Bikin Macet Kolong Pasar Rebo, Demo Mahasiswa Tolak PPKM Dibubarkan Polisi
Merdeka.com - Beredar video di media sosial merekam sekelompok mahasiswa yang terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian ketika menggelar aksi unjuk rasa menolak menolak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di bawah Flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Menanggapi video tersebut, Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono membenarkan adanya aksi tersebut yang dilakukan sekelompok mahasiswa. Dia menjelaskan alasan pembubaran karena menyebabkan kerumunan dan mengganggu arus lalu lintas.
"Hanya di bubarkan karena sedang diberlakukannya PPKM Level 4 di larang berkerumun. Selain itu giatnya mengganggu arus lalin," kata Jupriono saat dikonfirmasi, Jumat (23/7).
-
Bagaimana STIP jamin tidak ada lagi kekerasan? Lebih lanjut menurut Subagiyo, untuk menjamin tidak ada lagi potensi tindak kekerasan di kemudian hari, langkah yang dilakukan BPSDMP yakni dengan penambahan CCTV pada blank spot di tiap kampus.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Bagaimana Polresta Pekanbaru kawal surat suara? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024. Logistik itu dipastikan aman hingga sampai ke gudang logistik KPU Pekanbaru, Jalan Kaharuddin Nasution.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk mencegah pertikaian? Komandan Kompi (Danki) Alpha Mayor Inf Handi Wibowo segera melaksanakan prosedur tetap sebagai pasukan misi perdamaian PBB. Selanjutnya Danki Alpa melaporkan kejadian tersebut kepada Dansatgas dan menyiapkan Quick Reserve Team (QRT) yang berjumlah 23 personel untuk menghadang tank Markava milik Israel guna mencegah terjadinya pertikaian dengan tentara Lebanon.
-
Bagaimana cara petugas menjaga ketertiban? Dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku dan tidak membuat kerusuhan selama menyampaikan pendapatnya. 'Hindari keributan maupun benturan dengan pendemo lainnya. Mari kita jaga kedamaian dan ketertiban,' imbuhnya.
-
Siapa yang meminta polisi untuk tidak mengintimidasi? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengimbau agar kepolisian tidak melakukan intimidasi atau tekanan kepada seluruh pihak menjelang berakhirnya masa kampanye Pemilu 2024.
Dalam pembubaran aksi unjuk rasa tersebut, Jupriono memastikan tidak ada tindakan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian baik secara fisik maupun verbal.
"Tidak ada kekerasan dalam proses imbauan yang kita lakukan. Baik itu kekerasan verbal maupun kekerasan fisik," ucapnya.
Selain itu, Jupriono menyampaikan bahwa masa aksi yang berasal dari para mahasiswa dari Universitas Indraprasta (UNINDRA) PGRI tidak ada satu pun yang diamankan aparat kepolisian.
"Tidak ada yang diamankan, mereka kembali ke kampus dengan kesadaran sendiri setelah kita imbau," ujar dia.
Sebelumnya aksi tersebut sempat terekam dan diunggah akun instagram @komisi_d dari rekaman tersebut terlihat sejumlah mahasiswa yang berkerumun di tengah persimpangan di bawah fly over pasar rebo.
Atas aksi unjuk rasanya tersebut terlihat masa bersama aparat kepolisian mulai saling memanas ketika, aparat mencoba menyudahi aksi yang dilakukan masa. Sementara untuk arus lalu lintas terlihat adanya kemacetan ketika masa mulai terlibat aksi saling dorong dengan petugas.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa dari Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) dan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) menggelar demonstrasi
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaMassa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat itu juga sempat berpamitan dengan sejumlah aparat kepolisian yang melakukan penjagaan di KPU RI.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menyatakan tidak ada pengunjuk rasa penolakan RUU Pilkada di depan Gedung DPR/MPR RI yang ditangkap pada Kamis.
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dijamin keluar
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaKe-50 orang yang segera dibebaskan itu dipastikan tidak terlibat tindak pidana berat saat kericuhan di sekitar gedung DPR, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaPerintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.
Baca SelengkapnyaPembatalan aksi damai harus dilakukan demi menjaga kesejukan demokrasi dan persatuan.
Baca Selengkapnya