Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Benarkah ada pemodal besar sokong dana buat TemanAhok?

Benarkah ada pemodal besar sokong dana buat TemanAhok? Teman Ahok. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Calon petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, telah memutuskan maju dari jalur perorangan atau independen pada Pilgub DKI 2017 mendatang. Dia memilih didukung relawan TemanAhok yang tengah berjibaku mengumpulkan KTP warga DKI dari pada diusung partai.

Banyak pihak yang kemudian mempertanyakan darimana dana TemanAhok yang repot-repot bekerja mencari dukungan untuk Ahok. Berbagai isu beredar, ada yang menuding ada pihak yang mendanai aktivitas mereka. Mulai dari pengusaha ternama hingga tokoh politik senior dikabarkan ikut urunan membiayai kerja TemanAhok.

Kepada merdeka.com, Aditya Yogi Prabowo, salah satu pendiri TemanAhok mencoba menjawab penasaran berbagai kalangan soal dana yang selama ini dipakai TemanAhok untuk menyewa booth dan markas, kemudian print form dan lain-lainnya.

Aditya menegaskan, tak ada lain yang masuk ke mereka selain sumbangan dari salah satu senior mereka di Jakarta Baru, relawan pemenangan Jokowi-Ahok di Pilgub DKI 2012.

"Kita mendukung orang independen, maka organisasi kita harus independen dan kita enggak mau disebut organisasi apa gitu karena kita di sini perkumpulan. Kalau untuk set up awal, memang kita meminjam dana Rp 500 juta oleh salah satu teman atau senior kita di Jakarta Baru, karena dulu kita di Jakarta Baru sama Jokowi dan Ahok, karena kita lihat ada niatan Pak Ahok maju independen lalu kita buatlah ini TemanAhok," katanya dalam sesi wawancara dengan timvideo merdeka.com, beberapa waktu lalu, Selasa (15/3).

Dana itu kemudian digunakan untuk berbagai kegiatan di sekretariat. Termasuk menyediakan merchandise.

"Kita pakai untuk cetak baju, gelang, gantungan kunci untuk mengakomodir kegiatan kita di sekretariat. Atau maupun di lapangan, untuk jaga stand booth, di sini kita enggak ada gaji, karena kan kalau gaji sangat besar kita cuma ganti uang transport," jelasnya.

"Tapi setelah itu kita kembalikan pinjamannya dan sekarang kita bisa akomodir semuanya dengan penjualan aksesoris yang biasa kita jual di booth yang ada di mal, itu makanya kenapa ada di mal, selain untuk tanda tangan sekaligus untuk komersil, jadi umumnya yang tanda tangan pasti beli," tambahnya.

Dia kembali menegaskan, tidak ada pemodal besar di balik kegiatan TemanAhok. Andai pun ada yang berniat memberikan sumbangan dengan bentuk uang, dia mengklaim akan menolak.

"Enggak ada sosok di politikus. Ya pendirinya ya lima ini. Pendana sendiri semuanya terlibat di logistik. Dan kita berani di audit, ada laporan keuangan di website TemanAhok, itu juga uangnya untuk bayar listrik, air dan kegiatan di sini, bisa dilihat di website kita".

"Jadi enggak boleh (sumbang) dengan uang, cuma di awal itu aja. Donasi berikutnya kita enggak terima uang, cuma benda, barang, form, printer dipinjamkan, cetakin spanduk, hanya itu. Kita enggak minta dan enggak menerima juga," tegasnya.

Semua tahu untuk maju di Pilgub DKI tentu butuh dana tak sedikit. Lalu bagaimana TemanAhok mengakomodir itu?

"Kita enggak bisa ngomong banyak, kita sekarang cari gerbong dulu untuk maju kalau udah terkumpul bahkan diverifikasi lolos, baru dibicarakan tim pemenangan dengan Pak Ahok sendiri. Kita enggak ada biaya apapun, kita di sini keluarkan biaya apapun ya dari penjualan aksesoris," pungkasnya.

Terpisah, dalam beberapa kesempatan, Ahok mengklaim dirinya tak mengeluarkan dana sedikitpun untuk TemanAhok.

Jikapun ada yang mendukung, kata Ahok, lebih baik suara dukungan itu diserahkan satu pintu melalui TemanAhok agar target satu juta KTP dapat terpenuhi. Tak hanya itu, bila mau membuat kaos, lebih baik bertuliskan TemanAhok bukan sahabat Ahok.

