Blak-blakan Teman Ahok ditahan karena kumpulkan KTP di Singapura
Merdeka.com - Pendiri relawan Teman Ahok Amalia Ayuningtyas bersama rekannya, Richard Handris Saerang sempat tertahan di imigrasi Bandara Singapura saat hendak menghadiri acara bertajuk Meet Up Teman Ahok Team yang mengusung tema 'Menuju Indonesia yang lebih baik, festival Makanan Indonesia'.
Dalam selebaran yang diperoleh merdeka.com, Teman Ahok mengadakan acara Meet Up Teman Ahok Team yang mengusung tema "Menuju Indonesia yang lebih baik, festival Makanan Indonesia". Dalam selebaran itu juga dicantumkan pembukaan pengumpulan KTP DKI Jakarta bagi yang ingin memberikan dukungan pada Ahok untuk bertarung di Pilgub DKI Jakarta. Pihak kedutaan besar RI di Singapura menyebut bahwa UU Singapura tidak memperbolehkan negara lain melakukan kampanye di negeri Singa.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Siapa yang diperiksa di Kejagung? Gimmick Sandra Dewi Saat Diperiksa Kasus Korupsi Suami di Kejagung Tidak banyak ucapan yang dilontarkan Sandra sebelum menjalani pemeriksaan. Sejumlah gimmick banyak terjadi selama pemeriksaan Aktris Sandra Dewi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah 2015-2022 yang menyeret suaminya, Harvey Moeis, Kamis (4/4).
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
Melalui siaran persnya, kedutaan besar RI untuk Singapura menyebut kedua aktivis tersebut dilarang masuk Singapura karena alasan kegiatan berbau politik. "Ketentuan Undang-Undang Singapura melarang kegiatan politik negara lain di Singapura, dan ketentuan ini wajib dihormati," tulis siaran pers tersebut.
Amalia Ayuningtyas membela diri. Salah satu alasan pihak Singapura tidak memperbolehkan dia dan Richard Handris Saerang masuk negeri Singa karena penggunaan nama 'Teman Ahok' dalam festival itu.
"Makanya, ketika saya diwawancara itu ternyata dikasih judul Teman Ahok, tetap lanjutkan kegiatan di Singapura. Padahal itu tidak berjudul Temen Ahok, tapi lebih ke acara festival bazar makanan," ujar Amalia.
Dia menegaskan bahwa kegiatan bazzar yang diselenggarakan di Singapura sebenarnya tidak mengandung unsur politik. Sehingga tertahannya dia sepenuhnya karena kurangnya koordinasi antara Teman Ahok dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia dan Imigrasi Singapura.
Merdeka.com mencatat penuturan blak-blakan dan pembelaan Amalia saat ditahan di Singapura karena acara pengumpulan KTP untuk Ahok. Berikut paparannya.
Pengumpulan KTP
Pendiri relawan Teman Ahok Amalia Ayuningtyas bersama rekannya, Richard Handris Saerang sempat tertahan di imigrasi Singapura saat hendak menghadiri acara bertajuk Meet Up Teman Ahok Team yang mengusung tema "Menuju Indonesia yang lebih baik, festival Makanan Indonesia".
Amalia Ayuningtyas mengatakan, acara bazzar festival makanan Indonesia itu digelar oleh warga negara Indonesia di Singapura. Acara itu tetap berlangsung walaupun dia bersama rekannya, Richard Handris Saerang tidak dapat hadir.
Amalia mengaku tidak mengetahui peruntukan dana yang terkumpul dari acara tersebut. Sebab belum ada komunikasi dari panitia acara apakah dana yang terkumpul akan diberikan kepada Teman Ahok.
"Saya kurang tahu ya (dana untuk apa). Tapi sejauh ini teman dari Singapura itu baru ngumpulin KTP saja. Selebihnya mungkin parsial saja, beli merchandise dibuat acara kolektif gitu," katanya di Sekretariat Teman Ahok, Jakarta, Minggu (5/6).
Ditahan di ruang isolasi
Selama ditahan mereka tidak bisa mendapatkan akses komunikasi. Bahkan perempuan berhijab ini mengaku mendapat perlakuan kurang mengenakkan dengan dimasukan ke ruangan yang sempit.
"Kami dipindahkan ke ruang, semacam ruangan isolasi, kami jadi putus kontak, kami enggak dibolehkan bawa alat komunikasi, komunikasi ke teman-teman kami di Jakarta, maupun pihak panitia acara di sana terputus," ujar Pendiri relawan Teman Ahok Amalia Ayuningtyas.
Sebelum ditempatkan di ruang isolasi, mereka sempat diinterogasi petugas imigrasi Bandara Internasional Changi. Beberapa pertanyaan mengenai aktivitas keduanya sempat ditanyakan.
"Ya mereka menanyakan standar ya. Sempat nanya tujuan ke sini apa? Kami sifat koperatif, kami jawab apa yang bisa kami jawab, mereka tanya tiket pulang-pergi, selama di sini menginap di mana. Itu kami jawab dengan jujur," terang Amalia.
