Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita di balik bebasnya 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf

Cerita di balik bebasnya 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf 10 WNI yang dibebaskan Abu Sayyaf. ©2016 mindanaoexaminer.com

Merdeka.com - Kemarin, menjadi hari yang melegakan bagi keluarga 10 WNI yang disandera oleh kelompok militan Abu Sayyaf. Sebab, anggota keluarga mereka akhirnya bebas dan telah dipulangkan ke tanah air. Cerita pembebasan 10 WNI ini menyimpan cerita menarik.

Mulai dari cerita 10 WNI yang diantar orang misterius ke rumah gubernur Sulu, proses pemulangan mereka, dan bentuk luapan kegembiraan keluarga-keluarga WNI di tanah air, hingga cerita tim pembebasan dan cara yang dilakukan untuk membebaskan 10 WNI yang sudah disandera lebih dari 1 bulan itu.

10 ABK Warga Negara Indonesia (WNI) telah dibebaskan kelompok Abu Sayyaf pada Minggu siang kemarin. Seorang yang tidak diketahui secara misterius meninggalkan mereka di depan rumah Gubernur Sulu, Abdusakur Tan. Polisi wilayah Provinsi Sulu, Wilfredo Cayat mengonfirmasi perihal pembebasan ini karena mendapat laporan dari Gubernur Sulu.

"Kita infokan ada seorang tidak diketahui menaruh 10 WNI di depan rumah dari Gubernur Sulu (Abdusakur) Toto Tan (II). Mereka langsung dibawa ke dalam rumah dan gubernur langsung menelepon saya," kata Cayat, seperti dikutip dari laman the Star, Minggu (5/1).

Selama berada di rumah dinas gubernur, sepuluh sandera tersebut nampak sehat. Mereka dilayani dengan baik oleh Pemerintah Sulu. Usai dijamu makan siang, 10 sandera diarahkan menuju Zamboanga, lalu dibawa ke Balikpapan untuk kemudian dipulangkan ke Indonesia. Mereka pun diterbangkan ke Indonesia dengan menggunakan pesawat jet berlogo Victory news pada pukul 21.30 WIB dan tiba sekitar pukul 23.28 di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Ternyata, informasi pembebasan 10 WNI ini telah sampai di tanah air. Keluarga masing-masing WNI pun meluapkan ekspresi kegembiraan yang berbeda-beda. Semisal, Keluarga Bayu Oktavianto, salah satu sandera kelompok Abu Sayyaf yang dibebaskan, menggelar acara doa bersama, zikir dan salat hajat, Minggu (1/4).

Acara tersebut dilakukan oleh keluarga dan ratusan warga di kediaman orangtua Bayu, Sutomo di Dukuh Miliran, Desa Mendak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sutomo, ayah kandung Bayu mengatakan, doa dan zikir tersebut sebagai wujud syukur kepada Allah SWT atas kemudahan yang telah diberikan.

Berbeda dengan keluarga Bayu, Nenek salah satu sandera, Surianto, terlihat datang ke Base Ops Lanud Halim Perdana Kusuma, untuk melihat kondisi dan menjemput cucunya itu. Sayangnya, usai tiba di lokasi, Maemunah justru tidak diperbolehkan masuk. Dia malah diarahkan petugas untuk datang ke RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, karena Surianto akan menjalani tes kesehatan di sana.

Yang lebih menarik adalah bagaimana 10 WNI ini bisa dibebaskan oleh militan Abu Sayyaf? Koordinator Fungsi Politik KBRI Manila Eddy Mulya mengatakan pembebasan ini sama sekali tidak menggunakan uang tebusan, melainkan melalui jalan negosiasi. Ada banyak pihak yang terlibat dalam proses negosiasi ini. Sebut saja, pihak diplomat dari KBRI, TNI, LSM, hingga otoritas Filipina.

"Iya ini full negosiasi. Di KBRI ada unsur diplomat sama unsur TNI, kita libatkan semua. Jadi ini kerja tim semuanya. Tapi, saya masuk di tengah-tengah (proses negosiasi), tidak dari awal," kata Eddy di Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (2/5).

Proses negosiasi ini berlangsung selama satu minggu. Ternyata, dalam membebaskan sandera, Eddy dibantu tim Baidowi dari yayasan Sukma. Eddy mengklaim pihaknya dan tim Baidowi telah lama mengenal kawasan itu dan kelompok Abu Sayyaf. Negosiasi pun dilakukan dengan pendekatan pendidikan yang jauh sebelumnya sudah ada kerja sama pendidikan antara Yayasan Sukma dan pemerintah otonomi Moro Selatan.

