Cerita Ahok murka dua kali coret usulan DPRD DKI
Merdeka.com - Seteru panjang DPRD DKI dan eksekutif dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta baru empat tahun terakhir terdengar. Tepatnya saat pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama memenangkan Pilgub DKI 2012.
Saat Jokowi, sapaan Joko Widodo menjadi gubernur, sejumlah aturan main baru ditetapkan. Salah satunya memperketat pengajuan proyek di DPRD DKI yang dianggap sering mengatasnamakan konstituen.
Jokowi kala itu mau menertibkan jalannya penggunaan anggaran agar tak sia-sia. Saat ini, DPRD DKI mulai tak sepaham.
-
Siapa yang kalah saat Anies melawan Ahok? Pertama, saat Pilkada DKI Jakarta 2017 ketika Anies Baswedan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang diadukan ke DKPP? Dalam sidang pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara nomor 19-PKE-DKPP/I/2024, Nus Wakerkwa mengadukan Ketua KPU Hasyim Asy’ari berserta anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Parsadaan Harahap.
-
Apa yang DPR minta KPK usut? 'Komisi III mendukung penuh KPK untuk segera membongkar indikasi ini. Karena kalau sampai benar, berarti selama ini ada pihak yang secara sengaja merintangi dan menghambat agenda pemberantasan korupsi.'
Setelah kepemimpinan Jokowi dilanjutkan dengan Ahok, sapaan Basuki, pengetatan anggaran terus dilanjutkan. Bahkan lebih ketat dari sebelumnya.
Dia menerapkan e-budgeting dan e-katolog yang bisa terpantau ke mana saja uang digunakan, dan masuk akalkah nilai yang keluar dengan proyek berjalan.
Ahok juga tak segan mengancam anak buahnya yang main mata dengan DPRD terkait pembahasan anggaran akan dipecat. Selain itu, anggaran tak masuk akal diajukan pihak legislatif juga tak jarang ditolak.
Kasus penolakan anggaran DPRD yang pernah ditolak Ahok pertama kali saat pengadaan Uninteruptible Power Supply (UPS) untuk sekolah-sekolah yang harganya sampai miliaran per unit. DPRD berdalih itu ajukan atas kebutuhan sekolah untuk memaksimalkan kegiatan belajar mengajar. Ada lagi anggaran sosialiasi Surat Keputusan Gubernur Nomor 168 tentang RT dan RW.
Dalam anggaran yang diajukan oleh DPRD DKI, dana untuk melakukan sosialisasi itu sebesar Rp 100 juta. Merasa dikadali, Ahok langsung mencoret-coret usulan anggaran itu dengan tulisan 'pemahaman nenek lu'.
"Ada ratusan atau ribuan (mata anggaran), (dengan nilai) Rp 100 juta, Rp 200 juta kan kurang ajar. Saya tulis 'pemahaman nenek lu'. Coret!, bener tanya saja Bappeda, saya tulis 'pemahanan nenek lu', saya kasih lingkaran. Balikin. Ini gara-gara bacaan 'nenek lu', tersinggung kali," jelas Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (16/1) lalu.
Tidak hanya itu, ada beberapa anggaran aneh, seperti les bahasa mandarin dan paket mandarin. Setiap paketnya memiliki nilai puluhan juta. Ada pula anggaran untuk visi dan misi anggota DPRD DKI Jakarta. Lebih kurang ditemukan miliaran penganggaran tak jelas yang diajukan DPRD DKI.
"Total di luar tanah Rp 8,8 triliun (yang dicoret) saya suruh pilih saja. Saya enggak tahu berapa jumlahnya. Ngajuin sesuatu yang menurut saya enggak penting. Jadi enggak bisa. Itu disebut visi misi DPRD. Isinya begituan, versi mereka. Makanya saya gak mau masukin," tegasnya saat itu. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Ahok, penertiban jukir liar di Jakarta sulit dilakukan karena adanya pihak lain yang terlibat.
Baca SelengkapnyaPKS menyebut keputusan DPR membatalkan revisi UU Pilkada sesuai dengan suara dan tuntutan rakyat.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaPada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca Selengkapnya