Cegah rabies dan tekan populasi, kucing liar dikebiri
Merdeka.com - Untuk menekan populasi hewan liar khususnya kucing yang berkeliaran di pemukiman warga, Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat berencana melakukan sterilisasi dengan cara menangkap dan mengebiri hewan liar tersebut.
"Kucing yang diambil jantan dan betina. kucing betina nantinya akan diambil sel telurnya (ovasektomi) atau disterilisasi. Sedangkan, kucing jantan dikebiri testikelnya," kata Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat Eviaty, Senin (10/12).
Eviaty menambahkan, selain menekan angka populasi, penangkapan itu bermaksud untuk mencegah penyakit rabies akibat gigitan hewan liar.
-
Dimana kucing liar itu ditemukan? Pada Sabtu (29/7), warga Sampangan, Kota Semarang dihebohkan dengan kemunculan seekor kucing liar yang mengeluarkan air liur.
-
Apa yang sering dialami kucing liar di Semarang? Agustin mengatakan, selama ini Rumah Kucing Semarang melakukan pemberian makanan terhadap kucing liar di berbagai lokasi di Kota Semarang. Setiap harinya, tidak kurang dari 200 kilogram kepala ayam dibagikan pada kucing-kucing liar di Kota Semarang. Karena ia melakukan kegiatan itu secara rutin, Agustin memahami kondisi yang sebenarnya terjadi. Saat pemberian pakan, tak jarang ia menemukan kucing yang terluka, seperti luka tembak, lebam, bengkak, dan sebagainya, sehingga ia harus membawanya ke shelter untuk diobati.
-
Kenapa warga Semarang panik soal kucing liar? Sementara itu kejadian yang muncul dalam beberapa hari terakhir sebenarnya dipicu ketakutan masyarakat karena banyaknya hewan liar.
-
Bagaimana hewan liar bisa menyebabkan penyakit? Sejumlah penyakit bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Beberapa penyakit menular ini termasuk: Flu burung, Salmonella, Tuberkulosis, Campak, Virus herpes B.
-
Kenapa gigitan kucing liar bisa berisiko? Perlu diketahui, bahwa kucing liar tidak seperti kucing rumahan yang terjamin kebersihannya. Kucing liar yang hidup di jalanan rentan terkena berbagai bakteri, jamur, hingga virus yang berbahaya bagi kesehatan.
-
Apa ciri khas kucing rabies? Ciri-ciri kucing rabies pertama adalah perubahan perilaku. Salah satu tanda awal rabies pada kucing adalah perubahan perilaku yang mencolok.
Dia menjelaskan, setelah ditangkap, kucing liar akan menjalani operasi pengebirian dan ovasektomi selama 15 hingga 20 menit. "Ada 100 kucing yang kita kebiri dan ovasektomi," ujarnya.
Sterilisai hewan liar tersebut, jelas Eviaty, akan bekerja sama dengan Persatuan Dokter Hewan.
"Nanti akan ada 15 dokter dan 5 paramedis dalam upaya sterilisasi yang menyuntikan vaksin anti rabies kepada kucing liar tersebut." Imbuhnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu, bagi warga yang memiliki kucing peliharaan kesayangannya juga dapat disterilisasi di tempat ini.
Baca SelengkapnyaWarga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
Baca Selengkapnya7 kucing liar di Indonesia yang langka dan terancam punah
Baca SelengkapnyaPemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).
Baca SelengkapnyaDinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi mulai memvaksin hewan-hewan pembawa virus rabies di wilayah pinggiran
Baca SelengkapnyaDi tengah kekhawatiran tentang perlakuan manusia terhadap hewan, penting untuk mencari solusi yang tidak hanya efektif tetapi juga aman dan etis.
Baca SelengkapnyaKegiatan sterilisasi gratis ini diadakan untuk mengendalikan angka populasi kucing di wilayah Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaBanyak kucing liar yang hilang dan tersisa hanya satu ekor dalam keadaan mengenaskan.
Baca SelengkapnyaIa berbuat keji menyiksa kucing sampai akhirnya mati
Baca SelengkapnyaGigitan kucing liar harus diwaspadai kerena bisa menyebabkan infeksi.
Baca SelengkapnyaAksi Vendor Relokasi Kucing dengan Cara Dibungkus Plastik Disorot, Ini Penjelasan Pengelola GBK
Baca SelengkapnyaKawanan makhluk kecil muncul ke permukiman warga Depok.
Baca Selengkapnya