Selain itu, pihak Eddy dan tim Baidowi juga melakukan riset soal terorisme di Filipina sejak 2012 lalu. Tim ini berperan dalam memberikan bantuan pendidikan dan beasiswa di wilayah Filipina. Tim Baidowi pun mengirimkan proposal pembebasan sandera kepada KBRI Manila.

Bermodal pengetahuan soal perkembangan dan seluk beluk kelompok Abu Sayyaf ternyata membantu tim negosiator dalam upaya pembebasan. Bahkan, Eddy mengibaratkan kelompok militan ini hanya sekadar anak nakal dalam satu keluarga, sehingga tim negosiator hanya harus berkomunikasi dengan orang yang dituakan dalam keluarga itu.

"Intinya, ini kan ada anak nakal dalam satu keluarga. Kan ada anak nakal, nah bagaimana kita komunikasi dengan itu. Kemudian ada yang dituakan, dihormatin. Nah semuanya itu, saya hanya tindak lanjutin," terangnya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
WNI asal Langkat Korban Penculikan di Malaysia Akhirnya Pulang Kampung, Begini Kondisinya Sekarang
WNI asal Langkat Korban Penculikan di Malaysia Akhirnya Pulang Kampung, Begini Kondisinya Sekarang

Perempuan itu sempat menjadi korban penculikan selama 10 hari di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Ada WNI di Malaysia Disekap dan Dianiaya, Ini Kata Polri
Ada WNI di Malaysia Disekap dan Dianiaya, Ini Kata Polri

Sementara ketiga teman korban dibebaskan tanpa terluka di tengah jalan oleh para tersangka.

Baca Selengkapnya
Polisi Kembali Tangkap 8 Tahanan yang Kabur dari Rutan Polsek Metro Tanah Abang
Polisi Kembali Tangkap 8 Tahanan yang Kabur dari Rutan Polsek Metro Tanah Abang

Sebagai informasi, belasan tahanan kabur itu terjadi pada Senin (19/2) sekitar pukul 02.40 WIB setelah kedapatan laporan dari warga sekitar

Baca Selengkapnya
Kemenlu Pastikan Kesehatan 10 WNI di Gaza, 4 Sudah Dipulangkan
Kemenlu Pastikan Kesehatan 10 WNI di Gaza, 4 Sudah Dipulangkan

Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya
Sosok Soekitman, Polisi Saksi Sejarah Kelam Penculikan Jenderal TNI saat G30S 1965
Sosok Soekitman, Polisi Saksi Sejarah Kelam Penculikan Jenderal TNI saat G30S 1965

Indonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.

Baca Selengkapnya
8 Tahanan BNN Provinsi Sumut Kabur Setelah Merusak Jeruji Besi
8 Tahanan BNN Provinsi Sumut Kabur Setelah Merusak Jeruji Besi

Delapan tahanan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara, Sabtu (11.11).

Baca Selengkapnya
Akhir Pelarian 10 Tahanan yang Kabur Lewat Toilet
Akhir Pelarian 10 Tahanan yang Kabur Lewat Toilet

Mereka menggunakan piring melamin untuk menggali lubang sebagai jalan kabur.

Baca Selengkapnya
17 Tahanan Polsek di Riau Kabur & 7 Ditangkap Kembali, Jenderal Bintang 2 Perintahkan Kejar Sisanya
17 Tahanan Polsek di Riau Kabur & 7 Ditangkap Kembali, Jenderal Bintang 2 Perintahkan Kejar Sisanya

Hingga pukul 12.00 WIB ini, tercatat sudah tujuh tahanan yang berhasil ditangkap kembali oleh Tim Khusus Polresta Pekanbaru, dan Polda Riau.

Baca Selengkapnya
Nasib Enam Warga Jatim Korban Perdagangan Orang usai Disiksa di Myanmar, Siap Pulang ke Indonesia
Nasib Enam Warga Jatim Korban Perdagangan Orang usai Disiksa di Myanmar, Siap Pulang ke Indonesia

Video mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis

Baca Selengkapnya
VIDEO: Aniaya Relawan Ganjar Geber Motor Depan Markas, 6 TNI Masuk Bui
VIDEO: Aniaya Relawan Ganjar Geber Motor Depan Markas, 6 TNI Masuk Bui

Enam dari 15 prajurit Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali, Jawa Tengah harus berurusan dengan hukum akibat kasus pengeroyokan terhadap relawan Ganjar

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
10 Tahanan Polsek Rumbai di Riau Kabur, 2 Kembali Tertangkap
10 Tahanan Polsek Rumbai di Riau Kabur, 2 Kembali Tertangkap

Sebanyak 10 tahanan kabur dari sel Polsek Rumbai di Kota Pekanbaru, Riau. Baru dua orang yang berhasil ditangkap kembali.

Baca Selengkapnya