'Carilah jodoh hingga ke Kalijodo'
Merdeka.com - Kalijodo, siapa yang tidak mengenal tempat itu dan apa yang menjadi ciri khas dari lokasi tersebut. Ya, sebagai tempat lokalisasi dan prostitusi tertua di Jakarta, dari namanya, Kalijodo berarti tempat atau lokasi untuk mencari jodoh.
Pada awalnya, jodoh di sini mengalami pergeseran makna, dari pasangan hidup menjadi 'pasangan tidur'. Kalijodo mungkin memiliki kesan dan makna khusus tersendiri bagi sebagian penduduk Jakarta. Cukup nostalgianya, sekarang kita masuk ke pokok pembahasan, yaitu pengalihan bentuk dan fungsi Kalijodo pada masa kini.
Pemprov DKI sudah memulai perombakan dan revitalisasi Kalijodo sejak Februari 2016. Kalau ada yang belum tahu, Kalijodo dialihfungsikan menjadi RTH (Ruang Terbuka Hijau), RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak) dan Taman Rekreasi terbesar se-Jakarta. Pengalihan fungsi ini akan mengubah citra dan kondisi Kalijodo yang semula menjadi tempat esek-esek kini menjadi tempat JJS (Jalan Jalan Santai) bagi warga Jakarta.
-
Mengapa Kalijodo diubah? Kawasan Kalijodo sebelumnya dikenal sebagai sarang judi dan prostitusi.
-
Siapa yang mengubah Kalijodo? Hingga pada tahun 2014, Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, menyulap Kalijodo menjadi RTH dan RPTRA.
-
Di mana Kalijodo berada? Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menemukan lapak jualan yang padat, bangunan retak, hingga sampah yang menggunung.
-
Apa yang dibangun di Kalijodo? Hingga pada tahun 2014, Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, menyulap Kalijodo menjadi RTH dan RPTRA.
-
Kapan Kalijodo dibenahi? Kalijodo setelah 5 tahun yang lalu kita benahi menjadi RTH-RPTRA.
-
Apa arti penting dari jodoh? Jodoh adalah salah satu anugerah terindah yang banyak diharapkan seluruh umat dalam perjalanan hidupnya.Harus diakui, jika doa mempunyai kekuatan besar membuka jalan menuju pertemuan dengan jodoh.
Fasilitas-fasilitas yang dapat kita lihat dan pergunakan pun beragam, mulai dari taman bermain anak, lapangan olahraga seperti futsal, badminton, voli, dan lain sebagainya. Selain itu Kalijodo juga menyediakan arena bermain Skateboard dan BMX, luar biasa bukan? Visi dan Misi Pemprov DKI jelas, untuk memberikan tempat berkumpul dan berkegiatan secara positif. Anak-anak muda Jakarta pun kini memiliki pilihan baru untuk hangout atau berkegiatan dengan komunitasnya.
Pemberdayaan aktivitas kaum muda menjadi kata kunci dalam program pengalihfungsian Kalijodo ini. Hal ini diucapkan oleh Wakil Gubernur non-aktif DKI jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Djarot berkata bahwa Kalijodo haruslah menjadi ajang kegiatan pemuda dari segala hal. Fasilitas olahraga dan ruang terbuka diharapkan dapat mendorong pemuda Jakarta untuk lebih banyak berkreasi dan berkarya. Banyak hal lain yang dapat dilakukan Pemuda Jakarta secara positif di Kalijodo, termasuk mencari ‘Jodoh’.
"Orang bisa pacaran di situ boleh, tetapi dengan pacarannya yang sehat. Orang boleh berolahraga di sono ya, kemudian orang bisa duduk-duduk bercengkerama main di sana," kata Djarot.
Mendirikan fasilitas mumpuni dengan segala fasilitasnya sekaligus mengembalikan makna ‘jodoh’ yang sebenarnya pada Kalijodo membuktikan Pemprov DKI memikirkan tiap-tiap programnya secara Detail. Djarot pun menjamin Kalijodo sudah aman dari segala tindakan kriminalitas dan prostitusi.
"Karena Kalijodo itu salah satu tempat prostitusi dan kriminalitas, kemudian kita bongkar dan kita jadikan taman yang bisa dinikmati oleh seluruh warga sekitar," tegas Djarot.
Komitmen Djarot dalam mengawal pembangunan dan perampungan Kalijodo bisa kita jadikan pegangan dan jaminan bahwa Pemprov DKI telah membawa Jakarta beserta Penduduknya menuju taraf hidup yang lebih baik dari sebelumnya, dan semoga akan ditingkatkan pada masa-masa mendatang. Sumber www.jakartaasoy.com
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak fakta menarik di Pulau Bidadari, salah satunya pohon jodoh.
Baca SelengkapnyaJakarta sudah beberapa kali mengalami perubahan nama.
Baca SelengkapnyaUrbanisasi besar-besaran di Jakarta dimulai pada tahun 1949, ketika Ibukota dipindahkan kembali ke Jakarta. Sebelumnya ibu kota berada di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaAda hal yang perlu dilakukan di goa tersebut agar bertemu jodoh, salah satunya menduduki sebuah batu yang dikenal dengan sebutan batu pelaminan.
Baca SelengkapnyaKata-kata istilah Jawa kuno dapat berisi banyak makna dan pesan positif.
Baca SelengkapnyaPramono menyampaikan hal itu di hadapan ratusan relawan saat deklarasi Rumah Bersama Pramono-Rano.
Baca Selengkapnya