Bubarkan 15 geng, Ahok kejar pelajar hobi tawuran lainnya
Merdeka.com - Dinas Pendidikan DKI Jakarta sudah membubarkan geng pelajar yang selama ini cukup eksis di 15 Sekolah Menengah Atas (SMA). Untuk menekan angka tawuran di Jakarta, pihak Disdik terus memburu geng-geng pelajar dari sekolah-sekolah lainnya.
Lasro menyadari rencananya itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi, mereka berdiri tidak resmi dan tersembunyi.
"Jadi kita harus dengan berbagai cara untuk mengetahui di mana aja adanya. Tapi kami yakin, banyak di sekolah lain. Nah saya sudah jalan, tadi pagi saya jalan," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/11).
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Dimana anak gaul Jakarta berkumpul? Masih di sekitaran Senayan, tempat ini juga tongkrongan muda mudi Jakarta era 90-an. Parkir Timur Senayan pada masanya selalu dipenuhi anak gaul Jakarta.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Bahkan, Lasro menanyakan langsung kepada warga yang berada di sekitar sekolah mengenai keberadaan geng pelajar.
"Saya tanya sana sini di lingkungannya. Ada enggak yang seperti ini. Pernah enggak lihat anak-anak sekolah di sini yang nongkrong-nongkrong. Saya akan lakukan ini lagi," ungkapnya.
Menurut Lasro, sekolah yang berada di kawasan Jakarta Selatan menjadi lokasi paling banyak memiliki geng pelajar bermotor. Selain karena jumlah sekolah yang banyak, tingkat ekonomi yang lebih tinggi juga mempengaruhi keberadaan mereka.
Sebagai solusi untuk mengatasi adanya geng motor, Lasro mengatakan, perlu partisipasi dari sekolah, guru dan orang tua. Sebab siswa yang tergabung dalam geng motor pasti juga memiliki keinginan untuk bahagia dan sukses ke depannya.
"Mari kita mendidik dengan hati dan komitmen. Bahwa kegiatan anak didik di sekolah dan di luar sekolah itu tanggung jawab bersama. Jadi harus komitmen tiga pihak ini," tutup Lasro. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika itu mereka berkonvoi dengan delapan motor berhasil diberhentikan petugas yang sedang berpatroli.
Baca Selengkapnya11 Remaja yang rata-rata masih di bawah umur diamankan saat keliling.
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaMereka diduga kuat masih ada kaitan dengan tujuh mayat mengambang di Kali Bekasi yang akan tawuran di daerah Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan TOTR dengan maksud untuk mencari kelompok lain agar terjadi kerusuhan.
Baca SelengkapnyaBiasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaPara pelaku dan barang bukti kemudian diserahkan ke Polsek Sawah Besar untuk dilakukan proses hukum
Baca SelengkapnyaSatu petugas PPSU jadi korban tabrak lari para pelajar yang tengah berseteru.
Baca SelengkapnyaMereka terjaring operasi saat tim Reskrim Polsek melakukan observasi kewilayahan
Baca SelengkapnyaMotif anak-anak tersebut melakukan tawuran hanya iseng dan agar diakui.
Baca SelengkapnyaPenangkapan para remaja tersebut dilakukan setelah polisi melakukan patroli siber.
Baca Selengkapnya