Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita dari Gudang Tua Balai Kota Jakarta

Cerita dari Gudang Tua Balai Kota Jakarta Gudang Tua Balai Kota. ©2020 Merdeka.com/Fikri Faqih

Merdeka.com - Andri menyajikan kopi panas dalam gelas kaca saat Azan Magrib mulai berkumandang. Dia mulai memainkan game kartu dalam komputer yang berada di salah satu gudang Balai Kota DKI Jakarta. Dia menyampaikan tidak ada tujuan lain untuk mencari pekerjaan, selain menjadi Pegawai Harian Lepas (PHL) di Balai Kota DKI Jakarta.

Satu persatu kawannya mulai meninggalkannya. Mereka kebanyakan diputus kontrak oleh Biro Umum DKI Jakarta. Bapak dua anak ini mengaku, PHL sudah menjadi pilihan terakhir dari semua usahanya selama ini. Tak mau berpaling apalagi berpindah hati.

Dia lalu berlalu mengambil air wudhu untuk salat. Setelah menunaikan ibadah Salat Magrib, Andri lalu menyalakan komputer untuk bermain kartu. Dia sesekali nampak mengisap rokoknya.

"Sekarang mah tinggal berdua bang yang nginep di sini. Paling tambah yang piket malem buat jaga. Sebagian udah enggak diperpanjang," katanya kepada merdeka.com.

14 tahun lamanya Andri bekerja sebagai PHL. Sejak masih lajang hingga kini sudah berkeluarga. Dia menceritakan, sebelumnya pernah mengadu peruntungan sebagai buruh di sejumlah pabrik. Dia sempat menjadi pekerja pabrik di Cisalak selama hampir dua tahun. Setelah itu, bekerja di Kawasan Industri Jababeka. Bekerja di pabrik alat musik seperti gitar dan piano pun pernah dilakoni Andri.

Malam makin larut, hujan di luar gedung Balai Kota DKI Jakarta kian lebat. Plafon tak mampu menahan air yang lolos dari genteng. Tak bisa memperbaikinya, satu ceret menampung bocor tersebut.

Dalam suasana remang dan lembab, bapak dua orang anak itu menceritakan banyaknya hal yang berubah selama menjadi cleaning servise. Salah satunya terkait skema pengadaan PHL oleh Pemprov DKI Jakarta. Mulai dari skema lelang perusahaan penyedia jasa PHL hingga akhirnya pengelolaan diserahkan pada Biro Umum Pemprov DKI.

Dulu sejumlah PT mengikuti tender untuk melakukan pengadaan jasa cleaning servise. Sejauh ini sudah cukup banyak PT penyedia jasa cleaning service yang memakai jasanya. Kontrak dilakukan dalam jangka waktu satu tahun.

Namun pada masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama, pengadaan PHL tidak lagi dilakukan lewat proses tender. Pengadaan cleaning servise kini menjadi tanggung jawab Biro Umum Pemprov DKI Jakarta.

"Sekarang kan PT sudah tidak ada. Jadi kita lewat Biro Umum. Jadi Pemprov kasih ke biro umum. Misalnya PHL ada 180 orang, dari pemerintah anggarkan setahun sekian, dikasih ke Biro Umum. Biro Umum yang bagi," ungkapnya.

Kini Andri dan teman-teman tak perlu lagi berhubungan dengan perusahaan penyedia jasa melainkan dengan Biro Umum. Tiap tahun mereka mengajukan pembaharuan kontrak. Sejauh ini, proses pengajuan kontrak baru berjalan lancar.

Tapi, dia tidak memungkiri adanya pemutusan hubungan kontrak terhadap sejumlah PHL. Ini dikarenakan PHL itu melakukan sejumlah pelanggaran. "Biasanya jarang masuk, ada yang jarang masuk. Atau ada ngambil-ngambil apa gitu kan. Kalau sudah sekitar 60 tahun itu, sudah nggak boleh lagi. Kalau kita (kerja) baik, ya diperpanjang terus," terangnya.

Beda Pimpinan, Beda Pola

Handphone Andri berdering. Dari Cileungsi, istrinya menanyakan kondisi suaminya itu. Dia ingin tahu apakah suaminya telah makan dan siap beristirahat. Usai memberikan kabar baik, dia segera menyandarkan punggungnya ke kursi.

Dia mengungkapkan, pertama kali bekerja di Balai Kota adalah berkat ayahnya. Dulu selain menjadi cleaning service, pria berambut belah pinggir itu juga diperbantukan tim penyusunan naskah pidato gubernur.

Setelah menyelesaikan tugasnya, Andri selalu diminta membantu mengetik teks sambutan untuk Gubernur Fauzi Bowo. Dari pekerjaannya itu, dia selalu membawa uang tambahan setiap tiga bulan.

Tak hanya itu. Dulu dia dan teman-teman masih mendapat tambahan pendapatan lain dari bantuan yang mereka berikan, seperti mengantarkan surat. Walaupun kini pekerjaan itu telah tiada, namun penghasilannya naik. Pasalnya Pemprov DKI membayarnya sesuai UMP, atau senilai Rp4,2 juta.

