Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Blak-blakan Sumarsono soal APBD DKI naik jadi Rp 70,8 triliun

Blak-blakan Sumarsono soal APBD DKI naik jadi Rp 70,8 triliun Plt Gubernur DKI Sumarsono. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi dan DPRD DKI Jakarta sepakat untuk meloloskan Raperda APBD 2017 sebesar Rp 70,28 triliun, angka ini meningkat 4,65 persen dibandingkan APBD 2016 yang mencapai Rp 67,16 triliun. Sementara, pendapatan direncanakan sebesar Rp 60,89 triliun atau naik 3,21 persen.

Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama pun angkat bicara. Pria yang akrab disapa Ahok ini mengaku awalnya pihaknya mengajukan RAPBD DKI Jakarta dengan besaran Rp 68 triliun. Karenanya, dia tidak mengetahui jika ternyata usai melakukan pembahasan dengan DPRD DKI terjadi kenaikan hingga Rp 70,8 triliun.

"Pas saya susun KUAPPAS, kita menyadari untuk memenuhi belanja uang DPRD selalu uangnya dimark-up. Makanya ketika kami koreksi. Makanya saya tanya bisa enggak sampai Rp 70 triliun ini, padahal kita tentukan Rp 68 triliun," katanya di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (7/12).

ahok makan es goyang

Ahok makan es goyang ©2016 Merdeka.com/fikri faqih

Ahok menegaskan, tidak dapat berbuat banyak jika memang terjadi perubahan besar-besaran dalam anggaran tahunan itu. Sebab berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri, Plt Gubernur DKI memiliki kewenangan setara dengan Gubernur DKI definitif.

"Menurut saya menyalahi UUD 1945 dan UU Otonomi Daerah. Tapi saya enggak bisa bilang itu salah atau tidak, makanya saya butuh putusan MK," tutupnya.

Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono pun blak-blakan menjelaskan soal APBD DKI 2017 naik menjadi Rp 70,8 triliun. Sumarsono menegaskan tidak ada perombakan RAPBD DKI 2017. Menurutnya, istilah perombakan tidak tepat karena yang terjadi adalah penyesuaian.

Pria yang juga memegang jabatan sebagai Dirjen Otda di Kemendagri ini menjelaskan bahwa ada beberapa alasan yang menjadi penyebab kenaikan nilai RAPBD DKI 2017 hingga menjadi Rp 70,8 triliun.

"Ada dana tambahan dari kenaikan pendapatan dari hasil pajak retribusi pajak sekitar Rp 530 M dan dana sisa yang tidak terpakai di 2016 sekitar Rp 1 T," kata Sumarsono, di Balai Kota, Rabu (7/12).

Sumarsono menilai kelebihan pendapatan dan sisa anggaran tersebut akan lebih bijak jika digunakan untuk menjalankan beberapa program daripada disimpan.

sumarsono di hut korpri

Sumarsono di hut Korpri ©2016 Merdeka.com/yayu

"Pertama adalah untuk ruang terbuka hijau (RTH) atau taman. Karena Jakarta ini kan sudah padat banget, warga butuh ruang hijau dan tentu saja hal itu butuh lahan, maka disiapkan Rp 300 miliar," terangnya.

Selain mengalokasikan dana tambahan untuk pengadaan lahan untuk RTH, Pemprov DKI juga menambahkan anggaran pengadaan lahan untuk rumah susun (rusun). Menurut data, di Ibu Kota ini masih ada sekitar 11.500 kepala keluarga korban penertiban dan relokasi bantaran kali yang menanti pembangunan rusun.

Selain membangun RTH dan Rusun, Sumarsono juga ingin agar Ibu Kota mempunyai Taman Makam Pahlawan.

"Saya ini kan orang Kemendagri, saya tahu DKI Jakarta ini satu-satunya provinsi yang gak punya taman makam pahlawan. Ada itu yang di Kalibata bukan milik provinsi tapi milik pemerintah pusat," keluhnya.

Pria yang akrab disapa Soni ini akan mengalokasikan dana sebesar Rp 100 M untuk pengadaan taman makan pahlawan. Dia berharap Gubernur DKI terpilih tidak akan meniadakan program ini agar pembangunan Jakarta bisa lebih maju lagi.

Selain fokus pengadaan lahan, Sumarsono juga menjelaskan bahwa alat berat yang dimiliki DKI harus ditambah agar kinerja pelayanan publik menjadi lebih baik lagi.

"Program penanggulangan bencana di Jakarta sudah baik. Supaya bisa semakin baik, butuh alokasi tambahan untuk membeli alat berat, yang kita fokuskan alat berat untuk Dinas Kebersihan dan Dinas Tata Air, cuma Rp 100 M," ungkapnya.

Selain itu, untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang modern dan destinasi wisata internasional, anggaran untuk Kepulauan Seribu dinaikan.

sumarsono

Sumarsono ©2016 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Sumarsono menjelaskan tidak ada yang salah dengan kenaikan APBD DKI karena sudah sesuai dengan prosedur. Program yang ditambahkan bukan merupakan program 'titipan' tetapi sebagai salah satu penjabaran dari kerangka Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang disusun oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih 2012 lalu, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.

