Cerita Khusnul bersihkan selokan bau demi Jakarta bebas banjir
Merdeka.com - Kotoran selokan yang bau dan menempel di pakaian dan badan Khusnul tidak membuat warga Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat ini merasa jijik. Dengan perlengkapan seadanya, seperti sekop, cangkul dan sapu lidi, pekerja penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Pinangsia ini mengangkut dan memindahkan sampah yang memenuhi selokan di kawasan Pinangsia.
"Sudah biasa mas nyium bau got gini. Karena job desk kita kan salah satunya bersihkan sampah yang ada di got," kata Khusnul saat berbincang dengan merdeka.com di samping Kantor Pos yang berada di Taman Fatahillah, Selasa (10/11).
Sudah empat bulan pria beranak dua ini berkutat dengan sampah yang berasal dari selokan yang airnya berwarna hitam dan berbau tidak sedap. Setiap hari, mulai dari Pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, Khusnul bersama 39 pekerja PPSU lainnya menyusuri wilayah kerjanya.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kapan Jakarta banjir? Sejumlah wilayah DKI Jakarta tergenang imbas hujan yang menguyur sejak Kamis (14/3) malam.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Sekarang kan mau musim hujan, tugas utamanya, yah itu, bersihin got. Biar enggak 100 persen nanggulangin banjir, seenggaknya aliran air kan jadi lancar," ujarnya.
Meski bau dan terlihat menjijikan, warga Pinangsia ini mengaku tidak berat menjalankan tugasnya membersihkan selokan. Selain membersihkan selokan, mantan karyawan gudang salah satu maskapai penerbangan ini menjelaskan, membersihkan daun yang berguguran, memotong pohon, hingga mengecat trotoar masuk ke dalam pekerjaannya.
Dengan gaji sebesar Rp 2,7 juta per bulan, pria berumur 45 tahun ini mengaku cukup untuk membiayai hidup istri dan dua anaknya. Meski begitu, ia harus menghemat sebisa mungkin.
Sama dengan Khusnul, salah satu petugas PPSU, Siti (30), mengaku senang bisa menjadi pekerja PPSU. Hal itu dapat meringankan biaya hidup keluarganya.
"Lumayan lah, bisa bantu biaya suami. Suami saya kerja juga, jadi driver," kata Siti.
Siti yang masih satu kelompok kerja denggan Khusnul mengatakan, meski harus berurusan dengan sampah, ibu satu anak ini mengaku tidak geli atau jijik dengan pekerjaannya. Bersama dengan timnya, warga Pinangsia ini membersihkan wilayah tempat tinggalnya.
Meski memiliki gaji dan tanggung jawab pekerjaan yang sama, Siti mengaku teman satu timnya, khususnya yang pria, tidak memberikan pekerjaan yang berat, seperti masuk ke dalam got. Biasanya, Siti hanya diberikan tanggung jawab untuk mengikat karung sampah.
"Kerjanya juga dibedain, antara yang laki sama yang perempuan. Saya enggak dibiarin masuk got sama naik buat motong pohon," ujarnya.
Dalam melakukan pekerjaannya, tidak jarang Khusnul dan Siti mendapatkan warga yang bandel soal sampah. Masih ada warga yang berulang kali membuang sampah ke selokan.
Jika menemukan hal tersebut, hal pertama yang dilakukannya adalah menegur. Jika teguran tidak dihiraukan, Khusnul dan Siti akan melaporkan perbuatan warga yang bandel itu ke pihak Kelurahan.
"Kalau nemu warga yang bandel, buang sampah ke got, saya cuma bilang atasan di kelurahan. Sama orang kelurahan, nanti RW nya diperingatin," ujar Khusnul.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Busa putih dari limbah deterjen rumah tangga terangkat akibat penurunan air di atas normal.
Baca SelengkapnyaJakarta dan sekitarnya telah masuk musim penghujan. Tak jarang di sejumlah titik ibu kota tergenang banjir.
Baca SelengkapnyaKali penuh sampah jadi pemandangan sehari-hari warga bantaran ciliwung di Tanah Abang
Baca SelengkapnyaSi ibu terus menyapu halaman rumahnya yang sudah bersih
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaAiska Vairana yang biasa dipanggil Kika ini merupakan anak sulung Ersa Mayori. Saat ini Kika sedang kuliah di ITB.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi musim kemarau tahun 2023 di Indonesia, puncaknya akan terjadi pada bulan Juli-Agustus.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah di Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara kian menumpuk.
Baca SelengkapnyaPunya mobil, sosoknya memperlihatkan kondisi miris kendaraannya usai diterjang banjir.
Baca Selengkapnya