat pembinaan di sana. Usai mereka beragam.
"Latar belakang mereka bermacam-macam. Usia anak-anak di sini tiga tahun hingga tujuh belas tahun," kata Koordinator Rumah Perlindungan Sosial Anak Bambu Apus Jakarta Timur, Ike Mustika, saat berbincang santai dengan merdeka.com, Selasa (29/3).
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Kapan anak-anak dikorbankan? Tulang-tulang itu berasal dari abad ke-7 dan ke-12, sebagian besar darinya disimpan pada masa kejayaan Chichén Itzá selama 200 tahun, sekitar tahun 800 hingga 1000 M.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
Dikatakan Ike, anak-anak yang berada di panti sosial mendapatkan pendampingan dan rehabilitasi sesuai dengan usianya. "Setelah assessment bagaimana, apakah anak membutuhkan bimbingan atau seperti apa. Itu kita lihat kondisi anaknya nanti, karena tidak semua anak disamakan bimbingannya. Maka setiap usia mendapatkan bimbingan yang beda, karena berbagai usia. Jadi disesuaikan dengan kemampuan dan keinginan anak," jelasnya.
RPSA Bambu apus ©2016 Merdeka.com/Ronauli Manondangi Margareth
Selain karena latar belakang permasalahan yang berbeda, anak-anak di Bambu Apus juga memiliki kondisi fisik yang tak sama dengan anak-anak lainnya.
"Di sini ada anak down syndrome, epilepsi, anak yang autis. Jadi kita ada masing-masing cara penanganannya,"ucap dia.
Ditambahkan dia, untuk metode memulihkan trauma dan kepercayaan dari masing-masing anak tersebut, mereka mendapatkan bimbingan psikolog. Bahkan jika ada anak yang harus mendapatkan perawatan dan pengobatan khusus, pihak RPSA Bambu Apus Jakarta Timur telah bekerja sama dengan Rumah Sakit dan ahli terapist.
"Ya kalau ada anak-anak yang membutuhkan perawatan dan pengobatan khusus, kita sudah bekerja sama dengan Rumah Sakit, Psikolog, pekerja sosial, dan ahli terapist," tutupnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca SelengkapnyaKementerian PPPA mengungkap penyebab perempuan dan anak rentan menjadi korban perdagangan orang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHasil jualan anak jalanan itu masuk ke kantong si raja tega.
Baca SelengkapnyaBisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.
Baca SelengkapnyaSatu korban dibuang di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya24 indikator KLA antara lain tentang eksploitasi anak, termasuk cara menurunkan atau menanggulangi situasi pekerja anak.
Baca SelengkapnyaDelapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.
Baca Selengkapnya“Saat ini satgas TPPO Polda sumbar sedang melakukan penyelidikan dengan instansi terkait,” kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan
Baca SelengkapnyaTiga muncikari ditangkap terkait tindak perdangan orang ini.
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan juga memberikan pendampingan terhadap pelajar pelaku kekerasan dan perundungan di SMA Binus School Serpong.
Baca SelengkapnyaKPAI terus bekerja sama dengan Siber Polri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mengungkap sindikat TPPO anak.
Baca SelengkapnyaCahaya diduga dibuang para mami dan kerap disuruh melayani lelaki hidung belang
Baca Selengkapnya