Blak-blakan Prasetio Edi ke Anies-Sandi banyak 'tikus got' di DKI
Merdeka.com - Hubungan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi dengan Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Salahuddin Uno sempat dingin setelah Anies-Sandi dilantik menjadi pemimpin DKI. Prasetio sempat bersikukuh tidak ingin menggelar rapat paripurna istimewa untuk menyambut Anies-Sandi.
Alasannya rapat tersebut tidak perlu diselenggarakan, karena Anies-Sandi dilantik di Istana Negara. Namun, hubungan Prasetio dengan Anies-Sandi mencair setelah ketiganya bertemu di acara coffee morning yang digelar Prasetio di rumah dinasnya, Jalan Imam Bonjol 37, Jakarta Pusat, Senin (6/11) kemarin.
Prasetio memutuskan akan menggelar Rapat Paripurna istimewa dengan Anies-Sandi pada 15 November 2017, mendatang. Prasetio juga mengklarifikasi isu dan spekulasi yang menyebutnya tak akur dengan Anies-Sandi terkait rapat paripurna.
-
Siapa ketua PDRI? Dengan Mr. Syafruddin Prawiranegara sebagai ketua merangkap Menteri Pertahanan, Menteri Penerangan, dan Menteri Luar Negeri dan Wakilnya Teuku Mohammad Hasan.
-
Siapa pemimpin PDRI? Syafruddin Prawiranegara menjadi Ketua PDRI, sementara T.M. Hassan menjabat sebagai Wakil Ketua.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Apa yang Anies tekankan kepada kader PKS? Anies mengaku perubahan bukan hanya untuk satu orang, partai, dan koalisi, tetapi hajat seluruh masyarakat Indonesia. 'Jadi bapak-ibu sekalian perubahan ini bukan tentang satu orang, bukan tentang satu partai bukan tentang satu koalisi ini adalah tentang mengubah hajat keluarga-keluarga di seluruh Indonesia. Untuk mengubah itu perlu kemenangan,' tegasnya.
Pria yang biasa disebut Pras itu mengatakan akan ada waktunya visi dan misi dari Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu akan dibacakan pada sidang Paripurna APBD nantinya.
"Terus terang saja kita Pak Anies dengan Pak sandi dengan kita itu enggak ada masalah, pada waktunya akan membacakan visi-misinya di posisi paripurna yang betul," katanya.
Pras mengatakan coffee morning menjadi terobosan baru bersilaturahmi antara eksekutif dan legislatif. Dia pun menyakinkan siap bekerjasama membangun Jakarta ke depan.
Dalam pertemuan itu, Pras memiliki pesan khusus terhadap Anies-Sandi. Pras meminta Anies-Sandi berhati-hati dalam mengelola APBD 2018 yang mencapai Rp 76 triliun. Sebab, menurut Pras, anggaran APBD DKI sangat rawan untuk dikorupsi baik dari eksekutif maupun legislatif.
Tak cuma itu, Pras bahkan blak-blakan dengan menyebut banyak tikus-tikus got alias koruptor di DPRD dan di Pemprov DKI.
"Banyak tikus-tikus got di DPRD dan eksekutif. Buat saya sebagai ketua DPRD, awal pembahasan anggaran terbuka untuk umum. Saya buka seadanya di mana BPK, kejaksaan, KPK, kepolisian silakan (lihat)," katanya.
Prasetio menceritakan saat tahun 2016 menemukan anggaran 'siluman' di Dinas Sosial. Dia menyebut uang makan untuk pengemis yang diamankan oleh Dinas Sosial yang dinaikan dua kali lipat justru masuk ke kantong-kantong pribadi para anggota Dinas Sosial.
"Misal makan, mengangkat tukang minta-minta lampu merah pasti ditangkap dikasih makan taruh panti sosial. Bisa diambil uang makan sebagian, satu hari makan 3 kali, dikasih Rp 20 ribu berarti Rp 60 ribu. Makan Rp 20 ribu atau Rp 100 ribu. Ini salah satu contoh," katanya.
Dia mengajak Anies-Sandi bekerjasama, bekerja saling terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi. Apabila ditemukan kendala, dia meminta Pemprov DKI untuk memanggilnya.
"Ada masalah dengan DPRD, panggil saya. Enggak ada masalah, saya terbuka. Era saya ketua DPRD enggak ada tertutup, saya ingin menjabat ke depan pembangunan (Jakarta) tambah baik," katanya.
Sementara itu, Anies Baswedan mengungkapkan pertemuan ini dalam suasana yang cair dan menyenangkan. Anies mengatakan pertemuan ini menjadi awal yang baik antara eksekutif dan legislatif.
"Ini adalah tradisi yang akan kita bangun bahwa Forum Koordinasi Pimpinan Daerah tingkat kabupaten/kota (Forkominda) memang bertemu secara reguler, berkala dalam coffee morning ini. Rasanya kita tadi disampaikan pak soni, adalah suasana kondusif untuk Jakarta yang lebih baik," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru mengatakan, seluruh anggota DPRD sudah memiliki salinan rincian dokumen anggaran.
Baca SelengkapnyaKetua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta penegak hukum menyelidiki kasus dugaan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota membeli lahan sendiri di Kalideres.
Baca SelengkapnyaTerjadi debat panas ketika Menteri Budi Arie dicecar tajam terkait kebocoran tersebut.
Baca SelengkapnyaKent meminta Pemprov DKI Jakarta lewat Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) untuk menjaga aset milik negara.
Baca SelengkapnyaMantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaRuhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.
Baca SelengkapnyaAlih-alih menanggapi proses tindaklanjut kerja sama dengan Anies, Hasto justru menegaskan PDIP sudah memiliki sejumlah nama yang sudah masuk dalam radarnya.
Baca Selengkapnya