Upah yang dia dapat sebagai PHL, diakui cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya sekolah anaknya yang saat ini sedang duduk di bangku sekolah dasar (SD).

"Jumlah tergantung bagian-bagian itu. Misalnya saya dulu cleaning service gajinya Rp800.000 yang honorer itu bisa Rp1 juta lah rata-rata," terangnya.

Untuk membantu menyokong keuangan keluarga, istrinya menjual gorengan di rumah. Pengelolaan keuangan yang baik menjadi kunci cukup atau tidaknya kebutuhan rumah tangga.

Demi menghemat uang, dia tak bisa pulang setiap hari. Dalam satu pekan, Andri hanya bisa pulang dua kali, yakni hari Rabu dan Jumat. Untuk satu kali perjalanan pulang, dia harus mengeluarkan Rp35.000.

"Nggak ada sumber pemasukan lain. Kita cukup-cukupkan lah. Memang kalau berdasarkan perhitungan pada umumnya kayak enggak cukup ya. Yang penting kita bisa atur," katanya sambil menatap layar komputer.

Tak bisa pulang ke rumah, dia akhirnya merebahkan tubuhnya di spring bed yang kumal dan penuh tungau. Hujan kian lebat, lelah seharian bekerja mengantarkannya molor. Menggunakan jaket sebagai bantal, Andri melewati malam tanpa gangguan.

Hingga akhirnya azan Subuh berkumandang. Hujan masih menaungi kawasan ibu kota. Dia bergegas untuk mempersiapkan diri untuk bertugas. Usai seragam, Andri lalu menyedu segelas kopi sebelum memoles marmer di Balairung Balai Kota DKI.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Hanya Abdee Slank, Ini Para Pejabat yang Pilih Mundur untuk Dukung Ganjar
Tak Hanya Abdee Slank, Ini Para Pejabat yang Pilih Mundur untuk Dukung Ganjar

Sejumlah pejabat rela mengundurkan diri demi berjuang bersama Ganjar-Mahfud memenangkan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
10 Anggota DPRD DKI Bakal Diganti, Ini Penyebabnya
10 Anggota DPRD DKI Bakal Diganti, Ini Penyebabnya

Ada yang mundur karena ingin melanjutkan study di luar negeri, namun mayoritas bukan itu.

Baca Selengkapnya
Bantah Dadakan, Istana: Pembicaraan Mundurnya Kepala dan Wakil OIKN Sudah Lama
Bantah Dadakan, Istana: Pembicaraan Mundurnya Kepala dan Wakil OIKN Sudah Lama

Pratikno mengaku tidak tahu alasan Kepala dan Wakil OIKN mundur.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Kepala OKIN Bambang Susantono Sudah Lama Singgung Ingin Mundur dari Jabatannya
Ternyata, Kepala OKIN Bambang Susantono Sudah Lama Singgung Ingin Mundur dari Jabatannya

Keputusan Bambang dan Dhony untuk mundur dari Badan Otorita IKN, diterima oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Jusuf Hamka Datangi Markas Golkar Serahkan Langsung Surat Pengunduran Diri Sebagai Kader dan Cawagub
FOTO: Momen Jusuf Hamka Datangi Markas Golkar Serahkan Langsung Surat Pengunduran Diri Sebagai Kader dan Cawagub

Babah Alun memperlihatkan surat pengunduran diri kepada wartawan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Istana Umumkan Kepala dan Wakil Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri
VIDEO: Istana Umumkan Kepala dan Wakil Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan Wakilnya Donny Rahajoe menyatakan mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya
Dalami Info 11 Bulan Gaji Kepala Otorita IKN Tidak Dibayar, DPR akan Panggil Bambang
Dalami Info 11 Bulan Gaji Kepala Otorita IKN Tidak Dibayar, DPR akan Panggil Bambang

Komisi II DPR RI akan memanggil Bambang dan Dhony untuk menjelaskan keputusan keduanya.

Baca Selengkapnya
Megawati Ungkap Alasan Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Megawati Ungkap Alasan Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

Ahok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
4 Anggota DPRD Kota Batu Tetap Dilantik walau Ikut Pilkada, Mundur Setelah Penetapan KPU
4 Anggota DPRD Kota Batu Tetap Dilantik walau Ikut Pilkada, Mundur Setelah Penetapan KPU

Keempat anggota Dewan itu tetap dilantik di Gedung DPRD Kota Batu pada Jumat (30/8).

Baca Selengkapnya
PDIP Tak Minta Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
PDIP Tak Minta Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

PDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

Baca Selengkapnya
Daftar 19 Anggota DPR Terpilih Mundur karena Maju Pilkada 2024
Daftar 19 Anggota DPR Terpilih Mundur karena Maju Pilkada 2024

Sebanyak 19 anggota DPR RI terpilih mundur karena maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Ikut Seleksi Capim KPK, Johan Budi Beberkan Komunikasi Internal PDIP
Ikut Seleksi Capim KPK, Johan Budi Beberkan Komunikasi Internal PDIP

Secara prosedur, Johan Budi memang harus mundur dari partai dan keanggotaan di DPR.

Baca Selengkapnya