Bela Jokowi, PDIP Jakarta: Proyek Sodetan Kali Ciliwung Memang Mangkrak 6 Tahun
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) keluhkan proyek sodetan kali Ciliwung mangkrak sampai 6 tahun. Padahal proyek ini dibutuhkan untuk mengurangi banjir Jakarta.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengakui proyek tersebut mangkrak selama enam tahun. Ida bahkan telah meninjau proyek tersebut dan mengecek langsung pengerjaan sodetan hanya tersisa 7 meter lagi.
"Ya memang sodetan Ciliwung 6 tahun mangkrak. Kebetulan sebelum Pak Jokowi hadir, saya sudah datang ke sana, ke lokasi. Kalau tidak salah kemarin hanya kurang 7 meter," kata Ida saat dihubungi, Kamis (26/1).
-
Mengapa Presiden Joko Widodo membangun terowongan? Pembangunan terowongan ini tidak hanya sekedar fasilitas saja, melainkan menjadi ikon keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Lebih dari itu, keberadaan terowongan dapat menjaga serta mempererat tali silaturahmi dan toleransi yang mendukung semangat kebangsaan 'Bhinneka Tunggal Ika'.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa masalah utama di Ciliwung? Ciliwung memiliki persoalan kompleks yang musti segera diselesaikan.
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana upaya mengembalikan Ciliwung? Berbagai upaya dilakukan untuk mengembalikan wajah Ciliwung. Salah satunya dengan normalisasi.
Politikus PDIP ini menjelaskan, proyek sodetan dengan panjang 1,26 kilometer ini sempat terhambat masalah pembebasan lahan. Ida meminta Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Yusmada Faizal untuk menyelesaikan urusan tersebut.
"Ada tugas pemerintah daerah DKI Jakarta terkait dengan pembebasan lahan yang memang saya minta Pak Yusmada sebagai Kepala Dinas ADA untuk sesegara mungkin berkomunikasi dengan masyarakat," kata anggota Fraksi PDIP tersebut.
Ida bercerita, ada beberapa bidang lahan yang harus dibebaskan. Karena harus ada pembangunan jembatan yang tanahnya milik warga.
"Kalau memang ada lahan yang masih bermasalah, saya minta ada konsinyasi di pengadilan uangnya," tambah Ida.
Setelah meninjau proyek tersebut, Ida yakin sodetan ini dapat rampung di April dan mampu mengurangi debit banjir di Kali Ciliwung menuju KBT.
"Makanya dalam waktu dekat, April, Pak Jokowi akan meresmikan itu dan saya yakin betul April sudah diselesaikan semua. Kalau pun belum terselesaikan, hanya kecil-kecil saja," kata Ida.
Sebelumnya, sindiran Jokowi tentang proyek mangkrak mengundan reaksi banyak pihak. Khususnya mantan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan Tatak Ujiyati.
Tatak bahkan menjelaskan perjalanan proyek sodetan Kali Ciliwung yang dimulai sejak tahun 2013. Kala itu, Jakarta masih dipimpin oleh Jokowi.
"Pembangunan Sodetan Ciliwung KBT mangkrak 6 tahun? Cek faktanya," tulis Tatak dalam Twitternya, @tatakujiyati, dikutip merdeka.com, Kamis (26/1).
Tatak menjelasakn proyek yang berfungsi mengurangi banjir Jakarta itu dimulai 2013. Namun, pembangunan sodetan berhenti pada 2015 karena gugatan warga.
"Ahok melawan di pengadilan, pembangunanpun mangkrak. Pada 2019 Anies cabut kasasi, terima tuntutan warga. Hingga akhirnya proyek bisa jalan kembali 2021," kata dia.
Tatak kemudian mengunggah perjalanan proyek sodetan kali Ciliwung sejak awal.
Tahun 2013, proyek sodetan terkendala pengadaan lahan serta gugatan dari warga Bidara Cina. Lalu April 2016 PTUN memenangkan gugatan warga Bidara Cina karena Pemprov DKI dinilai menyalahi prosedur penertiban.
Lalu Gubernur Ahok merespons putusan PTUN dengan melayangkan kasasi. Proses hukum praktis membuat kelanjutan pengadaan lahan dan proyek sodetan kali Ciliwung berhenti.
