Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BRIN soal Paracetamol Cemari Teluk Jakarta: Saya Belum Lihat Efeknya pada Manusia

BRIN soal Paracetamol Cemari Teluk Jakarta: Saya Belum Lihat Efeknya pada Manusia Awan Cumulonimbus di Langit Perairan Teluk Jakarta. ©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Peneliti Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Profesor Zainal Arifin mengatakan kemungkinan potensi sumber zat paracetamol yang mengalir ke laut Jakarta berasal dari ekresi konsumsi masyarakat, rumah sakit, dan industri farmasi. Namun, tiga kemungkinan ini masih perlu diteliti.

Dalam webinar virtual, Zainal menjelaskan alasannya menyampaikan tiga kemungkinan sumber potensi pencemaran zat paracetamol ke teluk di Jakarta seiring dengan tingginya volume masyarakat.

Selain volume masyarakat, intensitas aktivitas di ibu kota juga tinggi seiring bertumbuhnya sektor industri.

"Dengan jumlah penduduk yang tinggi di kawasan Jabodetabek dan jenis obat yang dijual bebas tanpa resep dokter, memiliki potensi sebagai sumber kontaminan di perairan," ucap Zainal, Senin (4/10).

Kemungkinan faktor berikutnya adalah pengelolaan limbah farmasi dari rumah sakit belum optimal. Akibatnya, limbah yang terbuang ke lautan terkontaminasi dengan zat paracetamol.

"Sehingga sisa pemakaian obat atau limbah pembuatan obat masuk ke sungai dan akhirnya ke perairan pantai," ungkapnya.

Menanggapi temuan tersebut, peneliti BRIN Wulan Kowagow sepakat perlu adanya perbaikan sistem pengelolaan limbah farmasi.

Namun demikian, Wulan mengaku belum mengetahui dampak terhadap manusia akibat pencemaran laut oleh zat paracetamol.

"Jadi saya belum melihat efeknya pada manusia, secara logika konsentrasinya rendah Paracetamol yang kita makan yang kita minum secara logika harusnya efeknya itu kecil seperti itu tetapi tentu saja kalau ingin mengkonfirmasi sebagai peneliti saya harus bilang segala sesuatunya harus dikonfirmasi dulu pada saat kita punya data baru kita bisa berbicara," ucap Wulan.

Sebelumnya, hasil penelitian tersebut masuk dalam publikasi LIPI yang diunggah pada 14 Juli 2021 melalui laman resminya lipi.go.id, terkait tingginya konsentrasi paracetamol di Teluk Jakarta, dengan judul: High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia.

Peneliti tersebut di antaranya Wulan Koagouw dan Zainal Arifin. Keduanya dari dari Pusat Penelitian Oceanografi itu menemukan dari empat titik yang diteliti di Teluk Jakarta, dua di antaranya, yakni di Angke terdeteksi memiliki kandungan paracetamol sebesar 610 nanogram per liter dan di Ancol mencapai 420 nanogram per liter.

Sementara itu, berdasarkan lampiran VIII PP Nomor 22 Tahun 2021, parameter baku mutu air laut mencapai 38 jenis yakni warna, kecerahan, kekeruhan, kebauan, padatan tersuspensi total dan sampah.

Kemudian, suhu, lapisan minyak, pH, salinitas, oksigen terlarut, kebutuhan oksigen biokimia, ammonia, ortofosfat, nitrat, sianida, sulfida, hidrokarbon petroleum total, senyawa fenol total, poliaromatik hidrokarbon, poliklor bifenil, surfaktan, minyak dan lemak.

Selanjutnya, pestisida (BHC, aldrin/dieldrin, chlordane, DDT, heptachlor, lindane, methoxy-chlor, endrin dan toxaphan), tri buti tin, raksa, kromium heksavalen, arsen, cadmium, tembaga, timbal, seng, nikel, fecal coliform, coliform total, pathogen, fitoplankton dan radioaktivitas.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BRIN Temukan Kontaminasi Paracetamol dalam Sungai Citarum: Bahaya buat Organisme Akuatik & Warga Sekitar
BRIN Temukan Kontaminasi Paracetamol dalam Sungai Citarum: Bahaya buat Organisme Akuatik & Warga Sekitar

Zat tersebut sudah pasti membahayakan kehidupan organisme akuatik

Baca Selengkapnya
Jalan Panjang Pengelolaan Limbah Medis
Jalan Panjang Pengelolaan Limbah Medis

APD itu pun sekali pakai yang nantinya akan dilebur bersama insinerator.

