Bentrok di Tanah Tinggi, polisi bekuk 8 pengeroyok korban tewas
Merdeka.com - Bentrokan antar-kelompok massa yang menewaskan satu orang di Pasar Induk Tanah Tinggi, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tangerang, Selasa (16/9) dini hari, dipicu karena rebutan lahan parkir. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku, polisi akhirnya menetapkan beberapa tersangka biang kerok keributan.
"Untuk kelompok Ambon diamankan 8 orang dan 4 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka ditetapkan sebagai pelaku pengeroyokan yang menyebabkan tewasnya korban," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (18/9).
Rikwanto menyatakan dari bentrokan tersebut ada tiga orang korban dari kedua belah kelompok. Satu orang dari kelompok massa akhirnya meregang nyawa.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Dimana tabrakan terjadi? Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Kenapa dua kelompok pemuda ini berkelahi? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24). Awalnya, terjadi saling caci maki antara Markus dan Jony melalui via whatsapp dan akhirnya saling tantang. Karena, sebelumnya permasalahan tersebut terjadi karena keduanya saling memperebutkan seorang perempuan.
"Dari keributan antar-kelompok korban hanya tiga orang, dua dari kelompok Betawi yang satu meninggal dan satunya lagi kelompok Ambon masih dirawat. Satu orang (anggota Kelompok Ambon) yang dirawat itu tersangka," terang dia.
Diketahui, bentrokan antar dua kelompok yang menewaskan satu orang di Pasar Induk Tanah Tinggi, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tangerang, Selasa (16/9) dini hari, dipicu karena rebutan lahan parkir. Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo mengatakan, keributan yang terjadi antar kelompok berawal dari salah satu kelompok yang melakukan aksi pemalakan dan pemerasan kepada kelompok lain terkait uang parkir.
"Akibat aksi pemerasan itu akhirnya terjadi keributan di dalam pasar yang berujung dengan salah satu warga Kampung Kober berinisial IP (30) meninggal dunia," katanya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dikatakan Kapolres Jakarta Utara tidak ada korban jiwa dari bentrokan warga itu.
Baca SelengkapnyaTawuran maut ini berawal ketika salah satu anggota Geng Pacing Never Die mengadukan kepada temannya telah diserang oleh sekelompok orang dari Geng BOW Blok M.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI jadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK
Baca SelengkapnyaMasalah ini selesai usa mediasi dua belah pihak. Antara kedua ormas sepakat tidak melakukan aktivitas apapun di lahan tersebut sampai adanya putusan pengadilan.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan masyarakat tak perlu khawatir mengingat saat ini kondisi Bitung sudah kondusif.
Baca SelengkapnyaUntuk isu yang beredar luas di lokasi terkait adanya bayi meninggal saat bentrokan terjadi, Nugroho memastikan bahwa kabar tersebut tidak benar.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sama-sama terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Stefanus Satake Bayu Setiono, menuturkan peristiwa bermula dari gesekan di Batikan Pabelan
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaProses pemulangan dikawal hingga perbatasan dan petugas juga masih disiagakan di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaWakasat Samapta Polres Metro Depok AKP Winam Agus mendatangi mereka dan meminta agar menghentikan pertikaian.
Baca Selengkapnya