Catat, 6 janji manis Anies-Sandi saat kampanye, mampukah diwujudkan?
Merdeka.com - Mulai hari ini, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno resmi berkantor di Balai Kota. Setelah dilantik pada Senin (16/10) sore oleh Presiden Joko Widodo, Anies-Sandi akan mulai berkantor di Balai Kota dan bekerja melayani masyarakat Jakarta selama lima tahun mendatang.
Saat masa kampanye akhir tahun 2016 hingga awal 2017 lalu, berbagai janji diutarakan untuk menarik simpati rakyat Jakarta. Berikut janji-janji kampanye yang dinanti rakyat Jakarta untuk direalisasikan:
-
Apa yang dibahas Anies dan Sandiaga? Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno mengakui pernah membahas rencana mendirikan partai politik (parpol) bersama Anies Baswedan.
-
Apa yang disepakati PDIP dan Anies? Meski akhirnya PDIP tidak mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, menurut Basarah, Anies mengakui gagasan dan rencana baik untuk menjadi jembatan silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois akan terus dijalankan karena hal itu menjadi kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia.
-
Kapan Anies menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Mengapa Demokrat tidak mau rujuk dengan Anies? Demokrat mengaku sudah dibohongi oleh Anies Baswedan. Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Dimana Anies menyampaikan visi kampanyenya? Hal tersebut disampaikan Anies saat berdialog di 'Desak Anies' yang digelar di Aming Coffee, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12/23).
-
Apa yang membuat elektabilitas Anies turun? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
Infografis janji Anies-Sandi ©2017 Merdeka.com
1. DP rumah nol persen
Anies Baswedan ingin semua warga Jakarta memiliki rumah sendiri. Ia tidak ingin warga hanya menyewa tempat tinggal sepanjang hidupnya. Karena itulah ia menggagas DP rumah nol persen.
"Kami ingin warga Jakarta punya rumah, masa sewa seumur hidup. Insya Allah itu program kita," kata Anies di hadapan warga Rusun Tambora, Jakarta Barat, Minggu (30/4).
Melalui program DP nol persen, warga bebas menentukan model rumah yang diinginkannya. Mulai dari rumah tapak, rumah susun atau apartemen, termasuk juga menentukan lokasi, luas wilayah dan sebagainya. Anies memastikan program ini akan mulai direalisasikan 2018 mendatang.
Pemprov DKI Jakarta hanya mengatur mekanisme pembiayaan kepemilikan. Sedang pembangunannya dikerjakan pihak swasta.
Atas program ini, Anies menyebut banyak pengembang tertarik untuk bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. Bahkan banyak di antaranya mengiklankan penjualan rumah tanpa DP di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Dengan begitu Anies yakin programnya menjadi dambaan warga Jakarta dan bukan hanya sekedar janji politik. "Hari ini iklannya sudah ada, jadi kita yakin bahwa mereka akan menjalankan DP Rp 0, bayangkan private saja bisa, gimana pemerintah," ujarnya pada Senin (12/6).
Anies menambahkan program ini secara singkat hanya tinggal dibuatkan peraturan daerahnya saja.
Walaupun Anies-Sandi mengklaim program ini membuat rakyat Jakarta senang, namun sejumlah pihak meragukan program tersebut dapat terwujud. Bank Indonesia telah memiliki aturan tersendiri soal kredit rumah. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, mengatakan DP rumah sudah diatur dalam peraturan Bank Indonesia soal Loan to Value (LTV). Aturan itu bahkan tertuang dalam Peraturan BI (PBI) Pasal 17 Nomor 18/16/PBI/2016 tentang Rasio Loan to Value untuk kredit properti.
Dalam aturan tersebut, beban biaya yang ditanggung oleh bank sebesar 85 persen dari total harga rumah dan 15 persen sisanya harus dibayar pemohon dalam bentuk uang muka atau DP. Untuk itu, DP rumah tetap harus pada peraturan yang berlaku.
