Cerita Ojek Online asal Bekasi Pindah Narik ke Jakarta Cari Orderan Penumpang
Merdeka.com - Kebijakan Pemprov DKI memperbolehkan kembali layanan ojek online angkut penumpang setelah berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap Transisi, memaksa para driver di sekitar Jakarta pindah lokasi narik.
Hal itu menyusul kebijakan layanan angkut penumpang yang masih belum berlaku untuk wilayah penyangga Jakarta, seperti Kota Bekasi maupun Kota Depok.
Seperti halnya, Satrio (25) pengemudi ojek online dari Kota Bekasi yang memilih narik di kawasan Jakarta, karena telah dibuka kembali layanan angkut penumpang.
-
Bagaimana transportasi di Jakarta berkembang? Pelbagai angkutan umum berteknologi manual hingga mesin pernah menghiasi jalanan ibu kota. Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Bagaimana driver online tersebut membantu penumpangnya? 'Diantarlah sampai ke RS, dibantu urus sampai ke dalam, dibantu uruskan BPJS, sampai papa bisa masuk dan segera ditangani dokter,' lanjutnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
-
Siapa yang menjadi driver taksi online? 'Kami jual aset, dan suami berusaha cari kerja lagi. Karena pandemi, akhirnya dia jadi driver taksi online,' ungkap Ira.
-
Apa yang akan dilakukan Dishub Jakarta? Dishub DKI Jakarta bakal melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) saat penyelenggaraan LPS Monas Half Marathon yang digelar Minggu besok, 30 Juni 2024.
"Sudah dua hari, sama hari ini saya pindah wilayah balik ke Jakarta, biasanya saya stay saja di Jatiwaringin. Tapi karena Jakarta sudah dibuka, jadi saya pindah ke zona-zona yang masih hijau," ujar Satrio saat dihubungi merdeka.com, Rabu (10/6).
Satrio mengakui setelah dibukanya layanan angkut penumpang menjadi angin segar baginya setelah mengalami penurunan pemasukan secara drastis saat masa PSBB kemarin.
"Kalau kemarin mah sehari cuman bisa Rp 30-50.000 paling banyak. Tapi sekarang lumayan dua hari narik udah dapet sekitar hampir Rp 100.000-lah. Itu yang bikin saya pindah lokasi narik," ungkapnya.
Satrio sangat bersyukur atas kembalinya layanan order penumpang di Jakarta. Dia sangat berharap layanan order penumpang turut dibuka oleh Pemda Kota Bekasi.
"Ekonomi udah kembali membaik semoga Bekasi dibuka order penumpangnya. Saya berdoa semoga angkanya enggak naik. Kami para driver yang jelas sudah terapkan semua protokol kesehatan, masker, hand sanitizer, ke posko nyemprot disinfektan," harapnya.
Pengemudi ojek online lainnya asal Kota Depok, Anjar (24) pun pindah lokasi operasi ke wilayah Jakarta. Karena di Kota Depok layanan angkut penumpang juga belum dibuka.
"Jadi polanya pada jam sibuk berangkat dan pulang kantor saya ke Jakarta buat cari layanan order penumpang. Kalau siang saya balik lagi ke Depok, buat nyari orderan makanan," kata Anjar.
Hal itu sudah dilakukan Anjar semenjak Senin (8/6) setelah diperbolehkannya pelayanan angkut penumpang oleh Pemprov DKI. Untuk wilayah diluar penerapan pengendalian ketat berskala lokal di DKI Jakarta selama PSBB transisi berlaku.
Penumpang Belum Terbiasa Bawa Helm Sendiri
Kendati demikian, Anjar menceritakan jika selama dua hari narik kemarin para penumpang masih banyak yang belum terbiasa membawa helm sendiri.
"Tapi masih banyak penumpang yang kaga bawa helm sendiri, kebanyakan si lupa. Jadi saya inisiatif bawa dua helm buat saling ganti dan bawa desinfektan sendiri, setelah helm dipakai saya semprot abis itu simpen lagi tapi kalau yang tidak pakai masker, saya suruh beli dulu," ungkapnya.
Diketahui bahwa Selama beroperasi, pengemudi ojol diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan, di antaranya wajib menyediakan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) dan wajib memakai masker, sarung tangan, pakaian mulai dari jaket, helm harus bersih dan bersesuaian dengan atribut perusahaan aplikasi tersebut.
Aturan itu tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Perhubungan No. 105 tahun 2020 tentang Pengendalian Sektor Transportasi untuk Pencegahan Covid-19 Pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ojek sudah ada sejak tahun 1960-an di pedesaan dan merembet sampai ke perkotaan.
Baca SelengkapnyaPengguna ojek online (ojol) untuk menghindari kawasan sekitar Medan Merdeka Jakarta Pusat terkait aksi ojol.
Baca SelengkapnyaTren jumlah pendatang baru usai Lebaran atau arus balik adalah naik turun selama empat tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPengemudi Ojol banjir sorotan usai bagikan 'oleh-oleh ke penumpang. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaGojek memastikan layanan mereka akan tetap berjalan normal
Baca SelengkapnyaPemudik terpantau mulai memadati terminal-terminal di Jakarta dan sekitarnya meski Lebaran masih 8 hari lagi.
Baca Selengkapnya"Agar tidak mengajak sanak keluarga atau tetangga untuk mengadukan nasibnya ke Jakarta," kata Joko
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaAksinya pun menuai rasa penasaran hingga senyuman dari sejumlah pramugari cantik.
Baca SelengkapnyaBiaya ojol dan taksi online di Jawa Timur kini diatur keputusan gubernur. Begini dampaknya.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini menuntut persoalan mengenai tarif di mana potongan yang dibebankan kepada mitra driver mencapai 20 persen hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaAspirasi disampaikan saat demontrasi di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Kamis (29/8).
Baca Selengkapnya