"Kalau Anda mau nyumbang KTP kasih ke TemanAhok biar penuhin target. Kalau kamu mau dukung saya lewat TemanAhok, kalau mau nyumbang lewat situ kasih ke TemanAhok. Kalau mau bikin kaos jangan tulis sahabat Ahok, tulis saja TemanAhok kasih ke booth biar mereka jual," tambah Ahok.

Kepada wartawan, Ahok menegaskan bahwa pendukungnya tidak menerima uang sumbangan untuk proses penggalangan KTP. Kalau pun ini menyokong dana, rekeningnya pun harus jelas.

"Jadi TemanAhok juga enggak terima uang. Kalau mau kirim uang kasih lewat rekening biar jelas. Kalau Anda lakukan ini (ga gabung sama TemanAhok) enggak bisa. Untung dia masih pakai permisi, kalau enggak ya bisa ribut," pungkas Ahok.

Ditambahkannya, relawan TemanAhok akan segera membuat rekening sumbangan untuk Ahok dan Heru. Terkait waktunya, akan dilakukan setelah KTP terkumpul.

"Dan didaftarkan, baru bikin karena pas daftar kan mesti dilaporkan," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/3).

Dia memastikan, segala bentuk sumbangan masuk ke TemanAhok bukan gratifikasi. Sebab, kelompok swadaya masyarakat itu resmi terdaftar dan memiliki badan hukum.

"Sekarang kan bukan nama kita. TemanAhok ini resmi institusi hukum loh, terdaftar loh, dia yayasan loh jangan salah," tegas Ahok.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ahok Umumkan Siap Maju Pilkada Jakarta: Kalau Warga Beri Kesempatan untuk Selesaikan Pekerjaan
Ahok Umumkan Siap Maju Pilkada Jakarta: Kalau Warga Beri Kesempatan untuk Selesaikan Pekerjaan

Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada

Baca Selengkapnya
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan
Kisah Jokowi dan Ahok yang Kini Pisah Jalan

Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Nasib Ahok di Pilkada Jakarta Ditentukan Megawati
Nasib Ahok di Pilkada Jakarta Ditentukan Megawati

Ahok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.

Baca Selengkapnya
Ganjar Pranowo Dukung Ahok Maju di Pilkada Jakarta 2024
Ganjar Pranowo Dukung Ahok Maju di Pilkada Jakarta 2024

Ganjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Massa Pendukung Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta: 'Kami Cinta PDIP Kami Cinta Ahok!'
FOTO: Aksi Massa Pendukung Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta: 'Kami Cinta PDIP Kami Cinta Ahok!'

Mereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.

Baca Selengkapnya
Menangkan Pram-Rano, Ahok: Calon dari PDIP Harus Tinggalkan Legacy Baik
Menangkan Pram-Rano, Ahok: Calon dari PDIP Harus Tinggalkan Legacy Baik

Ahok menjelaskan, permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada masa yang akan datang dinilai cukup berat.

Baca Selengkapnya
PKB Ingin Bersama PDIP Membangun Jakarta Usung Anies Baswedan
PKB Ingin Bersama PDIP Membangun Jakarta Usung Anies Baswedan

Jika PDIP bersama PKB dan PKS mendukung Anies maka akan semakin bagus dan berpeluang menang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menanti Pertarungan Panas Ahok Melawan Bobby Mantu Jokowi di Pilgub Sumut
VIDEO: Menanti Pertarungan Panas Ahok Melawan Bobby Mantu Jokowi di Pilgub Sumut

Menurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya
Pramono-Rano dapat Dukungan dari Anak Abah, Hasto Singgung Negara Berbentuk Republik Bukan Kerajaan
Pramono-Rano dapat Dukungan dari Anak Abah, Hasto Singgung Negara Berbentuk Republik Bukan Kerajaan

'Anak Abah' merupakan istilah pendukung Anies Baswedan saat Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Maju Pilkada Jakarta, Pramono Anung Klaim Didukung Ahokers
Maju Pilkada Jakarta, Pramono Anung Klaim Didukung Ahokers

Pramono mengklaim Ahok akan membantu dirinya dan Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Menanti Tanding Ahok dan Bobby di Pilgub Sumut
Menanti Tanding Ahok dan Bobby di Pilgub Sumut

Ahok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.

Baca Selengkapnya
Ahok Siap Lawan Ridwan Kamil Jika Diusung PDIP Maju Pilkada Jakarta 2024
Ahok Siap Lawan Ridwan Kamil Jika Diusung PDIP Maju Pilkada Jakarta 2024

Ahok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri

Baca Selengkapnya