Cerita PKL di Cikini, Sudah 30 Tahun Bekerja Kini Terancam Digusur
Merdeka.com - Sudah 30 tahun, Ayeb berjualan di depan Kantor Pos Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat. Dia menjual jasa sol dan semir sepatu, bagi para pekerja kantoran di sekitar Cikini, Jakarta Pusat.
Dia mengaku sedih mendengar kabar akan ada penggusuran bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) di tempatnya mencari nafkah. Pemprov DKI sedang merevitalisasi trotoar. Dampaknya, pada PKL yang biasa bekerja di trotoar bakal digusur.
"Sedih kalau sampai gak boleh mangkal lagi, tapi kalau emang ada aturannya ya sudah kalau harus pindah mungkin biar rapi," jelas Ayeb di Cikini, Rabu (28/8).
-
Dimana PKL itu direlokasi? PKL itu sebelumnya berdagang di trotoar rumah sakit.
-
Kenapa PKL direlokasi? Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmennya dalam mendukung misi Pemerintah Kota Bandung untuk dapat memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan menghadirkan lokasi berjualan yang layak dan aman bagi para PKL sekaligus tempat makan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar.
-
Kenapa pedagang Teras Malioboro II direlokasi? Pemindahan dilakukan biar mereka bisa mendapatkan tempat yang layak dan saat pindah ke lokasi baru kami akan mendampingi mereka untuk naik kelas,' ujar Wisnu dikutip dari ANTARA.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI mengatasi kemacetan Jakarta? Pemprov DKI juga bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Menurut Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc.
Dia mengakui memang kerap kucing-kucingan dengan Satpol PP. Tapi tak pernah ditangkap. Sebab, barang yang dibawa untuk menjual jasa semir sepatu mudah dibawa. Tak seperti pedagang kebanyakan yang menggunakan gerobak besar.
Apabila trotoar sudah jadi, kemungkinan Ayeb terpaksa pindah. Tak tahu mau berjualan dimana lagi. Namun untuk sementara, dia memilih untuk keliling mendagangkan jasanya itu.
"Kalau enggak dibolehin lagi, enggak akan pindah, tapi jadinya keliling terus enggak mangkal-mangkal lagi," tambah dia.
Dia memahami, kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini akan berdampak terhadap pendapatannya sehari-hari. Terlebih, jasanya kini sudah tak diminati banyak orang.
"Kalau keliling kadang ada, tapi udah jarang. Jadi bingung sekarang udah gak boleh di depan kantor pos bisa makin sepi," terang Ayeb.
©2019 Merdeka.com/ahdania kiranaDulu, dia lupa tahun berapa, sempat ada preman yang meminta bayar jika ingin berdagang di sini. Tapi belakangan sudah tak ada lagi. Dia bebas berdagang tanpa harus bayar dan khawatir kepada siapapun, kecuali Satpol PP.
"Di sini enggak bayar, soalnya mangkal saja dan banyak yang mangkal, zaman dulu sempet bayar ke preman, tapi lupa soalnya waktu masih muda," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho menyatakan nantinya pedagang kaki lima (PKL) dilarang mengotori trotoar yang telah direvitalisasi. Sehingga para PKL nantinya akan diakomodasi.
"Tetap kita akomodasi di trotoar (PKL) namun ada aturan mainnya," kata Hari di Taman Sepeda, Melawai, Jakarta Selatan, Selasa (27/8).
Untuk itu, dia menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan. Hari mengharapkan PKL dapat diakomodasi ke lokasi yang dilengkapi tempat pembuangan sampah.
"Pokoknya kalau bisa desainnya yang bagus, seperti di luar negeri. Jadi tidak kumuh, rapi, buang limbahnya bisa langsung di truknya itu," jelasnya.
Rencananya Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta akan merevitalisasi 31 trotoar yang berintegrasi dengan moda transportasi umum. Seperti halnya stasiun MRT, LRT, KRL hingga halte Transjakarta.
Reporter Magang: Ahdania Kirana
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah sebelumnya sempat ricuh selama penertiban, ratusan kios dan lapak PKL di pinggir Jalan Raya Puncak Bogor dibongkar.
Baca SelengkapnyaDharma Pongrekun-Kun Wardana menyinggung maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sejumlah perusahaan di Jakarta.
Baca Selengkapnya"Saya belum jadi gubernur sudah diomelin," kata Pramono.
Baca SelengkapnyaDeretan lapak kaki lima berjejer sepanjang jalan kurang lebih 500 meter
Baca SelengkapnyaRevitalisasi trotoar kawasan Glodok ini untuk memberikan ruang bagi pejalan kaki yang selama ini digunakan untuk PKL dan parkir motor liar.
Baca SelengkapnyaPara penjual makanan ini berjualan menggunakan sepeda motor dan mobil di beberapa titik kawasan puncak. Tak sedikit di antaranya sampai melewati marka jalan
Baca SelengkapnyaInsiden kericuhan sempat terjadi di Teras Malioboro 2 yang berada di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (13/7) malam.
Baca SelengkapnyaProyek perbaikan saluran air itu dilakukan di ujung Jalan Ciputat Raya dengan Jalan RA Kartini, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPemerintah diingatkan untuk tidak mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan apabila masih terdapat pasal-pasal yang merugikan para pedagang.
Baca SelengkapnyaKericuhan yang diwarnai aksi pembakaran ban dan kayu sempat berlangsung mencekam.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 02 Dharma Pongrekun bertanya soal nasib pedagang sepatu Cihampeas di Bandung kepada Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaPenertiban tahap dua ini total ada 196 bangunan yang ditargetkan. Dari jumlah tersebut, 96 bangunan sudah dibongkar sendiri oleh pedagang.
Baca Selengkapnya