Cerita Masjid Keramat Luar Batang berdiri di atas tanah hadiah VOC
Merdeka.com - Masjid Keramat Luar Batang yang terletak di Penjaringan, Jakarta Utara, merupakan salah satu dari 12 jalur Destinasi Wisata Pesisir di Jakarta. Bahkan setiap malam Jumat, masjid ini selalu ramai didatangi oleh peziarah.
"Kalau malam Jumat kliwon, masjid ini penuh sekali sampai depan sono, banyak orang dateng mau ziarah ke sini," ucap Muhammad Dasir, salah satu petugas keamanan masjid Luar Batang di kantor pengurus, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (30/3).
Sementara itu, salah seorang pengemis bernama Nur menuturkan, setiap malam jumat merupakan ladang rezeki bagi para pengemis yang berada di pelataran masjid.
-
Dimana Masjid Uswatuh Hasanah berada? Kegiatan ini rutin dilakukan oleh pihak DKM masjid Masjid Raya Uswatun Hasanah di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, rutin melakukan kegiatan sedekah sayur untuk para jemaahnya.
-
Dimana letak Masjid Agung? Berada di kawasan Kota Kediri, Masjid Agung Kediri adalah salah satu destinasi yang banyak disinggahi oleh para wisatawan.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Dimana makam tersebut berada? Situs yang terletak di kota bersejarah Huainan tersebut adalah makam terbesar, tingkat tertinggi, dan paling kompleks secara struktural dari Negara Bagian Chu kuno, dan berusia lebih dari 2.200 tahun, kata National Cultural Heritag.
-
Dimana Masjid Batabuah berada? Diketahui, bangunan masjid itu bernama Surau Kasiak An-Nur yang lokasinya berada di Simpang Bukik, Bukik Batubuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
-
Dimana makam Al Habsyi berada? Makam Al Habsyi di kawasan kampung religi Ampel Surabaya merupakan kompleks makan keluarga yang dibangun pada abad ke-18.
"Alhamdulillah setiap malam Jumat selalu ramai, malam Minggu juga ramai. Ada juga kok artis yang ke sini. Camelia Malik sering kesini, pak Tarzan juga sering ziarah kesini. Kalau ada yang ngasih lima puluh ribu, nanti di bagi-bagi ke temen-temen, kita dapetnya tiga ribu sampe lima ribuan," tutur Nur, pengemis di pelataran masjid Luar Batang.
Pada mulanya kampung Luar Batang menjadi tempat perkampungan sementara bagi awak kapal pribumi yang akan memasuki Pelabuhan Sunda Kelapa. Pada abad ke 17 VOC melarang kapal-kapal Indonesia melintasi pelabuhan di malam hari. Seluruh kapal harus melewati pos pemeriksaan dan setiap kargo yang akan dibawa diperiksa secara ketat.
Sembari menunggu izin berlabuh ke Pelabuhan yang bisa memakan waktu berhari-hari maka para anak buah kapal tinggal di pemondokan yang sekarang terkenal menjadi Kampung Luar Batang. Puluhan tahun kemudian pada tahun 1743 seorang Gubernur Jendral Hindia Belanda bernama Gustaaf Willem Baron Van Imhof menghadiahkan tanah yang berada di kawasan Kampung Luar Batang kepada Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus.
Kemudian sang Habib pun membangun masjid Luar Batang yang berada di kawasan kampung Luar Batang. Makam Habib Husein inilah yang ramai dikunjungi para peziarah.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat makam Habib Cikini mulai dikeruk menggunakan alat berat ekskavator muncul berbagai karomah. Bahkan, bagian pengeruk mesin tersebut dikabarkan patah.
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal Dudung Abdurachman membangun sebuah masjid megah di komplek makam Sunan Gunung Jati bernama Masjid Syarif Abdurrahman.
Baca SelengkapnyaBangunan masjid yang berada di perbatasan kota Bukittinggi ini dibangun pada abad ke-19 oleh seorang ulama bernama H. Abdul Majid.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini viral di media sosial masjid berbentuk mirip Ka'bah di Jepara, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaDi masjid ini tersimpan peci dan sorban peninggalan K.H Opo Musthofa atau Mama Kandang Sapi. Peci dan sorban itu terlihat disimpan di dalam kotak kaca.
Baca SelengkapnyaDi Kota Medan terdapat masjid berusia ratusan tahun yang hingga kini masih berdiri kokoh.
Baca SelengkapnyaDi balik keindahan bangunan berusia hampir lima abad itu, siapa sangka jika perancangnya berasal dari tiga negara.
Baca SelengkapnyaBangunan berwarna putih dengan balutan pilar-pilar menghiasi bagian depan ini dulunya sempat menjadi pengungsian di masa pemerintahan Hindia Belanda.
Baca SelengkapnyaMengingat usianya yang begitu tua, masjid ini punya sejarah yang panjang
Baca SelengkapnyaMasjid tersebut kabarnya tak pernah menjadi sasaran penghancuran, atau penyerangan dari pasukan militer Belanda maupun pendudukan Jepang.
Baca SelengkapnyaMasjid yang ada di tengah kota ini punya ciri khas unik.
Baca Selengkapnya