BOR Isolasi di 140 Rumah Sakit Rujukan di Jakarta Sudah Menyentuh 92 Persen
Merdeka.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta kembali memperbarui data mingguan Bed occupancy rate (BOR) atau keterpakaian tempat tidur di 140 rumah sakit rujukan Covid-19. Hingga Minggu 11 Juli 2021 tempat tidur ruang isolasi sudah terpakai 92 persen.
Mengutip data melalui akun Instagram @dkijakarta, persentase itu berasal dari jumlah tempat tidur yang disediakan sebanyak 11.522 unit dan telah terpakai oleh pasien sebanyak 10.623 orang.
Sedangkan tempat tidur untuk ruang ICU disediakan 1.470 unit dan telah terpakai oleh 1.390 pasien, atau kapasitas tempat tidur sudah terpakai 95 persen.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa Kemenkes khawatir RS akan kekurangan tempat tidur? 'Jadi kekhawatiran itu dari pihak rumah sakit, coba bayangkan kalau kelas III dijadikan 4 (orang satu kamar), kan berkurang tempat tidurnya, untuk itu kita beri batas waktu satu tahun jangan berkurang tempat tidurnya, tapi kamu atur maksimal 4 (tempat tidur) agar memenuhi standar untuk rakyat,' kata Syahril di Kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Di mana kasus DBD di Jakarta dirawat? Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih tercatat di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat. Setidaknya, ada 14 orang pasien yang masih dirawat karena DBD di RSUD Taman Sari.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Sementara itu, Dinas Kesehatan juga secara konsisten meningkatkan kuantitas testing Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada warga Jakarta.
Berdasarkan data jumlah PCR mingguan, periode 14-20 Juni jumlah orang dites PCR sebanyak 106.963, jumlah kasus positif 28.250, jumlah orang dites PCR per 1 juta penduduk per minggu 10.048 persentase kasus positif 26,4 persen,
Pada 21-27 Juni jumlah orang dites PCR 143.411, jumlah kasus positif 49.366, jumlah orang dites PCR per 1 juta penduduk per minggu 13.472, persentase kasus positif 34,40 persen,
Pada 28 Juni - 4 Juli jumlah orang dites PCR 168.060, jumlah kasus positif 63.089, jumlah orang dites PCR per 1 juta penduduk per minggu 15.788, persentase kasus positif 37,54 persen,
Pada 5-11 Juli jumlah orang dites PCR 198.531, jumlah kasus positif 85.563, jumlah orang dites PCR per 1 juta penduduk per minggu 18.650, persentase kasus positif 43,10 persen.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaData Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, DKI Jakarta menempati posisi teratas daftar kota dengan tingkat polusi terburuk pada Senin, 7 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaSaat ini sudah ribuan rumah sakit berproses menerapkan KRIS.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPesan Dirut BPJS Kesehatan Seiring Implementasi Kriteria Kelas Rawa Inap Standar: Rumah Sakit Jangan Kurangi Jumlah Tempat Tidur
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKRIS bertujuan untuk meningkatkan standard minimal pelayanan rawat inap di seluruh rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKasus ISPA mulai meningkat September lalu puncak di Oktober -November. Kembali turun sesudah bulan Maret.
Baca Selengkapnya