Sempat tak didampingi kedubes RI
Pihak Imigrasi Singapura meminta Kedutaan besar RI di Singapura mendampingi dua pendiri Teman Ahok itu. Namun karena kejadian penahanan tersebut terjadi pada Sabtu (4/6), maka pihak KBRI libur.
"Tapi dari KBRI saat itu, karena hari Sabtu dan itu hari libur, jadi tidak ada yang bisa mendampingi. Akhirnya kami tetap ditempatkan di ruang isolasi," ucap Pendiri relawan Teman Ahok Amalia Ayuningtyas.
Setelah berada di dalam ruangan isolasi selama 12 jam, mereka akhirnya dapat dibebaskan dan kembali ke tanah air setelah mendapatkan kepastian dari pihak Imigrasi Singapura pada minggu pagi.
"Kita harap hari itu bisa dipulangkan ke Indonesia, dari pihak KBRI memohon untuk pulangkan kami, tapi yang harusnya dipulangkan jam 22.00, kami terhambat administrasi. Dari KBRI datang tadi pagi, kami didampingi lebih leluasa dalam menyiapkan kepulangan," katanya.
Cuma diundang
Pendiri relawan Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, diinterogasi selama 12 jam oleh Imigrasi Singapura, lantaran diduga dia bersama rekannya, Richard Handris Saerang, melakukan kegiatan politik, berupa pengumpulan Kartu Tanda Penduduk, di negeri singa itu. Namun, dia beralasan cuma diundang oleh panitia setempat.
"Nah ini jadi pelajaran bagi kita banget, karena di sini kita kan sifatnya undangan. Undangan dari teman-teman warga negara Indonesia di sana, tapi kan memang dalam undangan ini tuh, ada satu yang kita lost gitu. Soal komunikasi dengan pihak setempat," kata Amalia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (5/6).
Dia menjelaskan, panitia yang menggelar acara bazzar festival bukan berasal dari Teman Ahok. Mereka adalah warga Negara Indonesia yang tertarik dengan perubahan Jakarta setelah dipimpin Basuki Tjahaja Purnama. "Mereka terkesan banget, perubahan di Jakarta kayak apa," terangnya.
Masuk daftar unwanted person
Amalia mengatakan, alasan imigrasi menahannya karena masuk dalam daftar orang yang tak diperbolehkan masuk Singapura.
"Jadi akan menghadiri undangan food festival undangan dari warga Indonesia disana Tapi baru sampai Bandara Changi saat di checking ditahan imigrasi, alasannya 'unwanted person'," katanya di Sekretariat Teman Ahok, Jakarta, Minggu (5/6).
Namun Amalia mengaku, tidak mengetahui alasan mengapa dirinya ditahan hingga waktu kepulangan ke Indonesia. "Ya kami pun tidak tahu, tapi ya itu memang hak Singapura untuk tidak memberi tahu alasan mengapa tidak membolehkan saya untuk masuk," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
HBR merupakan warga Pahang, Malaysia. Sehari-hari, dia bekerja sebagai pencari rumput dan penunggu warung di kampung itu.
Baca SelengkapnyaKeterlibatan Kusnadi berawal dari pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai saksi dalam kasus pencarian buron Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaSaat Hasto diperiksa, Kusnadi dipanggil penyidik KPK untuk memenuhi panggilan Hasto.
Baca SelengkapnyaTiko mengaku capek usai penuhi panggilan Polres Metro Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaImigrasi telah melakukan penyidikan keimigrasian kepada yang bersangkutan.
Baca SelengkapnyaDirut Taspen Kosasi keluar gedung KPK membawa nasi kotak dan satu porsi sate terbungkus kertas cokelat untuk dibawa pulang
Baca Selengkapnyairlangga Hartarto memenuhi panggilan Kejaksaan Agung untuk diperiksa sebagai saksi kasus mafia minyak goreng.
Baca SelengkapnyaPihak Imigrasi Ngurah Rai Bali, telah menonaktifkan HS usai jadi tersangka dugaan kasus pungutan liar (pungli) fast track di Terminal Internasional Bandara I Gu
Baca SelengkapnyaSaat ditanya awak media apa saja yang menjadi ditanyakan penyidik KPK, tatapan Kusnadi kosong, suaranya pun sangat lirih.
Baca SelengkapnyaWali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita diperiksa sebagai saksi kasus gratifikasi hingga pemerasan di Pemkot Semarang.
Baca SelengkapnyaDelapan imigran gelap ini berangkat dari Bangladesh ke Malaysia dan melanjutkan perjalanan ke Medan, Sumatera Utara hingga tiba ke Kabupaten Belu, NTT.
Baca SelengkapnyaAwang Faroek sebagai saksi penyidikan dugaan tindak pidana korupsi dalam penerbitan izin usaha pertambangan (IUP) di Provinsi Kalimantan Timur.
Baca Selengkapnya