Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cegah calo lahan makam, Ahok terapkan sistem non cash

Cegah calo lahan makam, Ahok terapkan sistem non cash TPU Tanah Kusir. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan sistem pembayaran elektronik untuk pembelian lahan pemakaman. Ini untuk menghalangi adanya oknum-oknum calo pemakaman yang diduga berada di Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan dirinya mendapatkan cerita dari kawannya soal calo pemakaman. Dari situ dia mengetahui, ternyata ada uang pelicin untuk mendapatkan lokasi pemakaman yang bagus.

"Kemarin baru teman saya bapaknya meninggal. Dia senyum-senyum sama saya, dia bilang, itu staf saya dapat kuburan di depan tuh pasti nyogok, kalau enggak nyogok enggak mungkin dapat di depan," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/1).

Dia mengungkapkan, kawannya tersebut datang ke rumah duka dan ingin mendapatkan lokasi pemakaman ayahnya. Di sana terjadi transaksi antara oknum yang berperan sebagai calo dengan warga yang ingin membeli tanah untuk pemakaman.

"Dapat di depan tuh yang bagus. Elu diam-diam ya ini pasti staf gue nyogok orang lu. Kalau enggak nyogok, enggak dapat kuburan di depan," cerita Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, pihaknya akan melakukan antisipasi dengan melakukan transaksi non cash. Sebab dengan cara ini dapat mengetahui siapa-siapa saja yang menjadi oknum jual beli pemakaman di DKI Jakarta.

"Makanya mesti ditegasin, pelan-pelan diurut lebih baik semua dibuat non cash. Kalau udah non cash, baru bisa ditelusurin. Kami udah tindak tegas terus mafia itu. Minta transfer langsung uangnya, jalan aja," tutupnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang
Ahok Sebut Penertiban Juru Parkir Liar Terkendala di Pemda, Diduga Ada Pembagian Uang

Menurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.

Baca Selengkapnya
PPATK Ungkap Ada Praktik Jual Beli Rekening untuk Judi Online
PPATK Ungkap Ada Praktik Jual Beli Rekening untuk Judi Online

Dia menyebut pihaknya menemukan ratusan ribu rekening tersebut berasal dari beberapa hal.

Baca Selengkapnya
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta
Ahok Blak-Blakan Ada Orang Pemda di Balik Parkir Liar, Ini Respons Kadishub Jakarta

Syafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya
Menteri AHY Kantongi Puluhan Nama Oknum Mafia Tanah, Bakal Diciduk Secara Mendadak
Menteri AHY Kantongi Puluhan Nama Oknum Mafia Tanah, Bakal Diciduk Secara Mendadak

AHY menjelaskan, dalam menangkap mafia tanah perlu langkah mendadak atau surprise. AHY juga menegaskan upaya tersebut semata untuk melindungi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Menteri AHY: Banyak Masalah di Indonesia Libatkan Mafia Tanah
Menteri AHY: Banyak Masalah di Indonesia Libatkan Mafia Tanah

Sehingga, hak tanah mereka tak dirampas mafia tanah.

Baca Selengkapnya
Canda Nusron Wahid Goda Politisi PDIP Jadi CEO Bimantara
Canda Nusron Wahid Goda Politisi PDIP Jadi CEO Bimantara

Nusron berkelakar, Aria Bima merupakan CEO bisnis makelar dan perantara (bimantara) yang terlibat mafia tanah.

Baca Selengkapnya
Geger Penemuan 41 Makam Keramat Palsu di Sukabumi untuk Praktik Dukun, Ini Faktanya
Geger Penemuan 41 Makam Keramat Palsu di Sukabumi untuk Praktik Dukun, Ini Faktanya

Bahkan, ada juga makam yang dibuat seolah sangat tua dan kramat, dengan menambahkan bangunan serta kain kafan di batu nisan.

Baca Selengkapnya