Cegah Tawuran, SMK di Jakarta Minta Siswanya Langsung Pulang & Tak Nongkrong Usai PTM
Merdeka.com - SMK PGRI 23 Jakarta Selatan menyiagakan satuan tugas (satgas) setiap usai pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk siswa saat pulang sekolah. Langkah tersebut guna mencegah kemungkinan terjadinya tawuran antarpelajar di jalanan.
Kepala SMK PGRI 23 Jakarta, Mansur M, mengatakan satgas sekolah tersebut juga disiagakan di tempat-tempat rawan tawuran guna membubarkan siswa jika mereka berkerumun di lokasi tersebut.
Menurut Mansur, satgas sekolah selalu bersiaga mengontrol siswa agar tidak terjadi kemungkinan tawuran sejak mereka tiba hingga pulang.
-
Bagaimana cara Polres Jakpus mencegah tawuran pelajar? 'Patroli Polres maupun Polsek jajaran akan dikerahkan untuk mengantisipasi adanya konvoi remaja yang menggunakan sepeda motor yang dapat mengakibatkan kemacetan dan ketakutan warga yang sedang melintas di jalan raya. Dengan adanya Patroli secara rutin masyarakat merasa aman dan nyaman diperjalanan maupun di rumah,' papar dia.
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Kenapa siswa SMK perlu PKL? Bukan tanpa alasan, PKL adalah kegiatan implementasi yang diberikan kepada siswa SMK agar bisa mendapatkan berbagai manfaat.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
Mansur menuturkan, di antara para siswa dari sekolah berbeda, mudah terjadi tawuran, karena itu sekolah harus berperan aktif untuk mengontrol yang berangkat ke sekolah dan pulang dari sekolah.
"Kami di sekolah selalu mengingatkan siswa, setelah selesai PTM langsung pulang ke rumah. Karena, kalau nongkrong dengan teman-temannya bisa memicu tawuran," katanya. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (6/10).
Sementara itu, Kapolsek Jagakarsa Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Endang Sukmawijaya, menuturkan pihaknya mendatangi SMK PGRI 23 untuk memberikan penyuluhan guna mencegah peristiwa tawuran antarsiswa di wilayah hukumnya.
Menurut Endang, penyuluhan kepada siswa adalah bentuk tindak lanjut dari sejumlah siswa yang ditemukan hendak tawuran di Jalan Raya Lenteng Agung pada Senin, (4/10).
Endang juga menuturkan, Polsek Jagakarsa masih menyelidiki lebih lanjut siswa yang terlibat dalam tawuran antarsiswa itu.
Pada penyuluhan kepada siswa SMA PGRI 23, kata dia, disampaikan juga bebarapa pasal mengenai tawuran, baik membawa senjata tajam atau benda tumpul yang dapat membahayakan orang lain, serta mengenai penganiayaan.
"Kami sampaikan juga undang-undang yang berkaitan dengan ancaman membawa senjata tajam, yakni UU Darurat Nomor 12 tahun 1951, biar mereka tahu ada ancaman pidana kalau berbuat tawuran,” tuturnya.
Sebelumnya diduga terjadi tawuran antarpelajar di Jalan Raya Lenteng Agung dekat Gang Harapan, pada Senin, (4/10) sore. Ini terlihat dari rekaman video yang beredar di media sosial Instagram pada akun @merekamjakarta.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satpol PP DKI Jakarta menggaet pelajar untuk mencegah terjadinya tawuran dan tindakan melanggar aturan lainnya di DKI.
Baca SelengkapnyaCegah Tawuran Pelajar, Polda Metro Bakal Bikin Grup WhatsApp Bersama Para Guru
Baca SelengkapnyaDisdik Jakarta mengimbau para pelajar tak perlu bagi-bagi takjil dengan konvoi motor
Baca SelengkapnyaSatu petugas PPSU jadi korban tabrak lari para pelajar yang tengah berseteru.
Baca SelengkapnyaKegiatan patroli menyasar lokasi yang dianggap rawan tawuran dan kejahatan jalanan.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat yang bisa berdampak negatif, selama Ramadhan 1445.
Baca SelengkapnyaNantinya, venue KTT ASEAN difokuskan di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto berjanji menindak tegas para pelajar yang terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaHeru mengancam bakal menindak tegas pelajar terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan pelajar diimbau memperhatikan aturan jam malam ini.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua ini memastikan pelaku tawuran bakalan salat ied di dalam sel
Baca Selengkapnya