"Saya tidak mau komentar. Regulasi (peraturannya) tetap berlaku. Kalau dijamin pemerintah bisa saja," ujar Tirta di Kantor BI, Jakarta, Kamis (20/4)
Sementara itu Presiden Direktur Bank BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan DP nol Rupiah pasti akan banyak risiko. Untuk itu, guna meminimalisir risiko yang ada perlu adanya jaminan dari Pemerintah Daerah. Pihaknya mendukung program itu asalkan BI dan OJK mendukung.
2. Membuka 200.000 lapangan kerja baru
Anies-Sandi juga berjanji akan membuka lapangan kerja baru bagi warga Jakarta. Jumlahnya pun tak tanggung-tanggung, 200.000 lapangan kerja. Dengan harapan tak ada lagi warga Jakarta yang pengangguran. Melalui program ini, Anies-Sandi menarik pemilih dari kalangan muda.
Sandiaga Uno mengatakan isu lapangan pekerjaan menjadi hal ditawarkan kepada audiensnya karena kalangan muda merupakan generasi penerus. Salah satunya Sandi menawarkan program One Kecamatan One Center Entrepreneurship (OK OCE).
Bagaimana cara pasangan ini mewujudkan janjinya? Sandi mencontohkan dengan menciptakan sektor perdagangan yang dekat kaitannya dengan konsumsi.
"Kita menciptakan sektornya ada, perdagangan, sektor yang berkaitan barang-barang konsumsi, sektor yang kita lihat minim pengusahanya," jelasnya pada Rabu (21/12/2017) di Cilandak Jakarta Pusat.
Sandi yakin minat pemuda terhadap dunia bisnis sangat banyak. Hanya saja, selama ini tidak ada yang mendampingi mereka dalam menjalani bisnisnya.
"Lahan sudah tidak ada zonasinya, sudah kita bisa lihat terganjal perizinan, modal. Ini akan diselesaikan dengan program OK OCE," jelasnya.
Pendidikan juga akan menjadi fokus sehingga para pemuda siap memasuki dunia kerja. Pembukaan 200.000 lapangan kerja baru ini masuk dalam program kerja 100 hari.
3. Penutupan Alexis
Hotel Alexis yang berlokasi di kawasan Ancol, Jakarta Utara diduga sebagai tempat praktik prostitusi. Kebaradaan hotel ini sempat memunculkan perdebatan saat masa kampanye Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Sandiaga Uno dengan lantang mengatakan akan menutup hotel itu jika terpilih dalam Pilkada. "Itu pasti akan harus dilakukan, kita enggak bisa melakukan apa-apa sekarang kita belum punya perangkat," kata Sandiaga, di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (20/4).
Saat berlangsung debat pasangan calon gubernur-wakil gubernur, Anies Baswedan juga menyatakan akan menutup hotel tersebut. "Kita akan tegas terhadap Alexis!" tegas Anies kala itu. Rencana penutupan itu disebut sebagai salah satu upaya menegakkan Perda.
4. Tak ada penggusuran
Saat masa kampanye, Anies Baswedan berjanji tak akan melakukan penggusuran rumah-rumah penduduk khususnya di kawasan kumuh. Saat blusukan ke Kampung Magesen, Manggarai, Jakarta Selatan pada Minggu (9/10/2016), Anies berjanji akan menghadirkan keadilan di Jakarta, termasuk dalam penataan kota dan penertiban bangunan liar.
"Saya dengan bang Sandiaga dicalonkan jadi gubernur kami ingin bukan cuma kotanya yang maju tapi rakyatnya bahagia. Mari kita kerjanya maju kotanya bahagia warganya," kata dia.
Anies-Sandi berjanji tak akan ada lagi penggusuran seperti yang dilakukan Ahok dan Djarot di Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa, Kampung Akuarium dan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara.
"Ya kan gubernurnya sudah ganti lagi bukan si Ahok lagi, tapi Anies-Sandi. Janji si Pak Anies dan Sandi tidak bakalan ada lagi penggusuran. Ya dibuktikan saja buat lindungi kami. Walau sekarang Gubernur DKI masih Ahok, ya Anies sama Sandi pasang badan dong di sini kalau memang benar Ahok bakal meratakan kembali hunian kami," ujar salah seorang warga, Edy di lokasi, Rabu (3/5) lalu.
