Buaya muara di Pondok Dayung Jakarta sudah ditembak, penyisiran tetap dilakukan
Merdeka.com - Seekor buaya muara berukuran sedang muncul di perairan dermaga Pondok Dayung, Tanjung Priok, pada Kamis 14 Juni sore kemarin. Lokasi itu juga menjadi tempat latihan dayung TNI AL.
Agar tak membahayakan, langsung dilakukan penyisiran. "Satkopaska, Dislambair serta prajurit satuan Koarmada I yang berada di Pondok Dayung melaksanakan penyisiran terhadap keberadaan buaya tersebut dengan tujuan meminimalisir adanya bahaya," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta, dalam keterangan pers yang diterima merdeka.com, Jumat (15/6).
Setelah dilakukan penyisiran, katanya, hari ini didapat informasi buaya muara itu sudah ditembak menggunakan senjata laras panjang, pagi tadi.
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Bagaimana cara mengevakuasi buaya? Agar penyelamatan berlangsung aman, bagian kepala buaya ditutupi dengan karung, serta moncongnya diikat tali dengan prosedur yang aman bagi hewan tersebut.
"Pada 15 Juni pagi, personel Koarmada I yang melaksanakan jaga di Pondok Dayung mendeteksi kembali kemunculan buaya tersebut di alur Pondok Dayung (sebelah timur penemuan awal). Personel jaga melaksanakan tindakan perburuan dengan menggunakan senjata laras panjang dan menembak bagian belakang kepala buaya," katanya.
Buaya itu kemudian tenggelam. Meski demikian, itu memastikan buaya tersebut sudah benar-benar mati, personel masih menyisir bangkai buaya tersebut.
"Sampai dengan saat ini personel jaga masih melaksanakan penyisiran untuk mengantisipasi kemunculan buaya tersebut," jelas dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaSetelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaUntuk menangkap buaya ini, satu regu petugas Damkarmat dari Pos Mojo diterjunkan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaEvakuasi bakal dilakukan apabila genangan akibat rob di Muara Angke mengalami peningkatan dan membahayakan keselamatan warga.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaBuaya itu mencoba untuk menerkam petugas yang mencoba menangkapnya.
Baca SelengkapnyaIka memastikan pihaknya bergerak cepat melakukan penanganan sementara terhadap sejumlah titik tanggul yang bocor di kawasan pesisir Jakarta.
Baca Selengkapnya