Cerita tukang kredit rugi besar gara-gara Kalijodo mau dibongkar

Merdeka.com - Cindy (37) wanita penjual barang kreditan sedang kebingungan menjelang penertiban kawasan Kalijodo, Jakarta Utara. Pasalnya, belum saja penertiban dilakukan Cindy mengaku sudah merugi.

"Sekarang saja sudah banyak yang pergi. Saya bingung harus menagih ke mana," kata Cindy, seperti dilansir Antara, Rabu (17/2).

Dia mengatakan sejak beredarnya penertiban Kalijodo merebak warga Pesing, Jakarta Barat itu mengaku rugi Rp 300 ribu per harinya. Hal ini lantaran pelanggan yang mengkredit barang dagangannya beberapa sudah pergi tanpa melunasi cicilan barang tersebut.

"Setiap hari, setidaknya saya bisa dapat Rp300.000 dari pelanggan yang membayar kreditannya. Hari ini belum ada sama sekali yang membayar. Hanya jualan pulsa saja yang masih laku," tuturnya.

Selain perabotan dan barang-barang rumah tangga lainnya dia juga mengkredit barang-barang elektronik seperti televisi dan kipas angin, jika dikalkulasikan Cindy memperkirakan menanggung kerugian Rp 20 juta sampai Rp 30 juta dari tunggakan pelanggan yang tidak melunasi kredit barang dagangannya.

Mendapati kenyataan ini dia mengaku pasrah, namun dia tidak kapok menjalankan usaha kreditnya. Dia mengatakan akan menjajakan barang dagangan kredit miliknya di tempat lain.

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membongkar dan menertibkan kawasan prostitusi Kalijodo dan mengubahnya menjadi ruang terbuka hijau.

Kawasan Kalijodo terdiri atas lima RT di RW 05, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dan dua RT di RW 010 Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.