Canda Djarot ingin namakan Simpang Susun Semanggi jadi Simpang Badja
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan banyak yang mengusulkan nama Simpang Susun Semanggi diubah menjadi Simpang Baja Semanggi. Alasannya, nama tersebut lebih sesuai karena konstruksi jalan layang itu terbuat dari bahan baja.
"Katanya ada yang ngomong Simpang Baja Semanggi. Karena konstruksinya banyak dari baja," kata Djarot ditemui usai mengikuti rapat terbatas membahas evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional di DKI Jakarta, Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (11/7).
Saat ditanya apakah nama tersebut sekaligus mengambil nama akronim dirinya dengan Basuki Tjahaja Purnama, Djarot membantahnya. Pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta lalu, diketahui Basuki dan Djarot menggunakan kata 'Badja' selama masa kampanye.
-
Kenapa Jembatan Semanggi dibangun? Seiring berkembangnya Jakarta sebagai kota metropolitan, Soekarno kemudian mencarikan solusi agar masalah kemacetan yang mulai terjadi di sana bisa terselesaikan dengan baik. Langkah pertama adalah dibangunlah sebuah jembatan agar mobilitas kendaraan bisa berjalan maksimal.
-
Siapa yang membangun Jembatan Semanggi? Presiden Pertama Indonesia, Soekarno, dahulu membuat gebrakan pembangunan di Jakarta sebagai bukti keberhasilan lepas dari era penjajahan. Bangunan-bangunan ikonik didesainnya dengan gagah, salah satunya Jembatan Semanggi.
-
Kenapa Jalan Baru Kuningan dibangun? Ketika itu, wilayah selatan Jawa Barat tersebut tengah menggencarkan pembangunan daerahnya sebagai daya tarik baru di wilayah pulau Jawa.
-
Mengapa Dishub Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas? Dishub DKI Jakarta bakal melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) saat penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon yang digelar Minggu besok, 30 Juni 2024.
-
Kenapa DKI Jakarta diganti jadi DKJ? DKJ adalah Kepanjangan dari Daerah Khusus Jakarta Diubah Setelah Pindah IKN.
-
Bagaimana perubahan nama DKI Jakarta berpengaruh ke ekonomi? Perubahan ini tidak hanya sekedar perubahan nama, tetapi juga mengandung dampak besar dalam hal kebijakan ekonomi dan pemerintahan.
Djarot mengatakan tak mungkin nama Simpang Susun Semanggi diubah menjadi 'Simpang Badja Semanggi'. Kemungkinan akan menggunakan nama 'Simpang Baja Semanggi'.
"Enggak boleh. Ini kan untuk Jakarta bukan orang per orang," ujarnya.
Meski demikian, Djarot mengakui dirinya memang ingin nama Simpang Susun Semanggi diubah menjadi Simpang Badja Semanggi.
"Aku maunya Simpang Badja Semanggi. Iya dong," kata Djarot tertawa.
"Ya Bajanya pake D dong," sambung Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar ini menjelaskan terkait perubahan penamaan dapat dilakukan dengan Peraturan Gubernur (Pergub) atau dengan kata lain bisa diubah oleh dirinya sendiri.
Namun, saat ditanya apakah akan diubah menjadi Simpang Badja Semanggi, Djarot hanya tertawa. Sementara itu, dia tak masalah apabila perubahan nama itu justru nantinya diputuskan menjadi Simpang Baja Semanggi tanpa huruf 'd'.
"Enggak pakai 'd' enggak apa-apalah. Ejaan baru," ujarnya.
Simpang Susun Semanggi akan diuji coba pada akhir bulan Juli. Pada 17 Agustus direncanakan akan diresmikan oleh Presiden Jokowi. Simpang Susun Semanggi disebut akan mampu mengurangi kemacetan sekitar 20 persen.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
pembangunan polder jadi sumber masalah atas kemacetan di Jalan TB Simatupang-Tanjung Barat.
Baca SelengkapnyaDharma Pongrekun dan Kun Wardana melakukan kajian terkait dengan desain ulang penataan kota Jakarta secara bertahap.
Baca SelengkapnyaKritik ini muncul setelah Nabilah menerima banyak keluhan warga di daerah pemilihannya di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaJalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan ruas Sadang hingga Kutanegara, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sepanjang 8,5 km akan dibuka fungsional.
Baca SelengkapnyaKonstruksi Tol MBZ dari beton ke baja telah disetujui oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Baca SelengkapnyaHasil pengujian itu pun dibenarkan oleh Andreas lantaran sesuai dengan perbandingan yang ia lakukan, mutu beton Tol Layang MBZ tidak sesuai spesifikasi.
Baca SelengkapnyaDiharapkan kawasan ini akan menjadi jalan rujukan atau percontohan bagi jalan-jalan yang ada lainnya.
Baca SelengkapnyaUsul ini mencuat guna menyiasati keterbatasan lahan milik untuk pembuangan dan pengolahan sampah.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Ingin DLH DKI Tiru Singapura, Sampah Jakarta Bisa Dikelola di Laut atau Teluk
Baca SelengkapnyaDinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan penertiban kabel semrawut di sepanjang jalur Senopati, Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaKabel semrawut yang menjuntai hingga jalanan kerap menjadi momok menakutkan bagi pengendara di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAdapun rutenya melalui Ciranjang Kabupaten Cianjur dan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Baca Selengkapnya