Cegah narkoba, Ahok minta pengelola diskotek tiru pengamanan bandara
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali menegaskan, pembatasan jam operasional diskotek bukan merupakan persoalan substantif terkait maraknya peredaran narkoba di diskotek.
Dalam pandangan Ahok, persoalannya adalah mengubah sanksi peredaran narkoba di diskotek. Dia juga menyampaikan akan mengubah kalimat dalam Peraturan Daerah (Perda) soal larangan peredaran narkoba.
"Persoalannya itu mengubah kalimat yang mengatakan kalau ditemukan peredaran narkoba oleh pemilik, akan ditutup. Saya tidak mau kalimat itu, saya ingin kalau ditemukan ada yang mengkonsumsi narkoba di tempat itu dua kali maka ditutup, jadi bukan soal jam-nya," tegas Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (5/10).
-
Kenapa razia dilakukan di tempat hiburan malam? 'Hasil evaluasi sebelumnya banyak peredaran ekstasi yang masuk ke tempat hiburan malam, makanya kita membuat KRYD dengan melibatkan bea cukai. Hasilnya ya ini, karena kita mengantisipasi tahun baru. Untuk tempat tempat hiburan malam tidak semua dirazia, tapi yang sudah DPO yang sudah ada laporan dari masyarakat,' jelas Mukti.
-
Bagaimana cara razia dilakukan? Adapun temuan lainnya yakni pada 14 Desember Polisi berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika dengan modus operandi disembunyikan dalam jaket. Barang bukti yang diamankan adalah 2.060 gram sabu dengan 4 orang tersangka,' lanjut Mukti.
-
Dimana pengecekan dilakukan? Pengecekan tersebut dilakukan di SPBU simpang PT Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida dan agen elpiji, PT Tendano.
-
Bagaimana cara mengidentifikasi pengguna narkoba? Belajar mengenali ciri-ciri fisik atau perilaku penggunaan narkoba dapat membantu mencegah masalah ini berkembang lebih jauh.
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
"Lagi bahas Perda itu, makanya saya minta masukan kalimat itu. Jangan ribut soal jam, yang substansi itu soal kalimat itu," sambungnya.
Ahok menambahkan, pihak diskotek harus mencontoh sistem pengamanan bandara. Semua pengunjung wajib diperiksa terlebih dulu sebagai antisipasi peredaran narkoba di tempat tersebut.
"Perdanya kalimatnya mesti jelas, sehingga semua orang akan seperti di bandara, periksa dulu dong, geledah dulu, kamu pasti akan menggeledah. Kalau cuma peredaran, dia bisa ngeles, satpam saya oknum yang menjual bukan kami, kan konyol," tambah mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok memilih mengambil contoh bandara bukan tanpa maksud. Menurutnya, bandara memiliki sistem pengamanan ketat dan tidak mau ambil risiko.
"Sama kayak bandara, tidak mau ambil risiko. Bawa dulu baru dianggap teroris? Membajak pesawat, cegat dulu depan pintu kalau ketahuan ditahan, bukan disuruh masuk dulu," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.
Baca Selengkapnya"Untuk pemeriksaan dari urine pengemudi khususnya untuk mengetes, apakah ada terdapat pengemudi yang memakai obat-obatan terlarang," kata Yulza
Baca SelengkapnyaPeredaran pil ekstasi diperkirakan akan meningkat jelang malam pergantian tahun.
Baca SelengkapnyaRata-rata pengunjung kelab malam berstatus mahasiswa.
Baca SelengkapnyaDirut mengklaim hingga saat ini belum ada petugas atau pegawai PT KCI yang kedapatan menggunakan atau mengonsumsi narkoba.
Baca SelengkapnyaBerikut momen perwira polisi temukan benda tak terduga di diskotek saat razia.
Baca SelengkapnyaKAI mengingatkan penumpang terkait larangan barang bawaan menyusul penangkapan terduga teroris di Stasiun Solo Balapan
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan pelayanan angkutan penumpang Lebaran di Bandara ]asional Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaPuluhan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi berhasil diamankan petugas gabungan
Baca Selengkapnya"7 laki-laki positif dan 3 wanita positif methamphetamine dan amphetamine, total 10 orang yang positif," kata Humas BNN Surabaya.
Baca Selengkapnya