Cerita lengkap penyanderaan ibu dan anak di Jakarta Timur
Merdeka.com - Malang betul nasib Risma Oktaviani dan putranya yang masih balita, Dafa Ibnu Hafiz Minggu (9/4) kemarin. Keduanya disandera oleh laki-laki yang berniat mengambil harta benda Risma yang tengah duduk di dalam angkutan kota (angkot).
Entah dari mana mau kemana, Risma bersama anaknya naik angkot T25 jurusan Rawamangun-Pondok Kopi. Dia naik sekitar Pukul 19.00 WIB bersama dua penumpang wanita lainnya.
Tak lama berselang Risma naik, kemudian pelaku yang diketahui bernama Hermawan juga ikut naik seperti halnya penumpang biasa. Tiba-tiba saja, Hermawan mengeluarkan senjata tajam dan mengalungkannya ke Risma yang sedang menggendong anaknya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
Seisi angkot mendadak panik, lalu lintas di sekitar lokasi kejadian pun ramai, bahkan macet. Tanpa pikir panjang pelaku minta perhiasan Risma dan meminta angkot segera dijalankan. Sayang, posisi pelaku keburu tersudut. Semua orang melihat, mengepung, tak ada jalan keluar lagi.
Hermawan pun panik, semakin menjadi, sedikit menyayat senjata tajam yang dia pakai untuk menyandera Risma dan anaknya. Akibatnya, darah pun keluar dari leher Risma. Polisi yang melintas, Aiptu Sunaryanto pun mencoba bernegosiasi.
"Dia minta kalau angkotnya jalan dan minta dibebasin," ujar saksi mata E.
Hermawan ©2017 Merdeka.com
Permintaan tak dituruti, meski pelaku sudah teriak-teriak di tengah kepungan warga dan polisi yang ada di lokasi. Risma tampak pasrah, lemas, tak berkutik, dikalungkan senjata pelaku, anaknya yang tak tahu apa-apa pun demikian.
Aiptu Sunaryanto terus berusaha melobi Hermawan. Namun pelaku tetap ngotot. Tak mau jatuh korban jiwa, petugas berinisiatif menembakkan senjata kepada pelaku. Alhasil, sandera pun berhasil diselamatkan.
"Pelaku ini kalungin ibu-ibu sama anaknya pakai celurit. Ada petugas lantas akhirnya ditembak," kata Kasat Reskrim Polres Jaktim AKBP Sapta Maulana.
Tembakan petugas bersarang ke tangan kanan pelaku. Hermawan hanya bisa meringis kesakitan saat dibawa polisi ke RS Polri Kramatjati, Jaktim. Sementara kedua korban, Risma dan anaknya dibawa ke RS Islam Pondok Kopi untuk mendapatkan perawatan segera. Belum diketahui pasti kondisi Risma dan anaknya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan tersebut bahkan sempat dikalungi pisau di leher oleh ayah kandungnya.
Baca SelengkapnyaTersangka penyanderaan merupakan ayah dari bocah perempuan tersebut.
Baca SelengkapnyaPria itu terlihat memegang pisau dan ditempelkan ke leher bocah. Sang anak hanya bisa menangis ketakutan
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKeduanya sempat terlibat cekcok sampai akhirnya H mengejar R dengan senjata tajam jenis pisau daging
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku inisial FA (24) dan menjebloskannya ke jeruji besi.
Baca SelengkapnyaFA pun langsung menodongkan pisau kepada SA untuk mencoba merampas barang berharga miliknya.
Baca SelengkapnyaKasi Humas Polres Bogor, Iptu Desi Triana membenarkan peristiwa tersebut terjadi di Sukaraja. Korban diminta melaporkan kejadian itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku telah lama mengamati toko korban karena dia bekerja tak jauh dari lokasi itu.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula saat terduga pelaku mendatangi tempat orangtua korban biasa berdagang di Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaSetelah diinterogasi, ternyata pelaku merupakan pelaku perampokan yang selama ini diburu polisi.
Baca Selengkapnya