Beredar surat kios Rusun Kapuk Muara dijual, ini reaksi Ahok

Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta memperketat kepemilikan unit dan lapak dagang di semua rusun di Jakarta. Tangan pertama yang tercantum sebagai pemilik tak boleh menjual kembali ke orang lain.

Kebijakan itu nyatanya tak membuat penghuni rusun tak takut. Masih saja ada yang nekat menyewakan bahkan menjual unit atau lapak kios di rusun pada orang lain.

Seperti data yang diterima merdeka.com, Rabu (16/3), Unit Pengelola Rumah Susun Muara Baru menemukan jual beli lapak kios di lantai dasar Rusun Kapuk Muara. Dalam surat itu tertera penjual bernama Sulaeman dan Khoiriyah warga rusun blok A lantai 1 no 102 Rt/Rw 001/009.

Di perjanjian itu hak sewa pakai kios yang dimaksud adalah kios lantai dasar Blok A no 1 A dan Blok A no 18 dengan penyewa Lukando warga Jl Jelambar. Objek jual beli kios itu dihargakan Rp 58.000.000.

Dikonfirmasi soal temuan ini, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku tak kaget. Meski demikian dia akan meminta anak buahnya melakukan pengecekan.

"Muara Baru semua main, tapi ini kita lagi rapikan," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/3).

Dia mengaku selalu meminta laporan dari anak buah soal rusun. Sebagian ada yang langsung melaporkan, sebagian lagi ada yang lambat.

"Ketika mereka ngasih data pelan, saya sudah curiga masih ada jual beli di lapangan. Masih terbukti oknum RW disewa Rp 1,5 juta per bulan. Kalau 30 kios Rp 45 juta. Makanya dia ngotot dia mau ketua RW," beber dia.

Ditambahkan, persoalan ini akan dikomunikasikan dengan lurah setempat. Sebab, dia sudah menginstruksikan para lurah untuk melakukan pengecekan kerja kepala unit rusun.

"Saya sudah kirim surat ke lurah supaya pecat (kepala unit rusun), tapi lurah takut pecat berarti lurah ada setoran juga, ya bertahap lah," pungkasnya.