Warga Bukit Duri juga berharap Anies-Sandi merealisasikan janjinya itu. Bukit Duri salah satu lokasi kampanye pasangan Anies-Sandi. Warga di Bukit Duri protes keras atas langkah Ahok menggusur mereka karena proyek normalisasi yang dilakukan Pemprov DKI. Hal itu kemudian memberikan perhatian tersendiri buat Anies-Sandi.
"Kita sih bakalan pantau terus ya kerjanya Anies kaya apa. Kalau dia enggak bisa nepatin janjinya, ya udah berarti sama saja kaya pejabat yang lainnya, selalu ingkar janji, makanya kerja yang benar deh Pak Anies" kata Kesi (32) Warga Bukit Duri RT 004/012, Jakata Selatan beberapa waktu lalu.
5. Bangun stadion megah untuk Persija
Pembangunan stadion sepakbola semegah stadion Old Trafford di Inggris menjadi salah satu janji kampanye Anies-Sandi. Stadion ini nantinya akan digunakan untuk Persija. Janji ini diutarakan untuk menarik pemilih dari kalangan penggemar sepakbola khususnya Persija atau para Jakmania.
Pasangan yang diusung Gerindra dan PKS ini bahkan sudah punya konsep matang untuk pembangunan stadion. Sandi juga berjanji pembangunan stadion akan terealisasi hanya dalam tempo 1,5 tahun saja. Sandiaga sudah punya hitung-hitungan sendiri dalam proyek ini. Proyek ini ditaksir mencapai USD 120 juta atau setara dengan Rp 1,6 T. Dia mengklaim, sudah banyak investor yang berminat.
"Investor sudah ngantre, yang menyatakan minat sudah ada dua. Mungkin sudah 100 persen (investasi perusahaan swasta dari total anggaran)," ujar Sandi pada Kamis (5/1).
Lokasi pembangunan stadion di atas lahan bekas taman BMW di Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sandi juga menambahkan, saat ini timnya tengah membuat maket atau miniatur stadion yang diperuntukkan untuk klub sepak bola Persija Jakarta dan fansnya The Jakmania.
6. Melanjutkan KJP
Anies-Sandi berjanji melanjutkan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang membantu pendidikan warga miskin. Hal itu disampaikan Anies di hadapan warga Kampung Magesen, Manggarai, Jakarta Selatan pada Minggu (9/10/2016).
"Bapak ibu pengen apa? KJP tidak akan dihapus akan diteruskan. Tidak benar ganti gubernur KJP dihentikan Insya Allah ditambahkan," cetusnya.
Menurutnya, program KJP sudah cukup baik sehingga akan dipertahankan bahkan dinaikkan anggarannya. KJP pun disebut akan diberi nama baru yaitu KJP Plus. KJP Plus nantinya bisa digunakan untuk semua anak usia sekolah hingga usia 21 tahun. Ini juga termasuk mereka putus sekolah. KJP plus digunakan anak putus sekolah nantinya digunakan untuk biaya sekolah paket di Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kalau janji politik itu tidak bersenyawa, maka akan tidak nyambung.
Baca SelengkapnyaAnies mengaku merealisasikan puluhan janji politiknya
Baca SelengkapnyaSetelah purnatugas, ternyata Anies masih meninggalkan sederet janji-janji yang masih menjadi persoalan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies langsung merespons desakan itu dengan jawaban singkat, tetapi tegas.
Baca SelengkapnyaAnies mencontohkan saat kampanye di Pilgub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPPP menilai kans memasangkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk Pilkada Jakarta bukan tidak mungkin terulang lagi.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyindir mantan Gubernur Jakarta yang hanya mengumbar janji membuat perumahan layak bagi warga.
Baca SelengkapnyaTarget itu ternyata direvisi Anies melalui Pergub Nomor 25 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026.
Baca SelengkapnyaAnies menilai, ada sesuatu yang hilang dari Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies menjamin sudah punya satu visi dan misi dengan Cak Imin.
Baca SelengkapnyaJika jadi presiden 2024, Anies bakal menunaikan kontrak politik yang ditandatangani tersebut.
Baca SelengkapnyaSelama kampanye, para Capres-Cawapres banyak mengumbar janji agar masyarakat terpikat dan memberikan hak suara
Baca Selengkapnya