Cerita dari para penghuni Kampung Pelangi
Merdeka.com - Warna warni kampung pelangi di Muara Kamal, Penjaringan, Jakarta Barat menarik perhatian komunitas grafiti dan mural. Mereka ingin berpartisipasi mempercantik kampung Muara Kamal. Namun, sayangnya antusiasme tersebut belum dapat terpenuhi karena stok cat belum tersedia.
"Banyak komunitas grafiti sama mural yang datang, tapi kita belum bisa izinkan karena catnya belum datang lagi,” ujar Lurah Kamal Muara Dwi Pandji saat ditemui, Senin (19/3).
Salah satu pelukis mural yang karyanya sudah terpampang di kampung pelangi adalah Khairul Abubakar. Dia menceritakan alasannya turun tangan mempercantik kampung pelangi.
-
Siapa yang terlibat dalam gotong royong? Konsep gotong royong mencerminkan semangat kebersamaan dan saling membantu antaranggota masyarakat dalam menyelesaikan berbagai tugas atau masalah bersama-sama.
-
Apa arti dari gotong royong? Gotong royong adalah konsep semangat kebersamaan dan kerja sama dalam masyarakat Indonesia.
-
Apa itu pelangi? Pelangi yang orang tahu hanya memiliki 7 warna yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Namun, pernahkah Anda bertanya kenapa pelangi tidak memiliki warna hitam, cokelat dan putih di dalamnya?
-
Mengapa warga membuat genteng? Sebenarnya warga di sana punya mata pencaharian sebagai petani. Namun saat Sahabat Al Arif mengunjungi desa itu tak ada warga yang bertani.
-
Bagaimana pelangi terbentuk? Cahaya yang berasal dari matahari tampak berwarna putih di mata manusia. Tetapi, cahaya putih yang terlihat sebenarnya terdiri dari berbagai campuran warna. Ketika cahaya tersebut melewati tetesan air hujan, warna-warna nya akan terpisah.
"Sudah ada dua lukisan, yang hiu yang di jalanan sama yang di masjid. Nanti bakal dilukis lagi tempat lainnya, konsepnya sendiri berkaitan sama bahari," ujar pria yang akrab disapa Yuy ini.
Dalam sehari Yuy dan rekannya dapat menghasilkan 1 gambar. Tingkat kesulitan dalam tiap gambar yang dilukisnya berbeda-beda.
Kampung pelangi lahir dari gotong royong warga. Bermodalkan cat sumbangan, warga bergotong royong mengecat jalanan, tanggul, hingga rumah mereka masing-masing dengan warna-warna cerah yang dapat menarik mata wisatawan.
"Catnya ini dapat dari dana pemerintah, lalu ada dari perusahaan di sekitar Muara Kamal, dan dari swadaya masyarakat sendiri," lanjut Dwi Pandji.
Salah satu warga, Mariyam mengaku mengecat sendiri warung miliknya. Dia rela merogoh dana dari kantong sendiri demi keindahan kampung pelangi.
"Ini saya cat sendiri, dari cat sisa yang bekas ngecat jalanan. Seneng ada program ini. Jadinya kan kampung kita bagus warna-warni," kata Mariyam.
Warga lain, Ilyas tak mau kalah. Dia mengecat rumahnya dengan pola polkadot. Dia senang dengan adanya kegiatan semacam ini. Selain dapat menuangkan kreativitasnya, dia juga senang karena rumahnya dijadikan objek berfoto para pengunjung.
"Senang ada kegiatan kayak gini, jadi ramai banyak pengunjung," katanya.
Ketua RW 04 Supardi berharap kegiatan seperti ini dapat bermanfaat bukan hanya untuk warganya tapi juga untuk pengunjung kampung Muara Kamal. Di samping itu, dia berharap program ini meningkatkan perekonomian warga.
"Ini kan baru banget programnya, tapi saya berharap ke depannya perekonomian masyarakat bisa meningkat dan terbantu," harapnya.
Reporter: Lady FariscoSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelompok emak-emak ini kemudian menyebarkan inspirasi, lantaran mampu bekerja setara dengan laki-laki.
Baca SelengkapnyaDeretan rumah panggung khas pedesaan Sunda yang tertata rapi dengan nuansa cat bermacam-macam warna membuat takjub orang yang melihatnya.
Baca SelengkapnyaKesan rapi dan bersih kemudian melekat dengan kampung ini.
Baca SelengkapnyaWarga RW 09 Penggilingan-Cakung berlomba-lomba membuat gapura dari barang bekas.
Baca SelengkapnyaSemarak warga Tasikmalaya sambut HUT RI ke-79 ini viral, begini potretnya.
Baca SelengkapnyaKampung batik merupakan sebuah nama untuk wilayah di Desa Nyalindung yang menjadikannya destinasi wisata.
Baca SelengkapnyaPlangisasi atau pemasangan plang biasanya menjadi salah satu program KKN mahasiswa di desa-desa.
Baca SelengkapnyaKarya mural dari para seniman lokal ini disajikan untuk memperindah dinding-dinding kosong di kawasan Cideng.
Baca SelengkapnyaMasing-masing warna rumah mencirikan penduduk di sana. Berikut fakta uniknya.
Baca SelengkapnyaWarga setempat selalu berkendara seolah-olah mereka sedang berada di jalan raya dengan taat berlalu lintas.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut dilakukan warga sekitar dalam menyambut hari kemerdekaan Tanah Air yang jatuh pada 17 Agustus mendatang.
Baca SelengkapnyaJalur tampak cukup sempit dan terbatas untuk dilalui kendaraan. Meski begitu, pemandangan di sekitar eksotis karena bentuk terowongan yang membobol gunung
Baca Selengkapnya