"Selama program tersebut masih ada dalam koridor RPJMD yang merupakan terjemahan dari visi dan misi Jokowi-Basuki. Anggaran yang dibahas oleh DPRD DKI dan Pemprov DKI tidak menyalahi aturan," tegasnya.

"Kalau tidak setuju ya jangan dilaksanakan. Silakan saja tidak dikerjakan jadi Rp 0 lagi di APBD perubahan nanti. Tapi itu jelas akan menghambat pertumbuhan Jakarta," ujar Sumarsono.

Sumarsono juga menegaskan bahwa kenaikan anggaran ini jangan sampai dijadikan citra buruk terhadap DPRD karena menurutnya APBD itu milik bersama dan tidak ada istilah titipan.

"Tidak ada istilah perombakan dan diotak-atik, tidak ada perubahan bahkan satu kalimat pun. Kalau DPRD titip macam-macam di luar RKPD, pasti sudah saya tolak 100 persen, yang kayak begitu tuh sudah enggak zaman," tandasnya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
APBD 2023 Tak Tercapai, Pemprov DKI Lakukan Penyesuaian Defisit Rp5 Triliun
APBD 2023 Tak Tercapai, Pemprov DKI Lakukan Penyesuaian Defisit Rp5 Triliun

Rencana belanja daerah tersebut terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer.

Baca Selengkapnya
APBD Perubahan DKI Jakarta 2024 Jadi Rp85,1 Triliun, Ini Rinciannya
APBD Perubahan DKI Jakarta 2024 Jadi Rp85,1 Triliun, Ini Rinciannya

DPRD DKI Jakarta mengesahkan Raperda tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2024 menjadi peraturan daerah (Perda) dengan besaran Rp85.190.596.577.676.

Baca Selengkapnya
DPRD dan Pemprov DKI Sahkan Perda APBDP 2023 Rp79,52 Triliun
DPRD dan Pemprov DKI Sahkan Perda APBDP 2023 Rp79,52 Triliun

APBDP 2023 terdiri dari Pendapatan Daerah yang diproyeksikan mencapai Rp70,63 triliun.

Baca Selengkapnya
DPRD dan Pemprov DKI Sepakati Plafon Prioritas Sementara APBD 2024 Rp81,5 Triliun
DPRD dan Pemprov DKI Sepakati Plafon Prioritas Sementara APBD 2024 Rp81,5 Triliun

Pras berharap, Pemprov DKI dapat menggunakan anggaran itu sebaik mungkin.

Baca Selengkapnya
KUA-PPAS APBD Jakarta 2025 Disepakati Rp91,1 Triliun, Ini Rincian Peruntukannya
KUA-PPAS APBD Jakarta 2025 Disepakati Rp91,1 Triliun, Ini Rincian Peruntukannya

Sebelum menyepakati besaran APBD DKI Jakarta 2025, para pimpinan komisi menyampaikan rekomendasi dan usulan hasil dari konsultasi dengan tiap komisi.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Semringah, APBN 2023 Masih Surplus Rp153,5 Triliun
Sri Mulyani Semringah, APBN 2023 Masih Surplus Rp153,5 Triliun

Bendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.

Baca Selengkapnya
Plafon APBD DKI 2024 Disepakati Rp81,5 Triliun, Ini Rinciannya
Plafon APBD DKI 2024 Disepakati Rp81,5 Triliun, Ini Rinciannya

BPKAD DKI mengklaim penyusunan anggaran 2024 sudah melewati penghitungam yang matang dan realistis

Baca Selengkapnya
DPRD DKI Sepakati APBD Perubahan 2024 Naik Jadi Rp85,1 Triliun
DPRD DKI Sepakati APBD Perubahan 2024 Naik Jadi Rp85,1 Triliun

Sebelum besaran APBD Perubahan (APBD-P) disepakati, lima komisi di DPRD DKI Jakarta telah melakukan pembahasan selama empat hari, sejak 9-12 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI dan DPRD Sepakati APBD Perubahan 2023 Rp79,52 Triliun
Pemprov DKI dan DPRD Sepakati APBD Perubahan 2023 Rp79,52 Triliun

Raperda tentang Perubahan APBD Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2023 akan disahkan menjadi Perda dalam rapat Paripurna Selasa 26 September mendatang.

Baca Selengkapnya
Tahun 2023 Segera Berakhir, Sri Mulyani Pamer Pendapatan Negara Capai Rp2.553,2 Triliun
Tahun 2023 Segera Berakhir, Sri Mulyani Pamer Pendapatan Negara Capai Rp2.553,2 Triliun

Angka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Gibran Minta DPRD Segera Eksekusi APBD untuk Kepentingan Warga
Gibran Minta DPRD Segera Eksekusi APBD untuk Kepentingan Warga

Penggunaan anggaran tersebut harus tetap dilakukan secara hati-hati seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
DPRD DKI Minta Penjelasan Pemprov soal Jakarta Butuh Rp600 T Jadi Kota Global: Gap Anggaran Jauh
DPRD DKI Minta Penjelasan Pemprov soal Jakarta Butuh Rp600 T Jadi Kota Global: Gap Anggaran Jauh

DPRD DKI meminta Pemprov DKI Jakarta memberikan penjelasan soal anggaran Rp600 triliun untuk Jakarta menjadi kota global.

Baca Selengkapnya