Blusukan ke Menteng Dalam, Djarot janjikan rusun untuk warga
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat blusukan menemui warga di Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (20/12). Pantauan merdeka.com, Djarot yang mengenakan seragam khasnya baju kotak-kotak tiba di lokasi sekitar pukul 13.37 WIB. Djarot mendengarkan keluhan warga.
Beberapa hal yang disampaikan warga yakni terkait pembongkaran sekolah dan kesulitan mengurus sertifikat tanah. Djarot langsung menanggapi keluhan tersebut.
"Kemarin memang ada penundaan pembangunan sekolah karena lelangnya gagal. Maka itu sekarang masuknya lelangnya di awal. Kita sadar itu uang rakyat maka bangunannya harus baik," kata Djarot.
-
Kenapa Rusun Sentra Mulya Jaya dibangun? Penggunaan rusun sendiri sejauh ini diperuntukkan bagi kalangan masyarakat pra sejahtera, sehingga mereka tidak menempati permukiman kumuh dan padat penduduk. Ini jadi salah satu cara pemerintah untuk membantu kebutuhan hunian dan meraih kehidupan yang lebih baik.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI untuk menambah RTH? Pemprov DKI kini tengah mencanangkan program “Penataan Kawasan Unggulan“ untuk menambah opsi peningkatan jumlah dan luas RTH di Jakarta.
-
Siapa yang menempati rusun yang dibangun untuk warga Kampung Bayam? Salah satu polemik utamanya warga asli kampung Bayam tidak bisa tinggal di rusun yang telah dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta setelah bangunan mereka digusur untuk pembangunan Jakarta International Stadion (JIS). Rusun tersebut disebut malah ditempati oleh para pekerja JIS.
-
Kenapa Rusun Nagrak disiapkan? Lebih lanjut, Joko mengungkit rumah susun (Rusun) Nagrak yang disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebagai tempat relokasi bagi warga eks Kampung Bayam yang tak memiliki hunian.
-
Bagaimana warga bisa tinggal di Rusun Nagrak? Pemprov DKI menyiapkan Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara untuk dihuni oleh warga eks Kampung Bayam dengan skema sewa.
-
Siapa yang membangun Rusun Sentra Mulya Jaya? Pengerjaannya dilakukan oleh tim ahli dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Untuk pengurusan sertifikat saya minta ke Pak Budi (tokoh masyarakat) sampaikan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) mengurus cepat sertifikat itu. Tolong nama-nama (pengadu) didata," sambung dia.
Tak hanya itu, warga juga meminta Djarot menyediakan rusun untuk warga yang tidak memiliki rumah dan selama ini tinggal di kontrakan. "Kalau warga yang enggak punya rumah dan ngontrak apakah bisa disediakan rusun ya pak?" kata Yanti di lokasi.
Djarot memberi penjelasan soal kebijakan pembangunan rusun. "Tahun ini kita bangun 11 ribu unit rusun. Ukurannya 36 meter persegi per kamar. Ini diperuntukkan bagi saudara yang tinggal di kolong jembatan dan tol. Yang tinggal di bantaran sungai, yang ganggu normalisasi kali. Kemudian setelah mereka itu baru disediakan rusun bagi warga yang perlu (warga yang tinggal di kontrakan) baru didaftar pindah ke sono (rusun)," jawab Djarot.
Usai menjawab keluhan warga, Djarot bergerak menuju pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Menteng Dalam. Dia dikawal sejumlah tim suksesnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga juga akan diajak untuk melihat langsung fasilitas dan kondisi rusunawa yang kelak bakal mereka tempati.
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat mengatakan, pihaknya akan memanusiawikan warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaIni bertujuan meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta sekaligus untuk menata kawasan perkotaan.
Baca SelengkapnyaMereka yang nantinya dipindahkan juga akan diberi fasilitas dan pelatihan kerja agar bisa hidup mandiri.
Baca SelengkapnyaPemprov Jakarta secara bertahap telah memindahkan warga yang tinggal di kolong tol dan jembatan ke sejumlah rusunawa.
Baca SelengkapnyaWarga kolong jembatan yang berada di daerah Jakarta Barat dan Jakarta Utara sebagian telah pindah ke rusun di Jalan Tongkol, Pademangan.
Baca SelengkapnyaHeru Budi mengatakan, permintaan warga Kampung Bayam sudah ditangani pihak kecamatan.
Baca SelengkapnyaRencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.
Baca SelengkapnyaWawan mengatakan, selama ini warga tersebut tinggal di kolong tol yang dari sudut kesehatan, kebersihan dan keamanan sangat kurang layak.
Baca SelengkapnyaPemerintah merelokasi ratusan kepala keluarga berdomisili di kolong tol jembatan tiga ke rusun.
Baca SelengkapnyaPemindahan warga menunggu arahan Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana membangun rumah susun baru (rusun) bagi warga eks gusuran Jakarta Internasional Stadium (JIS)
Baca Selengkapnya