Baca Selengkapnya
Dampak Konsumsi Air yang Mengandung Kaporit, Bisakah Aman Diminum Usai Direbus?
Dampak Konsumsi Air yang Mengandung Kaporit, Bisakah Aman Diminum Usai Direbus?

Sejumlah air keran memiliki kandungan kaporit, dapatkah kandungan tersebut hilang usai direbus?

Baca Selengkapnya
Dosen UGM Ini Buat Penelitian Terkait Pencemaran di Sungai Winongo dan Sungai Code, Begini Hasilnya
Dosen UGM Ini Buat Penelitian Terkait Pencemaran di Sungai Winongo dan Sungai Code, Begini Hasilnya

Kali Code memiliki potensi resistensi antibiotik di beberapa lokasi.

Baca Selengkapnya
Paparan Timbal di Indonesia Timbulkan Kerugian Hingga Rp598,4 Triliun
Paparan Timbal di Indonesia Timbulkan Kerugian Hingga Rp598,4 Triliun

Pelaku industri diajak menggunakan bahan non timbal untuk jaga kesehatan dan lingkungan.

Baca Selengkapnya
Polres Kampar & BPOM RI Bongkar Agen Pabrik Obat Berbahan Ilegal
Polres Kampar & BPOM RI Bongkar Agen Pabrik Obat Berbahan Ilegal

Obat-obat tersebut diproduksi di sebuah kontrakan, Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar. Dalam sebulan, ada 4.800 botol yang dijual.

Baca Selengkapnya
Bahaya Mematikan Konsumsi Alkohol Oplosan dan Tanpa Cukai, Bisa Sebabkan Keracunan Hingga Kerusakan Organ Tubuh
Bahaya Mematikan Konsumsi Alkohol Oplosan dan Tanpa Cukai, Bisa Sebabkan Keracunan Hingga Kerusakan Organ Tubuh

Konsumsi alkohol terutama minuman oplosan tanpa cukai bisa berdampak buruk dan mematikan bagi tubuh kita.

Baca Selengkapnya
Bukan Solusi Baik, Ini Penjelasan Pakar UGM Terkait Bahaya Membakar Sampah
Bukan Solusi Baik, Ini Penjelasan Pakar UGM Terkait Bahaya Membakar Sampah

Zat hasil pembakaran sampah dapat berisiko meningkatkan potensi kanker pada manusia.

Baca Selengkapnya
Apakah Air Keran Direbus Bisa Membunuh Bakteri dan Aman Dikonsumsi? Ini Kata Ahli Gizi
Apakah Air Keran Direbus Bisa Membunuh Bakteri dan Aman Dikonsumsi? Ini Kata Ahli Gizi

Masyarakat Indonesia masih banyak merebus air sebelum diminum, apakah itu efektif membunuh kuman?

Baca Selengkapnya
Pengertian Limbah Cair dan Dampaknya bagi Lingkungan, Ancam Ketersediaan Air
Pengertian Limbah Cair dan Dampaknya bagi Lingkungan, Ancam Ketersediaan Air

Limbah cair dapat menyebabkan kelangkaan air dan kerusakan ekosistem.

Baca Selengkapnya
6 Fakta tentang Sampah, Limbah Manusia yang Berdampak Buruk bagi Lingkungan
6 Fakta tentang Sampah, Limbah Manusia yang Berdampak Buruk bagi Lingkungan

Merdeka.com merangkum informasi tentang enam fakta penting tentang sampah plastik yang harus dipahami.

Baca Selengkapnya
Benarkah Obat Pereda Nyeri Seperti Paracetamol dan Ibuprofen Bisa Merusak Ginjal?
Benarkah Obat Pereda Nyeri Seperti Paracetamol dan Ibuprofen Bisa Merusak Ginjal?

Dokter Menjawab Keresahan Banyak Orang Apakah Obat Pereda Nyeri, seperti Paracetamol dan Ibuprofen, Bisa Merusak Ginjal? Simak Selengkapnya di Sini.

Baca Selengkapnya