Pada tahun 2019, Gubernur Anies Baswedan melanjutkan proyek sodetan Ciliwung dengan mencabut kasasi yang pernah dilayangkan. Lalu membnetuk tim persiapan pengadaan tanah untuk sodetan kali Ciliwung melalui Kepgub DKI Jakarta Nomor 1744 tahun 2019.
Tahun 2020 Menko Marves Luhut menyatakan penanganan banjir ibukota oleh Pemprov DKI dan Kementerian PUPR sudah berjalan.
Tahun 2021 Gubernur Anies dan Menko Luhut dan Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono meninjau langsug progres pengerjaan sodetan tersebut.
Oktober 2022, sebelum Gubernur Anies lengser progres pembangunan tersebut telah mencapai 50 persen.
Kemudian tahun 2023 Presiden Jokowi dan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono melakukan peninjauan atas progras sodetan Kali Ciliwung.
Sebelumnya, Jokowi meninjau proyek sodetan kali Ciliwung dan Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta, Selasa (24/1). Dia memuji kinerja Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono yang mampu menyelesaikan pembebasan lahan dengan cepat.
Jokowi menegaskan, banjir Jakarta harus diselesaikan dari hulu ke hilir. Dari hulu telah diselesaikan bendungan Ciawi dan Sukamahi. giliran Jakarta yang perlu diselesaikan yakni sodetan kali Ciliwung.
"Sebentar lagi akan selesai mungkin April Insya Allah sudah selesai sodetan Ciliwung yang sudah berhenti 6 tahun," kata Jokowi.
Jokowi bercerita, dalam wakut satu setengah bulan telah selesai pembebasan lahan. Sehingga pengeboran bisa dilanjutkan kembali.
Dia yakin, proyek ini mampu menyelesaikan persoalan banjir di ibu kota. Setidaknya proyek sodetan ini mampu mengurangi volume air mencapai 63 meter per kubik.
"Gede sekali. Karena terowongan ini salurannya ini, kanan 3,2 meter, kiri terowongannya 3,25 meter. Sepanjang 1,3 kilometer. Kalau nanti sudah berfungsi sangat mengurangi banjir yang ada di Jakarta," kata Jokowi.
Selanjutnya, tinggal pompa air dan normalisasi sungai-sungai di Jakarta yang harus rutin dilakukan. Ditambah pembangunan giant sea wall untuk menahan banjir rob di utara Jakarta.Puji Heru Budi
Ihwal 6 tahun proyek tersebut mangkrak, Jokowi menegaskan, hal itu karena pembebasan lahan yang tak kunjung selesai. Namun, di tangah Heru Budi semua bisa selesai dengan singkat.
"Pembebasan. Tadi saya sampaikan. Dikerjakan oleh pak gubernur Heru, saya enggak tahu pendekatannya apa, tapi selesai. Makanya saya ke sini tadi karena sudah selesai," tegas Jokowi.
Jokowi mengakui, persoalan banjir Jakarta belum sepenuhnya selesai. Karena masih ada beberapa proyek lagi yang perlu diselesaikan. Misalnya, giant sea wall atau tanggul laut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkat kerja sama Pemprov DKI sekarang dan Kementerian PUPR, proyek sodetan Ciliwung kini dapat diselesaikan.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, pembangunan Sodetan Ciliwung akan mengatasi banjir di Jakarta sekitar 62 persen.
Baca SelengkapnyaAnies menantang untuk dilakukan audit pembangunan Sodetan Ciliwung.
Baca SelengkapnyaSodetan Ciliwung ini diharapkan dapat menangani banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSodetan Ciliwung sudah bisa beroperasi usai diresmikan Presiden Jokowi kemarin.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan, selesainya sodetan Ciliwung, baru menyelesaikan 68 persen masalah banjir Jakarta.
Baca SelengkapnyaProyek sodetan Ciliwung dikerjakan selama 11 tahun.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi blak-blakan biang kerok pembangunan Sodetan Ciliwung sampai memakan waktu 11 tahun.
Baca SelengkapnyaHampir setiap tahun Jakarta dilanda banjir. Salah satu penyebabnya minim kawasan resapan air.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi menegaskan proyek Sodetan Ciliwung dimulai dari 2012.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi merasa sudah bertahun-tahun diperbaiki selalu cepat rusak tapi tidak pernah beres.
Baca Selengkapnya