Cerita Ketua DPRD DKI rumah tangga bubar karena narkoba

Merdeka.com - DPRD DKI Jakarta bakal mengusulkan Peraturan Daerah (Perda) untuk memberantas peredaran narkoba di tempat hiburan malam atau diskotek di Jakarta. Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pihaknya juga mengusulkan pemberlakuan jam tutup bagi diskotek-diskotek yang tidak mau mengikuti peraturan Pemprov DKI.

Dia menyakini pemberlakuan jam tersebut bisa efektif untuk memberantas narkoba. Dia bahkan curhat rumah tangganya pernah amburadul gara-gara narkoba.

"Saya ini korban. Saya berantakan dengan rumah tangga, Alhamdulillah saya dapat istri baru yang baik lagi. Saya bisa jalan baik. Bukan saya mau menutup jam 12, kalau dia tidak bisa kompromi, ya saya tutup jam 12. Bukan saya mau atur waktunya. Selama 5 tahun sebagai Ketua DPRD DKI saya akan melawan narkoba," kata Prasetyo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (7/10).

Pihaknya akan membicarakan lebih lanjut soal Perda tersebut kepada Dinas Pariwisata Pemprov DKI.

"Saya bisa kasih satu contoh soal usaha yang ada minumannya, contohnya Indomaret dan 7-Eleven. Saya suruh setop jual bir karena korban anak-anak. Saya sebagai wakil rakyat prihatin, makanya saya tetapkan di Raperda Pariwisata," kata Prasetyo.

Menurut Prasetyo, jika pengusaha diskotek setuju atas usulan Perda tersebut, maka bisa dibuat fakta integritasnya. Sebab, bandar narkoba biasanya menjual-belikan barang haram tersebut di diskotek-diskotek.

"Kalau namanya bandar, tujuannya pasti tempat diskotek, siapa yang dituju? Sekuriti, waiters, manajemen. Pertanyaan saya, diskotek yang harus ditutup dan dibredel kalau manajemen dalam bandar terlibat. Tapi kalau cuma karyawan, karyawan mana ada yang enggak tergiur, satu pil untung Rp 25 ribu, dikali 250 butir satu hari, happy dia. Perusahaan kan enggak tahu, ini jangan dibredel bos," kata dia.