'Carilah pemimpin yang berakhlak, apalagi Jakarta itu religius'
Merdeka.com - Ketua Umum Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) KH Fakhrurozy Ishak menyatakan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta harus memiliki kualitas dan bukan hanya sekedar popularitas saja. Dia meminta warga Jakarta tidak salah dalam memilih pemimpin.
"Jangan silau lagi akan popularitas saja. Tapi kita harus benar-benar kritis dalam memilih calon gubernur DKI nanti," kata Fakhrurozy Ishak dalam sebuah diskusi di UNJ, Kamis (14/4).
Maka dari itu, dia mengajak warga DKI Jakarta dalam menjelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta harus menggunakan akal sehat.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Kenapa KPU DKI Jakarta imbau warga urus pindah memilih? Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengimbau masyarakat yang belum pindah memilih untuk segera mengurus berkas sebelum batas waktu yang telah ditetapkan yakni 15 Januari 2024.
-
Bagaimana cara memilih calon kepala daerah di Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik. Kemudian, rakyat dapat memilih calon kepala daerah sesuai dengan preferensi mereka.
"Pemilihan Kepala Daerah DKI nanti warga Jakarta khususnya mahasiswa harus menggunakan akal sehat," ucap dia.
Menurut dia, seorang pemimpin Ibukota harus memiliki perilaku yang baik dan berpikir kritis.
"Pemimpin itu harus berakhlak baik dan kritis. Pemimpin juga wajib menyayangi rakyatnya. Sopan dan santun perlu juga digunakan saat memimpin. Anda ingin pilih pemimpin, carilah pemimpin yang berakhlak. Apalagi Jakarta itu religius," ucap dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada kesempatan tersebut, pensiunan jenderal bintang tiga Polri itu menyinggung soal pepatah khas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaUskup Keuskupan Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo menyebut untuk memilih calon pemimpin berdasarkan hati nurani
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaSurat itu berisi sejumlah kriteria yang diharapkan dapat menjadi tuntunan bagi jemaat dalam memilih calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDharma menyebut setiap masyarakat yang hadir dalam Kampanye Akbar nanti merupakan tamu besar baginya.
Baca SelengkapnyaPesan tersebut diungkapkan Uskup Ignatius tepat di Hari Natal 2023
Baca SelengkapnyaPSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDia ingin, pesta demokrasi di Jakarta diwarnai kegembiraan dan gagasan solutif untuk warganya.
Baca SelengkapnyaHeru Budi juga mengajak warga menjaga situasi kondusif saat Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, Gubernur Jakarta harus dapat membuktikkan asal usul harta yang dimilikinya
Baca Selengkapnya