Cerita Ahok selalu dikawal keamanan bersenjata lengkap saat blusukan

Merdeka.com - Seremonial peresmian empat rusun yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, sempat terganggu demo. Sekumpulan warga mendemo kebijakan Ahok, sapaan basuki soal rumah susun.

Tapi Ahok menanggapi aksi itu dengan santai. "Saya ini enggak bisa ditakut-takuti, enggak usah menakut-nakuti saya pakai demo dihadang di depan," tegasnya saat memberikan sambutan dalam peresmian empat rusunawa di Rusunawa Tambora, Selasa (24/2).

Dia mengaku sudah memerintah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan meminta Kepolisian untuk berjaga. Tidak tanggung-tanggung, mantan Bupati Belitung Timur ini meminta mereka berjaga dengan senjata lengkap.

"Saya langsung bilang, pasukan semuanya turun lengkap dengan senjatanya, enggak usah gertak-gertak lagi. Kami tempur bersama saja lawan mereka," ungkapnya.

Mantan Politisi Gerindra dan Golkar ini juga siap melakukan duel satu lawan satu jika memang warga menginginkannya. Bahkan, dia mengaku siap untuk menghadapi dua sekaligus.

"Bapak ibu kalau satu lawan satu atau lawan dua, badan saya masih oke lah bisa berantem. Tapi kalau lawan 10, itu jagoan cuma ada di film kungfu saja," tutupnya.

Belasan pedagang kaki lima (PKL) yang digusur di Kali Angke, Jakarta Barat. Mereka berbaris di depan Rusunawa Tambora dengan membawa karton bertuliskan 'Ahok Datang Kaki Lima Hilang', 'Ahok Bikin Susah Pedagang', 'Ahok Tukang Gusur' dan 'Ahok Arogan'. Bahkan, rombongan ini menyanyikan lagu yang menyindir mantan Bupati Belitung Timur ini.

"Jakarta punya kita, bukan si Ahok. Bukan si Ahok. Jakarta punya kita bukan si Ahok," teriak mereka.

Diteriaki macam-macam oleh pendemo, Ahok cuek dan terus melihat-lihat hasil pembangunan Rusunawa Tambora bersama pejabat DKI lainnya. Warga yang mengetahui kedatangannya mengejar dan mereka ingin sekadar berjabat tangan atau berfoto.